Hari pertama kau tak memberi kabar,
aku diam karena mungkin kau sedang sibuk.Esoknya kau tetap tak memberi kabar,
aku mulai khawatir karena tak biasanya kau begini.Lusa pun masih tak ada kabar darimu,
aku memberanikan diri bertanya kepada temanmu,
namun ternyata tak satupun diantara mereka
yang mengetahui keberadaanmu.Lalu setelah satu minggu lamanya,
setelah aku kalang kabut mencarimu,
setelah banyak waktuku terbuang hanya karena memikirkanmu,
kau datang dengan canda dan tawa.Aku pikir lega akan terasa,
namun ternyata kau tidak sendiri,
DIA
PEREMPUAN ITU
BERSAMAMU ,
dengan tangan yang saling menggenggam,
kau berjalan ke arahku.Ingin rasanya aku menangis,
namun aku tak ingin terlihat lemah dihadapanmu,
begitu kau sudah berada didepanku
kau berkata “Maaf, kita putus.”Semudah itukah mempermainkan perasaanku?
— Ad
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
RandomAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...