Episode 7

51 6 0
                                    

Hae Young mematikan lalu menyalakan lalu mematikan kembali lampu lama pemberian Do Kyung dan itu terus berulang-ulang. Do Kyung dari sebelah memprotes Hae Young karena berisik. Hae Young pun mematikan lampunya dan tidur dengan senyum di wajahnya.
Di rumahnya, Do Kyung sedang mencabuti peralatan rekamannya, dia tidak akan lagi merekam apapun di rumahnya. Tiba-tiba dia melihat Hae Young dalam bayangannya. Dalam bayangannya itu, Hae Young berkata.
"Hangatnya, Tanganmu." lalu tersenyum.
Do Kyung melirik ke arah rumah Hae Young.
Hae Young bangun pagi sekali. setengah 5 dia sudah bangun. Hati-hati sekali dalammelangkah, dia tidak ingin menimbulkan suara sekecilpun. Sampai akhirnya dia berhasil keluar rumah.
Hae Young tiba di rumah orang tuanya dengan membawa banyak belanjaan. Orang tuanya saja belum bangun kalau Hae Young tidak datang.
Hae Young bilang kalau dia mau membuat bekal makan siang. Ibu bingung, kenapa mendadak membuat bekal. Hae Young tidak menjawab karena dia sudah muali sibuk untuk mempersiapkan. Lalu ibu teringat soal Do Kyung.
Tanpa menunggu jawaban Hae Young ibu langsung membantunya, diawali dengan mengambil kotak bekal lalu mencucinya. Ayah juga turut andil untuk membantu Hae Young sampai muka mereka pada cemong semua kena tepung. Mereka membuat banyak makanan.
Setelah semua selesai, Hae Young buru-buru pulang ke rumahnya. Ibu dan Ayah mengantarnya sampai ke depan. Ibu menyuruhnya untuk hati-hati, jangan sampai tumpah. Ayah menyusul dengan membawakan bekal satu lagi, Hae Young tadi kelupaan.
Setelah Hae Young pergi dengan taxi. Ayah dan Ibu berdiskusi sebentar. Ayah menanyakan, apa tidak apa-apa jika mereka mengirim dua undangan pernikahan dalam satu tahun?
"Kita akan digunjing. Kita harus menunggu, setidaknya sampai tahun depan." jawab Ibu.
Ayah manggut-manggut setuju.
Hae Young menyodorkan kotak bekal pada Do Kyung. Jelas saja Do Kyung pasang muka terkejut. Hae Young mengatakan kalau bekal itu adalah balasan atas lampu pemberian Do Kyung juga karena dia sudah merusak jendela Do Kyung.
"Dengan ini maka kita impas." Lanjut Hae Young lalu kembali ke rumahnya.
Do Kyung akan berangkat kerja, dia tidak membawa apa-apa, lalu ia balik lagi, tapi turun lagi, naik lagi, turun lagi. dan pada akhirnya ia kembali masuk ke rumahnya dan keluar lagi dengan membawa kotak bekal pemberian Hae Young. Dia turunnya hati-hati sekali, takut ada yang melihat.
Setelah masuk mobil, Do Kyung meletakkan kotak bekalnya di jok belakang. Lalu ia melajukan mobilnya.
-= Episode 7 : Aku harap, aku lah satu-satunya wanita di dunia =-
Hae Young ketiduran di kantor karena tadi bangun pagi. Soo Kyung datang memberikan pekerjaan untuk ketua Tim. Hae Young terbangun mengagetkan semuanya.
Hae Young akan tidur lagi dan meminta ketua Tim untuk membangunkannya jika Soo Kyung datang. Padahal sedari tadi Soo Kyung ada dibelakangnya.
Ketua Tim mencoba untuk membangunkan Hae Young, Hae Young terbangun dan dia tidak melihat Soo Kyung. Dan ia marah pada ketua Tim karena membangunkannya padahal Soo Kyung tidak ada.
Soo Kyung mendekati Hae Young lalu mengetuk meja Hae Young.
