15

4.1K 851 91
                                    

Vote dan commentnya jangan lupa ya (•́ ₃ •̀)









Observasi 'TangGa'
[ teTANGga GAnteng ]

Nama :
Hwang Min Hyun

Umur :
sudah pasti lebih tua dariku

Tanggal pindah :
22 September

Saingan :
- ibu kos di depan rumah
- atau mungkin ibuku juga

Ciri - ciri :

- tidak pernah tersenyum
- sangat sarkastik
- dingin, kadang menyebalkan
- tidak ramah

+ sekarang sudah pernah tersenyum
+ sepertinya ia pemalu
+ sangat menyukai stoberi
+ suaranya lembut saat bernyanyi

? tatapannya selalu tajam
? pipinya terasa dingin
(mungkin ia sedang sakit)
? ia suka tidur saat dini hari
? dan bangun saat siang hari

Aku menutup buku catatanku yang berisi oberservasi singkat tentang Hwang Minhyun.

Tidak ada tujuan khusus saat aku menulis itu, aku hanya ingin mengingat semua tentangnya.

Karena terkadang aku mempunyai ingatan yang cukup buruk.

Kecuali tentang makanan dan segala jenis utang-piutang.

Aku berbaring di kasur, berusaha untuk pergi ke alam mimpi.

Tidak lama kemudian, aku mendengar suara gelas pecah disertai dengan teriakan.

Aku berlari keluar kamar, memastikan suara itu bukan berasal dari rumahku.

Namun, aku salah.

Nyatanya, di bawah sana sudah ada orang–yang tidak pantas aku sebut ayah– dengan ibu yang sedang menangis.

Hal ini sudah sering terjadi.

Aku tidak bisa berbuat apapun selain menangis di balkon agar ibu tidak mendengarnya.

"Mina?"

Aku buru-buru menyeka air mata dan menoleh pada sumber suara.

"Kamu baik-baik saja?"

Aku tersenyum,
"Ya, sepertinya."

Suara pintu yang dibanting membuat aku dan Woojin sama-sama menoleh ke arah bawah, ternyata orang tersebut sudah melangkah pergi.

Woojin menatapku,

"Ada saatnya kamu boleh merasa tidak baik-baik saja, Mina."

Ia meloncati balkon untuk menghampiriku, lalu membentangkan tangannya.

"Kamu sedang apa?"

"Saat perempuan menangis, yang dibutuhkan hanya pelukan, bukan?"

Woojin tersenyum malu-malu, sedangkan aku tertawa kecil sambil menerima pelukan darinya.

Satu hal yang aku sadari ketika berada dipelukannya,

Wangi ini, bukanlah wangi orang yang memelukku ketika aku hampir tertabrak bus.

"Park Woojin."

Sela seseorang yang pasti bukan suaraku, maupun Woojin.

"Aku rasa kita perlu bicara?"

ucap Minhyun dengan wajah terseramnya yang pernah aku lihat.




🌸🌸🌸

to be continued


#RosesForJonghyun 🥀



"Everyone's words, whether online or off, carry weight. Before you post something, realize that you need to take responsibility for what you've written. Don't ever think "Oh what i said didn't matter", because it did and you will take responsibility, one way or another."
— Jae Day6

bites - minhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang