"Pergilah, aku akan baik-baik saja tanpamu."
“Akhirnya kalimat itu mampu kuucapkan, setelah sekian lama aku menangisimu.
Hari demi hari yang kita lewati bersama ternyata tak mampu menjamin aku dan kamu
selamanya bersatu.
Dia yang tiba-tiba hadir, ternyata mampu merebut posisiku di hatimu.Tak mudah bagiku untuk menerima takdir bahwa Tuhan hanya menitipkanmu sementara padaku.
Sungguh kuakui, aku pernah mati-matian mempertahankanmu.
Aku pun pernah mati-matian berjuang sendirian, sebelum akhirnya keputusanmu bulat untuk meninggalkanku.Aku ikhlas; lebih tepatnya berusaha untuk ikhlas, bahwa merelakanmu adalah salah satu cara mencintai yang tersulit bagiku.”
—Triplez // Phosphenous
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia yang Ada di Bumi
CasualeAku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhlah senyum, aku petik setiap hari, dan ia tak pernah habis hanya dengan perlakuanmu yang manis. Saat...