"Aku disini, dibelakngmu." kata Soo Kyung.
Hae Young membuka matanya lalu menegakkan punggungnya. Soo Kyung tidak berkata apa-apa lagi, dia malah memijit pundak Hae Young.
Hae Young membuat kopi, dia menguap lebar. Ketua Tim menghampirinya, dia bercanda kalau mulut Hae Young bisa robek entar, Hae Young membalas kalau ia juga ingin merobeknya tapi tidak mudah. Hae Young menawarkan untuk membuatkan kopi Ketua Tim. Ketua Tim minta ice Americano, lalu dia menyodorkan gelasnya. Hae Young membuatnya sambil bersenandung.
Yang lain bertanya, apa terjadi sesuatu dengan Hae Young. Hae Young menjawab tidak.
"Tapi kelihatannya kau sedang berbunga-bunga." Bantah Orang itu.
Hae Young beralasan mungkin dikarenakan rasa enak kopi.
Do Kyung dan staff nya merekam suara lari. Staaf nya protes minta istirahat karena panas banget dan mereka sudah lelah. Lalu mereka memutuskan untuk makan.
Semuanya sudah naik mobil salah satu staff untuk menuju restaurant terdekat. Do Kyung belum naik-naik juga. Park Hoon bertanya, kenapa tidak naik? tidak mau makan? atau tidak suka makanan yang mereka pilih?
"disana, di dalam Mobil." Jawab DO Kyung.
Park Hoon bingung, kenapa dengan mobil Do Kyung. Do Kyung kembali menjawab, di dalam mobil. Park Hoon kesal, ia membentaknya ADA APA DI DALAM MOBIL?!
"AKU MEMBAWA MAKAN SIANG DI DALAM MOBIL!!!" Do Kyung balik membentak.
Semuanya tercengang, Do Kyung membuka pintu mobilnya lalu mengeluarkan kotak makan siangnya. Semuanya bersorak. Sorakan itu semakin menjadi tat kala mereka membuka kotak makan siang Do Kyung, semuanya bisa menduga kalau Hae Young lah yang membuatnya, mereka tidak tahu nama Hae Young, tahu mereka saat Hae Young tiba-tiba meloncat ke pelukan Do Kyung malam itu.
Park Hoon berkata kalau ia tidak cocok dengan Hae Young saat melihatnya dulu tapi ternyata Hae Young pintar sekali memasak.
"Apa pekerjaannya? Bagaimana kalian bisa bertemu?" tanya Park Hoon.
"Bukan seperti apa yang kau pikirkan. Diam lah dan makan saja." Jawab Do Kyung.
Mereka juga meminta Do Kyung untuk makan tapi Do Kyungnya enggan. Park Hoon menjelaskan, ada dua hal yang tidak bisa kakaknya lakukan. Pertama, memakai topi pesta ulangtahun saat hari ulangtahunnya dan yang kedua adalah memakan bekal makan siang pemberian pacarnya.
"Katanya itu membuatnya berkeringat dingin karena malu." Lanjut Park Hoon lalu dia tertawa diikuti yang lain.
Park Hoon kemudian berubah serius, dia menyuruh Do Kyung untuk makan. Karena Hae Young pasti akan bertanya, apa Do Kyung menyukai makanannya atau tidak. Jadi Do Kyung paling tidak harus mencicipinya.
Do Kyung masih belum beranjak. Park Hoon mengambil satu dengan sumpitnya, dia memberi pilihan pada Do Kyung, mau memakannya sendiri atau menunggu hingga dia memasukkan paksa makanan itu ke mulut Do Kyung.
Do Kyung memilih untuk memakannya sendiri, dia mengambil makanan itu dari sumpit Park Hoon lalu memasukannya sendiri ke mulutnya. Hal itu membuat Park Hoon bernyanyi gembira.
"Dia sangat malu, dia tidak tahu hati wanita."
Do Kyung kesal, dia memukul belakang kepala Park Hoon, membuat Park Hoon memuncratkan makanan dari mulutnya. Yang lain protes karena kejorokan Park Hoon itu.
