Waspada Typo bertebaran, kalo ada Typo coment aja supaya Author perbaiki.
Happy reading(*****/////''''':::::#####?????!!!!!=====)
"gue bilang nggak mau! " kata Beby jengkel, sungguh sikap kekanak-kanakan Rival membuat Beby ingin muntah seketika.
"pokoknya aku nggak mau tau, bebeb harus tungguin aku disini" kata Rival santai sambil mengambil HP Beby yang berada digenggamannya lalu pergi memasuki parkiran untuk mengambil motornya.
"tu cowok sarap ngeselin banget sih!" gerutu Beby, ingin sekali Beby kabur saat itu juga namun dengan liciknya Rival mengambil HP Beby untuk jaminan supaya Beby tidak kabur.
"Beby! " panggil Caterine keluar dari parkiran untuk menghampiri Beby.
"Beby lagi nungguin Rival ya? Acieee" goda Caterine.
"apaan sih, nungguin tuh monyet juga terpaksa" kata Beby ketus.
"nggak pa pa kok By, Caterin juga dulu malu-malu soal perasaan Caterin buat Ayang " kata Caterin polos.
"Ayang? " tanya Beby memastikan pendengarannya.
"iya Ayang, Ayang pacar aku dong!" seru Caterine.
'astaga! Bener-bener dah si Ganda. Udah ngeracuni otak polos sepupu gue' batin Beby sambil memijat pelipisnya.
"Beby kenapa? Sakit ya? " tanya Caterin khawatir saat melihat Beby yang sedang memijit pelipisnya.
"enggak kok, aku nggak pa pa" kata Beby sambil memberi senyum kecil ke Caterine.
Tin tin
Rival mucul dengan motor ninja merahnya.
"yuk Beb naik, aku antarin pulang" kata Rival dengan senyum semanis mungkin.
Jujur Beby sangat ingin menabok wajah sok kecakepan Rival dengan sepatunya saat ini juga, rasanya Beby tak rela untuk diantar pulang oleh Rival.
"Handphone gue dulu" minta Beby sambil menadahkan tangannya didepan Rival.
"nggak, tunggu didepan rumah kamu baru aku balikin" tolak Rival.
Tak jauh dibelakang Rival, Ganda sudah keluar dari parkiran sambil melihat kekanan-kiri mencari keberadaan pacarnya. Sampai-sampai dia tidak fokus melihat kedepan.
Dan kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi. Persatuan antara ban motor belakang Rival dengan ban motor depan Ganda dengan sedikit kuat.
Brak!!
Rival yang tidak mengetahui kejadian yang secara tiba-tiba tersebut tumbang bersama motor yang dia naiki, begitu pula dengan Ganda.
"aduh"
"adaww"
Ringis Rival dan Ganda bersamaan.
Rival bangkit lalu menoleh kearah belakang untuk mengetahui siapa yang menabrak ban belakang motornya secara tiba-tiba.
"heh! Ternyata lu ya Gan, atit nih paha gue atit. Lu mah malu-maluin gue banget, kalo mau nabrak ngomong-ngomong napa! " omel Rival saat mengetahui orang yang menabraknya adalah temannya sendiri, yaitu Ganda.
"ya maap, lu juga ngapa berhenti didepan gue sih dan lu pikir gue mau gitu nambrak lu direncanain apa! " geram Ganda sambil berusaha bangkit.
Dion yang baru saja lewat dan telah menjadi salah satu saksi mata atas kejadian tersebut tidak henti-hentinya tertawa.
Dion berhenti tepat disamping Rival dan Ganda, masih dengan tawa mengelegarnya.
"bhwaaaahh, ngopi napa ngopi woy!" kata Dion sedikit berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl (Hello Princess)
Подростковая литератураBagi Beby, Rival itu seperti petasan banting yang dimainkan oleh anak-anak komplek perumahanya. Dia yang menyukai kesunyian harus ekstra sabar saat anak Bunda berkedok Badboy dan The most wanted boy disekolah barunya mulai masuk ke zona nyamannya. T...