Suatu saat nanti,
mungkin kamu akan menemukanku didalam pesawat,
membawa nampan dan menawarimu minuman atau sekedar mengingatkan tentang sabuk pengaman.
Atau mungkin aku memakai pakaian santai dan duduk bersebrangan, kita sudah tak lagi saling mengenal namun akan melakukan perkenalan ulang.Suatu saat nanti,
mungkin aku akan menemukanmu di stasiun kota saat kamu memesan tiket untuk pulang dan aku memesan tiket untuk liburan, saat itu kamu baru saja pulang bertugas dan aku baru mengambil cuti liburan.
Atau mungkin aku menemukanmu di rumah makan dimana kamu biasa membeli makanan tradisional kesukaanmu, tak sadar menunjuk menu yang sama sampai-sampai sang pramusaji menertawai kita.Suatu saat nanti,
mungkin kita akan bertemu lagi.
Saat aku sudah lebih dewasa untuk mengerti dan kamu sudah lebih percaya diri untuk tak lagi menghindari dan bersembunyi.Suatu saat nanti,
mungkin lintasan kita akan bersinggungan,
atau mungkin menemukan keselarasan sehingga tak perlu lagi mengucapkan kata-kata perpisahan.Suatu saat nanti,
selama apapun itu akan tetap kunanti,
barangkali hanya ada satu kesempatan lagi,
aku rela selama apapun menanti.-Suatu saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
RandomAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...