Do Kyung santai saja. Dia mengambil kimbab yang diatasnya ada tumpahan makanan dari mulut Park Hoon, membersihkannya lalu memakannya.
Hae Young juga membawa bekal yang sama. Dia membaginya dengan teman-teman kantornya. Teman-temannya bertanya, apa Hae Young membuat semua itu sendiri. Hae Young menjawab kalau dia membuatnya dengan ibu dan ayahnya.
"Wow.. Apa kau terus menguap karena harus membuat ini pagi-pagi? kau mungkin tidak hanya membuat ini untuk dirimu sendiri." Tanya Ketua Tim.
Hae Young mengaku kalau dia memberikan untuk seseorang dan membawa sisanya. Ketua Tim meletakkan sendoknya kecewa, ia menebak seseorang itu pasti kunyuk yang dilihatnya waktu itu.
"Kenapa Kamu menyebutnya kunyuk? Kamu bahkan tidak mengenalnya." Protes Hae Young.
"Kau belum lama membatalkan pernikahanmu. Kau benar-benar mudah." Balas Ketua Tim.
Yang lain penasaran, mereka bertanya, apa pekerjaan Do Kyung. Hae Young dengan bangga mengatakan kalau Do Kyung bekerja di industri perfilman. Kedua wanita tadi iri mendengarnya.
Hae Young cantik juga ada di kantin, dia penasaran dengan semua makanan yang ada di meja Hae Young dkk. Ketua Tim mengajaknya bergabung, lalu dia menjelaskan kalau semua makanan itu adalah dari orangtua Hae Young. Dia menambahi kalau orangtua Hae Young berusaha keras untuk membuat putrinya menikah.
Salah satu dari wanita yang duduk disebelah ketua Tim menambahi kalau tidak banyak orangtua yang akan membuatkan makan siang untuk pacar putrinya. Katua Tim menyahut, mungkin orangtua Hae Young berpikir kalau Hae Young tidak bisa menikah.
Ketua Tim mengambil satu lalu memakannya, baru satu gigitan, dia langsung jatuh cinta dengan rasanya,,"mereka pasti sangat pandai memasa. Apa mereka memiliki restaurant?"
Hae Young tersenyum dan akan menjelaskan tapi keduluan oleh Hae Young cantik. Hae Young cantik menjelaskan kalau ibu Hae Young selalu membuat bekal makan siang untuk Hae Young sejak mereka SD.
"Untuk memberi ke Hae Young saat masih hangat, ibu Hae Young selalu menunggu di luar gerbang sekolah saat jam istirahat. Ayahnya juga sering menggantikan ibunya." Lanjut Hae Young cantik lalu mengambil satu dan memakannya, dia juga mengatakan kalau rasanya enak.
Bekal Do Kyung tinggal satu. Park Hoon sudah akan mengambilnya tapi staff yang gendut melarangnya. Harusnya yang punya yang memakan bekal terakhir. Do Kyung pun mengambil kombab satu-satunya yang tertinggal dan melahapnya. Makan sudah selesai, mereka bersiap untuk melanjutkan pekerjaan lagi.
Hae Young cantik membongkar barang-barang lamanya, dia menemukan ponsel lalu menyalakannya, didalamnya ada banyak kenangannya dengan Do Kyung juga ada rekaman yang dimaksud Ibu Do Kyung. Hae Young cantik mentransfer rekaman itu ke laptopnya.
Do Kyung dan Park Hoon sudah sampai di rumah. Anna menyambut kepulangan Park Hoon dan langsung melompat kepelukannya. Park Hoon menyambut Anna tapi kemudian menurunkannya.
Park Hoon mengambil kotak bekal lalu memberinya pada Do Kyung. Do Kyung menyuruhnya untuk membawanya saja saat masuk nanti.
"Kau perlu mengembalikan ini padanya dan bilang kalau rasanya enak. Kau bahkan sama sekali tak mengiriminya foto. Dia pasti penasaran." Paksa Park Hoon.
