8

5.1K 1K 64
                                    

Komen makin sepi aja :(
Vote minimal 25 komen minimal 18 deh ya??














Aku pulang sambil memikirkan kembali perkataan Minhyun yang terngiang di otakku.

'Kemana lagi selain rumahmu itu? Memangnya mau ke rumah Bapa di surga?'

Aku menggeram, aku ingin membalasnya.


Tapi,
melihat tatapannya saja aku sedikit takut.


Hanya sedikit, oke?



Aku menggeleng, menjernihkan pikiranku dan mengambil buku pr matematika.


Konsentrasiku seolah-olah tidak mau bersatu. Bagaimanapun aku harus tetap mengerjakan pr ini, karena guruku sama galaknya dengan tetanggaku.



Tok
Tok
Tok



Aku menoleh ke arah pintu balkon dan menemukan Woojin di sana sambil melihatku dengan tersenyum.



Well, kalau dilihat-lihat dia manis juga.



"Ada apa Woojin?" tanyaku setelah aku membuka pintu dan membiarkannya masuk. Ia kemudian duduk di atas tempat tidurku.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja aku merasa bersalah padamu setelah perkataan sepupuku tadi."

Oh, ternyata dia juga perhatian.

"Maafkan perkataannya ya, dia memang orang yang seperti itu." lanjutnya.

"Asal kamu tau, aku tidak marah atas perkataannya. Hanya rasanya tanganku ingin menamparnya."

Woojin tertawa sampai gingsulnya terlihat, "Kamu tau, kamu sangat lucu."

"Lucu dalam artian yang baik kah?"

"Tentu saja. Aku juga ingin berterimakasih atas makanan tadi siang." ia tersenyum, "Aku rasa Minhyun belum mengucapkan terimakasih bukan?"

Aku jadi tambah yakin dia ini adalah anak yang baik, ramah, dan murah senyum.

Tidak seperti Minhyun. Bahkan aku belum pernah melihatnya tersenyum sama sekali.

"Dia memakan masakanku?"

"Itu masakanmu? Dia sangat menyukainya. Bahkan aku tidak kebagian."

Aku terkesiap, "Serius?"

"Aku tiga-rius. Diatas serius dan dua-rius."

"Kalau begitu aku akan memasaknya lagi untukmu."

Woojin bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju meja belajar dimana aku berada. "Kamu lagi kerjain pr ya?"

"Iya. Oh iya, kamu kelas berapa? Sepertinya kita seumuran ya?"

"Aku?" Ia terlihat bingung, "Aku kelas—"





"Park Woojin! Aku tau kamu di sebelah! Cepat pulang!" teriak seseorang yang sudah pasti adalah Minhyun.






"Gotta go. See you soon." ucapnya sambil mengacak rambutku.


Ah, hatiku jadi bimbang antara Minhyun dan Woojin.






🌸🌸🌸

to be continued

bites - minhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang