[Setelah Semuanya Terjadi]
“Setelah banyak hal-hal yang telah kita lewati, atas canda dan tawa yang kita lontarkan masing-masing, atas segala cerita dengan perjalanan yang panjang, atas segala kisah yang kini sudah menjadi hambar bahkan mulai pudar.
Aku masih ingat betul, bagaimana pertama kali kamu mendekatiku dan melakukan hal konyol sederhana hanya untuk membuat aku bahagia. Sehingga merasa tentram dan aman sampai aku terlampau bersandar dengan nyaman.
Aku sesungguhnya benar-benar tak mengerti, atas apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Kehadiranmu untuk menjadi pelengkap atau hanya ingin membuat aku terperangkap dalam dekap, lalu pergi begitu saja meninggalkan harap.
Kamu yang telah pergi, namun aku yang masih kehilangan energi. Kamu pergi tak hanya mengambil hati, namun juga membawa jiwaku yang kemudian tak kamu ganti, hingga aku seperti ingin mati.
Seharusnya sedari awal aku paham, bahwa tidak ada yang bisa dipertahankan atas sebuah hubungan tanpa kepastian, sebab kamu bisa saja pergi jika telah menemukan yang kamu cari, kamu bisa semaumu berbuat apapun tanpa memikirkan aku karena kita tak ada ikatan, hanya sebatas pertemanan tak berkeabadian.
Seharusnya aku lebih bisa menjaga diri, menahan perasaan dan tak membawanya terlalu jauh sebab inginku milikimu ternyata malah membuatku jatuh. Memang aku yang salah, aku yang telah membiarkan angan menggerogoti diriku yang payah.
Kini aku berusaha untuk tetap tegar menjalani hidup tanpamu, aku tertawa meski sebetulnya masih ada luka yang menganga, aku tersenyum meski sebetulnya duka seperti menusuk dengan jarum.
Aku memilih bungkam, sebab kenyataan telah menikam. Aku tak lagi berbicara dan membicarakan apapun soal rasa, aku memendam semua dalam diam.
Pada akhirnya, kita berhenti tanpa pernah mengetahui apa dan bagaimana perihal perasaan masing-masing.”
—🦄
![](https://img.wattpad.com/cover/131383424-288-k46241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
RandomAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...