Anna tidak menyangka ternyata Do Kyung punya pacar juga. Park Hoon menjawab kalau Do Kyung baru-baru ini punya pacar. Anna senang dan mengajak Do Kyung untuk double date kapan-kapan. Do Kyung tidak menjawabnya, dia pergi begitu saja. Park Hoon mengambil alih, ia menyuruh Anna untuk buruan masuk mobil saja.
Do Kyung menghentikan langkahnya saat ia melihat Hae Young. Hae Young memperhatikan Do Kyung yang menenteng bekal pemberiannya. Lalu Hae Young berbalik dan jalan duluan.
Do Kyung menyusul Hae Young dan akhirnya mereka jalan bersama. Hae Young menawarkan diri untuk membawa kotak bekal makan siang yang dibawa Do Kyung tapi Do Kyung tidak mengijinkannya.
"Terimakasih, Rasanya enak." Ujar Do Kyung.
"Tentu, aku yang membuatnya." Balas Hae Young.
Tiba-tiba kelopak bunga sakura berguguran. Mereka berhenti. Hae Young mengutuk kalau pemandangan ini sangat-sangat indah sampai membuatnya meneteskan air mata.
Do Kyung meliriknya, dia bertanya, kenapa Hae Young mengutuk. Hae Young menjawab karena terlalu indah.
Ketenangan mereka terusik dengan kedatangan Soo Kyung yang mengoceh dengan bahasa perancis. Do Kyung lalu menarik Hae Young untuk bersembunyi.
Mereka bersembunyi dibalik tembok yang gelap. Soo Kyung tidak menyadari keberadaan mereka, ia terus saja ngoceh dengan bahasa perancis, dan dia berhenti tepat di pinggir tembok yang digunakan Do Kyung-Hae Young bersembunyi.
Sebuah lampu motor pengantar makanan menyoroti tempat persembunyian mereka, Do Kyung refleks menutupi Hae Young dengan tubuhnya. membuat keduanya dekat sekali. Tapi tidak lama, setelah Soo Kyung menjauh, mereka segera menjauh.
Hae Young berkata kalau tangan Do Kyung hangat, seperti di penglihatan Do Kyung. Hae Young melanjutkan, dia pikir tangan Do Kyung bakalan dingin.
"Tapi, kenapa kita bersembunyi? Apa kita sudah berbuat salah?" tanya Hae Young.
Do Kyung belum menjawabnya, tiba-tiba saja seseorang muncul dibelakang mereka. Dia adalah Jin Sang, ternyata sedari tadi Jin Sang juga ada di tempat persembunyian Hae Young-Do Kyung karena kebelet pipis.
melihat kalau orang itu adalah Jin Sang, DO Kyung menyembunyikan kotak bekalnya. Jin Sang tidak bisa berkata apa-apa melihat hal ini. Dia memilih untuk pergi saja.
"OMG. Wow.." Ucap Jin Sang tidak menyangka sambil berjalan menjauh dari mereka berdua.
Sesampainya di rumah, Do Kyung langsung diinterogasi oleh Jin Sang. Jin Sang mencoba menyadarkan Do Kyung yang menurutnya sudah kelewatan. Do Kyung menjawab kalau Jin Sang sudah salah sangka dan melebih-lebihkan, dia tidak melakukan apapun kok.
Jin Sang bertanya lagi, apa yang dilakukan Do Kyung dibelakang tembok barusan. Do Kyung menjawab kalau dia bersembunyi dari Noonanya. Jin Sang masih belum puas, kenapa harus bersembunyi, memangnya apa yang mereka berdua lakukan.
"Dan apa maksudnya bekal makan siang itu? Apa kalian berdua bergandengan tangan dan pergi piknik bersama?"
"Wanita itu merusah jendelaku karena sesuatu, jadi dia membayarnya dengan bekal makan siang."
