Bagaimana mungkin kau pantas disebut kehilangan, sedangkan genggam kita belum sempat bertautan dan langkah kita belum pernah beriringan?
Kenapa aku harus berakhir merelakan padahal kau belum sempat kudapatkan?
—r y v t h i o k a t o
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
RandomAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...