“Layar telepon genggam semakin jarang menampilkan namanya. Percakapan berlangsung satu arah, ia hanya menjawab, tak lagi bertanya, tak lagi peduli, hanya membalas seadanya. Ini mengingatkanku beberapa bulan lalu, ketika pesan-pesan darinya berkurang, lalu menghilang. Ia akan menghilang (lagi) dari hidupku. Tanpa pamit. Tanpa menjelaskan apa-apa.
Sekali lagi, ia memilih pergi.”
— rumahsepi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
RandomAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...