"Kau pikir ini mauk a?kal? Huh? Aigoo.. Jangan coba-coba membodohiku. Kentara sekali. Kapal sudah berlayar, kalian berdua sudah menjadi satu bersama-sama. Meskipun aku mengacau setiap waktu. Aku tidak melakukan hal gila seperti kau. Apa kau sedang main film 'Tempting Roomantes'? Forbidden Love'? atau 'Sleeping with the Enemy'? atau karena kau merasa bersalah setelah mengacaukan hidupnya? Jadi kau merasa kasihan dan berduka padanya? Karena itu kau terus tersenyum padanya? Atau karena namanya Oh Hae Young?"
"Apa kau gila?"
"Lalu kenapa Oh Hae Young lagi? Pikirkan tentang han Tae Jin yang ingin membunuhnu di penjara. Jika dia tahu bahwa kau tidak hanya mengacaukan pernikahannya tapi juga merebut tunangannya, dia akan mencabik-cabikmu."
Jin Sang menyalahkan Hae Young juga yang begitu mudah jatuh cinta. Do Kyung tidak tahan lagi, ia berteriak menyuruh Jin sang untuk berhenti.
"Kau menyukai wanita itu?" Tanya Jin Sang.
Do Kyung hanya diam. Jin Sang cuma bisa mendesah, Aigo.. Sekali lagi, dia mencoba untuk menyadarkan Do Kyung karena Han tae Jin sebentar lagi akan bebas.
"Pria yang akan dinikahinya akan segera keluar dari penjara!" Ulang Jin sang denang penuh penekanan.
Di rumahnya, Hae Young benar-benar berbunga-bunga, dia mematikan dan menyalakan lampu lama pemberian Do Kyung dengan penuh senyum.
Do Kyung mondar-mandir di luar rumah memikirkan kata-kata Jin Sang tadi. Sesekali dia melirik ke arah rumah Hae Young.
Masih dengan penuh senyum, Hae Young menyalakan kotak musik pemberian Do Kyung. Dia mendengar Do Kyung masuk rumah, dia langsung mematikan lampu dan kotak musiknya.
"Selamat tidur," Ucapnya untuk Do Kyung, dan diapun juga mulai tidur.
Di rumahnya, Do Kyung tidak bisa tidur. Dia pusing memikirkan semua ini.
Hae Young ketemuan dengan Hee Ran. Melihat perubahan raut wajah Hae Young saat ini, Hee Ran mengejek, katanya mau pindah. Hae Youngmenjawab kalau dia akan menunggu dan melihat.
Lalu dia bercerita kalau Do Kyung sangat perhitungan. Saat Do Kyung memberinya sesuatu, pasti selalu berkata kalau itu barang lawasnya.
"Dia sangat baik." Ucap Hee Ran.
"Ya. Menurutku juga begitu."
Hee Ran awalnya tidak berpikir demikian mengingat Do Kyung adalah mantannya Hae Young cantik. Tapi kenyataannya memang begitu, wanita licik memilih pria naif karena lebih mudah dikibuli.
"Berhenti membicarakan soal Oh Hae Young." larang Hae Young.
Do Kyung menerima E-mail dari Hae Young cantik, subjeknya 'Apa yang terjadi hari itu'. Do Kyung ragu, antara akan menghapusnya atau membacanya. Dia sudah mengarahkan kursor ke tombol hapus, tapi kemudian dia memutuskan untuk membukanya.
" Kau mungkin ragu, untuk membuka e-mail ini atau tidak. Aku juga begitu, Aku menulis ini untukmu setelah perenungan lama. Hari dimana aku mendengarkan rekaman yang dikirim ibumu ini..."
Do Kyung memutar rekaman tersebut. diperdengarkanlah isi rekaman tersebut yang merupakan percakapan antara Do Kyung dan ibunya.
Do Kyung: Bagaimana aku bisa tahu apa itu cinta? Aku tidak pernah dicintai!
Ibu: Maka dari itu. Setidaknya salah satu dari kalian harus tahu.
-= Kilas balik 1 Tahun lalu =-
Saat Hae Young cantik mendengarkan rekaman tersebut di mobilnya.
