16

3.9K 825 80
                                    

❤️ Vote dan commentnya jangan lupa, biar makin disayang Hwang Minhyun ❤️










Minhyun's






"Kamu tidak ingat perjanjian kita?"

"Perjanjian apa lagi, kak?"

Aku memandangnya dengan gusar,

"Jangan pura-pura, Woojin. Kamu sudah berjanji padaku untuk tidak mendekatinya."

"Itu sih kakak yang buat, aku bahkan tidak menyetujuinya."

"Berhenti membantahku, Park Woojin. Kamu tau jelas konsekuensinya kan?"

Woojin merengek,

"Oh, ayolah kak, sudah aku bilang aku hanya ingin menjadikan Mina sebagai temanku."

"Teman mana yang berpelukan seperti tadi?"

"Habisnya dia sedang menangis, memangnya aku salah kalau memeluknya?"

Woojin melihatku dengan tatapan kesal. Namun tatapan tersebut dengan cepat tergantikan oleh senyuman miringnya.

"Ah, aku tau. Kak Minhyun pasti sedang cemburu, iya kan?"

Aku mendecih,

"Dalam kamus hidupku, tidak ada yang namanya kata cemburu, apalagi karena hal bodoh seperti itu."

"Kakak menyukainya juga kan?"
Woojin menaik turunkan alisnya.

"Omong kosong—"

Ucapanku terpaksa berhenti karena Mina tiba-tiba masuk ke kamar.

"Hai?"
sapanya sambil tersenyum polos.

Aku memutar bola mataku dengan malas.
"Kamu tidak tau cara mengetuk pintu ya?"

"Tau, tapi aku lupa mengetuk tadi, hehe." jawabnya sambil cengengesan.

"Lalu, untuk apalagi kamu ke sini? Belum puas mengganggu hidupku?"

Ia mengernyitkan dahinya,
"Kapan sih kamu berhenti berprasangka buruk padaku?"

"Kamu sendiri? Kapan kamu berhenti datang ke sini?"

"Aku berniat baik tau, dari tadi ada orang yang memanggilmu di depan rumahku!"

Woojin yang sedaritadi menertawakan perdebatan kami akhirnya berhenti,
"Siapa?"

Mina memandang kami berdua dengan sebal, "Temui saja sendiri."

Aku segera berlari menuju pintu dan menemukan seorang perempuan dengan rambut panjang yang sudah lama tidak aku temui.

"Hai Minhyun! Sudah lama ya kita tidak bertemu, seperti sudah ratusan tahun rasanya." ujarnya dengan diselingi tawa pelan.

"Bae Joohyun? Dari mana kamu tau alamatku?"

"Kamu masih sama seperti dulu, ya. Memanggilku Joohyun, padahal aku sudah mengganti nama dengan Irene."

Joohyun melangkah masuk tanpa menunggu ijin dariku.

"Mana Woojin? Apa ia tidak merindukanku?"

Aku melipat tangan di depan dada lalu tersenyum,
"Lebih tepatnya, apakah kamu tidak merindukanku yang lebih penting dari Woojin ini?"

Tepat setelah aku mengucapkan itu, Mina keluar dari rumahku sambil membanting pintu.






Dasar, apa dia tidak tau aku membeli pintu menggunakan uang juga?








🌸🌸🌸

to be continued

Veryyy veryyyy happy karena Bites sempat berada di #30 untuk short story (ಥ﹏ಥ)

Ini semua berkat kalian para pembaca bites, tanpa kalian aku bukan apa-apa ㅠㅠ

Oleh karena itu, rajin-rajin vote dan ramein komen ya! Biar aku rajin update juga hehe (๑•́ ₃ •̀๑)

bites - minhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang