"Cinta itu nggak guna dan nggak ada artinya"
Namanya aja CINTA
C : cerita
I : indah
N : namun
T : tiada
A : arti(Caterine Sonya)
********************************************
Kring kring...
"Baik lah anak-anak, kita sambung pelajarannya dipertemuan selanjutnya. As'salamualaikum " pamit buk Jenny selaku guru Seni Budaya diSMA Garuda Putih keluar dari kelas 11 ipa 1.
"wa'alaikumsalam "
"hufh... Udah gue bilang kan, kebiasaan buk Jenny kalo sebelum keluar dari kelas pasti ada oleh-oleh nya" Keluh Tasya saat buk Jenny sudah keluar dari ruang kelas.
Oleh-oleh yang dimaksud oleh Tasya disini adalah tugas, entah itu disuruh membuat makalah ataupun mengerjakan tugas dan lainnya.
Mendengar keluhan Tasya, Beby hanya melirik Tasya sekilas setelah itu mengambil Novel laci mejanya.
"kalo nggak mau ada tuga nggak usah sekolah" kata Beby cuek.
"nyebelin" gerutuh Tasya.
"Rival?! Kamu ngapain disini? dan ya bel baru saja berbunyi kamu sudah ada di sini? Kamu bolos lagi ya?! " tanya buk Jenny saat melihat Rival dengan gaya cool nya sudah stand by didepan kelas 11 ipa 11.
Semua murit yang berada didalam kelas sempat terkejut mendengar teriakan buk Jenny didepan kelasnya. Dengan penasaran mereka mengintip apa yang dilakukan salah satu guru kilernya dijendela.
"ibuk Jeje kepo ih kayak Dora, ingat umur buk" kata Rival dengan santainya. Jeje adalah nama panggilan Rival untuk guru berumur 30 tahun tersebut.
"kamu ini ya?!!!" geram buk Jenny lalu tangannya bergerak menjewer kuping sebelah kiri Rival.
"Aaaaa buk sakit buk aduh" ringis Rival sambil berusaha mengikuti gerakan tangan buk Jenny untuk mengurangi sakit dikupingnya.
"A,a,a, B nya kapan! Kamu nggak kapok-kapok ya, kamu mau ngapain disini?! Mau malakin anak kelas 11 hah! apa mau saya panggilkan buk Titik supaya kamu dikasih hukuman lagi." kata buk Jenny belum melepaskan jeweran dikuping Rival.
"eh jangan buk entar nambah ribet masalahnya, ibuk mah suuzon mulu sama saya, saya kan cuman mau ngapel pacar saya" keluh Rival masih berusaha mengurangi rasa sakit karena jeweran buk Jenny.
"hahaha emang ada yang mau sama orang amburadul kayak kamu" tawa buk Jenny pecah mendengar ucapan Rival yang dia anggap hanya gurawan. Perlahan tapi pasti Rival melepaskan jeweran buk Jenny pada kupingnya.
'enak aja gue dibilang amburadul sama ni guru gembleng, kalo masa Remaja kurang bahagia kayak gini nih jadinya' batin Rival. Iya didalam hati, mana berani Rival kalo ngomong secara langsung.
"gini-gini banyak yang suka sama saya loh buk" kata Rival santai sambil menyisir rambutnya kebelakang.
"saya? Percaya omongan kamu? Itu namanya musyrik, dah ibuk mau makan dulu" kata buk Jenny santai sambil melambaikan tangan kearah Rival lalu melenggang pergi dari hadapan Rival.
"mau makan dimana buk? " tanya Rival sebelum guru berusia 30 tahun itu menjauh.
"kepo kamu kayak dora" jawab buk Jenny santai tanpa menoleh kebelakang untuk melihat ekspresi tercengangnya Rival.
"apakah ini yang namanya senjata makan tuan" gumam Rival tidak jelas sambil memperhatikan kepergian buk Jenny.
"woy! Napa lu, nggak jadi ngapel Beby?" tanya Dion yang entah sejak kapan sudah berada disamping Rival.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl (Hello Princess)
Novela JuvenilBagi Beby, Rival itu seperti petasan banting yang dimainkan oleh anak-anak komplek perumahanya. Dia yang menyukai kesunyian harus ekstra sabar saat anak Bunda berkedok Badboy dan The most wanted boy disekolah barunya mulai masuk ke zona nyamannya. T...