Ibu : Dia dibesarkan oleh neneknya sejak umurnya 7 tahun. Sejak hari itu, dia tidak pernah mengembil foto keluarga bersama orangtuanya. Kau pikir, kau bisa bahagia dengan wanita seperti dia?
Do Kyung: Aku tidak bisa mencampakkannya karena aku kasihan padanya.
-= Kilas balik selesai =-
Do Kyung masih mendengarkan rekamannya.
Do Kyung : bagaimana bisa aku mencampakkan seseorang yang sudah ditelantarkan oleh orangtuanya?
Dia sangat baik kepada orang-orang agar dia tidak ditelantarkan oleh mereka. Dia seperti permainan anjing. Matanya bergetar bahkan saat dia tersenyum. Karena dia takut orang-orang akan membencinya dan menelantarkannya. Bagaimana bisa aku mencampakkan orang seperti dia?
Ibu: Apa kau pikir itu cinta? Itu hanya rasa kasihan.
Do Kyung: Aku tidak peduli jika ini adalah rasa kasihan
-= Kilas balik =-
Hae Young cantik mulai sesak nafas setelah mendengar itu semua.
Hae Young e-mail : Sejak saat itu aku mulai sesak nafas. Rasanya seperti Kelemahan terbesarku terungkap pada orang yang paling ingin aku sembunyikan. Bersikap seolah aku dibesarkan dengan cinta, tanpa cacat atau ketidaksempurnaan. Pura-pura memiliki orangtua dengan kepribadian bebas, bukannya yang tidak bermoral. Pura-pura bahwa aku tidak memiliki satu luka pun. Aku tersenyum diatas hidupku yang menderita. Tapi kau melihat semuanya, sampai pada berapa besar usahaku.
Setelah mendengar rekaman tersebut, Hae Young bertemu dengan Do Kyung. Saat terakhir kali Do Kyung mengantar Hae Young cantik pulang, malam sebelum pesta pernikahan mereka.
-= Kilas balik selesai =-
Hae Young e-mail : Setelah aku pergi. Aku sangat marah setiap malam karena penghinaan itu. Tapi aku menangis setiap pagi karena merindukanmu. Begitulah aku melalui setahun ini. Mengingat pria yang ku cintai setengah mati sebagai ingatan yang paling memalukan. Tapi aku tidak bisa melakukannya lagi.
Hae Young melihat nama di kartu nama adalah "Pengacara Gong Ki Tae" lalu menatap pria yang duduk didepanya sambil memotong daging panggang. Hae Young tersenyum sumringah, mengaku Malam ini akan menuliskan dalam diarinya karena Hal seperti ini pertama kalinya terjadi padanya.
"Apa dasarnya, tipemu suka mendekati wanita yang ada di jalan ? Lalu, apa wanita akan jatuh hati padamu ? Mungkin karena kau pengacara, Mereka langsung jatuh hati padamu." Kata Hae Young
"Ah, ini pertama kalinya buatku." Kata Ki Tae.
"Jadi Aku yang pertama ?Aku yang mendapat kehormatan sebagai yang pertama ?!!! Lalu apa yang kau suka dariku ?" tanya Hae Young bangga
"Aku merasa, ada ikatan khusus. Saat tertarik pada seseorang, kau akan merasa ada ikatan khusus pada orang itu Atau aura seperti itu, Maka akan langsung dikenali." Jelas Gi Tae
"Jadi Begitu yah ? Kau merasakan hal begitu. Makanya kau merasa nyaman dan langsung membuka diri" ucap Hae Young
Gi Tae membenarkan dengan senyuman lebar lalu mengajaknya minum, Hae Young menutup gelasnya, karena menurutnya tidak cukup kalau cuma segelas. Gi Tae mengerti jadi mengajak untuk minum satu botol saja. Hae Young menolak, menurutnya cukup makan dan segera pulang. Gi Tae nampak hanya bisa menghela nafas.
"Aku tersanjung sekali dan bukan basa basi. Ini kehormatan besar. Ada yang ingin mendekatiku
di jalan, Apalagi dia pengacara ! Tapi, aku ...
harus segera pulang kerumah. Belum lama, aku memelihara binatang jantan dirumah." Ucap Hae Young, Gi Tae mengaku tidak pernah dengar soal itu.
"Tadinya aku tidak punya ..." ucap Hae Young lalu terhenti dan melihat Gi Tae nampak panik dengan meminum habis segelas bir.
"Jadi, ternyata bukan PDKT di jalan ?!!! Benarkan?!! Siapa Orangnya ? Orang yang mengatur kegiatan kurang kerjaan ini ?" teriak Hae Young sambil mengebrak meja.
Jin Sang melihat Gi Tae masuk ke ruanganya, lalu heran melihat cepat sekali padahal sebelumnya menyuruh mereka harus seharian bersama. Hae Young mendoronganya dan masuk ke dalam ruangan dengan tatapan sinis, Jin Sang terlonjak kaget melihat Hae Young ada dikantornya.
Hae Young sudah duduk dikursi, Jin Sang mondar-mandir dengan wajah gugup menawarkan teh hijauh atau kopi panas. Hae Young langsung bertanya Jin Sang ternyata pengacara. Jin Sang membenarkan. Hae Young berkomentar tidak mirip. Jin Sang mengaku
Banyak yang bilang mirip pengacara.
"Wajahmu tidak mencerminkan pengacara." Kata Hae Young sinis, Jin Sang mengatakan kalau otaknya itu seperti pengacara.
"Padahal kau pengacara. Tapi kenapa melakukan tindakan murahan itu ? Apa alasannya ?" tanya Hae Young, Jin Sang nampak binggung dan menjawab kalau Hae Young terlihat kesepian.
Hae Young menyindir Jin Sang itu melakukan kerja social.
"Seperti yang kau lihat, aku mewakili orang kurang beruntung ..." ucap Jin Sang
"Aku bertanya, kenapa kau begini padaku ? Hari ini ... apa ini kerjaanmu sendiri atau Do Kyung ikut campur ?" tanya Hae Young, Jin Sang pikir apabila ingin menjawab bersama-sama, Hae Young memperingatkan Jangan mengarang-ngarang dan katakan terus terang. Jin Sang mengaku melakukannya sendiri. Hae Young menanyakan alasan in Sang melakukan itu.
"Aku sudah kenal Do Kyung sejak masih kecil.
Menurutku kau dan Do Kyung sangat berbeda ...
Tapi bagaimanapun, kau sangat cantik dan menarik. Menurutku, lebih baik jika kau kencan dengan lelaki yang lebih menarik. " jelas Jin Sang akhirnya duduk didepan Hae Young.
"Katakan hal yang masuk akal. Kenapa tidak perkenalkan aku saja Tapi malah mendekati di jalan ? Kau punya rencana lain, kan ? Kau ingin aku melakukan cinta semalam dan ingin menjauhkan aku dari Park Do Kyung." Ucap Hae Young
"No, no, no! Sungguh, aku tidak punya maksud begitu. Menurutku, daripada dikenalkan, akan lebih dramatis jika PDKT di jalan. Seolah-olah ini pertama kalinya kalian saling bertemu." Kata Jin Sang
"Padahal kau pengacara, tapi tidak meyakinkan sekali ?" sindir Hae Young dengan mata melotot
Ia merasa Jin Sang berpikir dirinya itu buruk sekali. Jin Sang merasa omongan Hae Young
kasar sekali. Hae Young sadar dirinya itu tak
cantik sekali Tapi tidak pernah diperlakukan buruk begini sebelumnya menurutnya Park Do Kyung bukan anak konglomerat atau bangsawan,
dan ia juga bukan orang rendahan.
"Kenapa harus kekanankan begini ? Apa kau lebih baik dariku ?" teriak Hae Young sambil mengembrak kursi, Do Kyung duduk sambil memegang kakinya nampak gugup.
"Sebaiknya jangan semakin diperkeruh. Kita sudahi saja hari ini. Lagipula kau dan Do Kyung tidak ditakdirkan untuk bersama. " ucap Jin Sang
"Bagaimana kalau aku masih suka Park Do Kyung ?" kata Hae Young, Jin Sang mengatakan tak bisa. Hae Young menanyakan alasanya kenapa tidak bisa. Jin Sang tetap menjawab pokoknya tidak bisa. Hae Young berteriak ingin tahu alasanya.
"Aku bilang tidak berarti tidak bisa, terima saja !
Nama wanita yang nyaris dinikahi Do Kyung
bernama Oh Hae Young juga ! Sama dengan namamu. Apa masih belum jelas juga ?!" teriak Jin Sang, Hae Young melotot tak percaya, Jin Sang pun berdiri dari tempat duduknya sambil membuka kacamatanya.
"Anak itu menemuimu karena dia masih belum melupakan wanita itu. Kau sama sekali bukan tipenya. Dia tidak pernah berpikir untuk bersama wanita sepertimu !" tegas Jin Sang, Hae Young memilih untuk berdiri dan akan pergi.
"Namamu sama dengan wanita yang dia cintai.
Tapi wanita itu sudah kembali, maka kalian berdua sudah selesai. Jadi, jangan sakiti dirimu lagi dan sudahi saja !" teriak Jin Sang, Hae Young menjerit histeris sampai membuat Jin Sang kaget, dimata Hae Young penuh amarah karena harus mengalah oleh si cantik Hae Young.
Hae Young berjalan pulang sambil menangis sampai malam hari masih menyusuri jalan, tatapannya kosong tanpa ada lagi senyuman seperti diawal pagi.
Soo Kyung berbicara di telp, bertanya kenapa menginginkan nomor telp Oh Hae Young. Do Kyung ada didalam mobilnya, nampak tegang lalu menerima pesan dari kakaknya, nomor telp Oh Hae Young. Saat itu telp dari "si tetangga sebelah" masuk. Do Kyung pun mengangkatnya, tapi sempat tak terdengar suara Hae Young.
"Jangan temui lagi ... Oh Hae Young..." Ucap Hae Young,
Do Kyung yang mendengarnya sempat menghela nafas panjang sambil menjauhkan ponselnya. Lalu melihat Hae Young ada didepanya dan ponselnya kembali ditaruh ditelinga. Hae Young meminta Do Kyung tak berkencan lagi dengan Hae Young
"Apa hubungannya denganmu ?" kata Do Kyung dingin
"Aku tidak mau.... Aku tidak mau kau pacaran dengan wanita yang aku benci.... Aku bisa ikut membencimu juga. Kalian pernah pacaran sudah membuatku marah. Jadi, jangan pacaran dengannya." Kata Hae Young
"Kalau kau tidak suka seseorang, Jadi semua orang harus benci orang itu juga ? Kenapa kekanakan sekali ?" ucap Do Kyung
"Demi dirimu, aku akan benci orang yang kau benci. Aku akan sangat benci pada orang itu." Kata Hae Young, Do Kyung pikir untuk apa karena tak ada yang memintanya
"Karena aku suka padamu. Kalau kau suka seseorang, maka kau akan begitu." Tegas Hae Young berani menyatakan untuk yang kedua kalinya. Do Kyung sempat kaget sampai akhirnya turun dari mobil. Hae Young pun menatap dalam pada orang yang dicintainya.
"Sudah kubilang jangan menyerahkan dirimu pada sembarang orang." Ucap Do Kyung mengomel
"Kau bukan sembarang orang, Sama sekali tidak." Tegas Hae Young
Setiap ada kesempatan kau maju terus. Apa aku
ini kau pikir mesum ? Dari satu Oh Hae Young ke Oh Hae Young yang lain ?" teriak Do Kyung
Hae Young bertanya apabila namanya berbeda apakah Do Kyung ingin berkencan denganya dan mengusulkan untuk ganti nama saja. Do Kyung pikir Hae Young harus bertanya pada semua laki-laki yang ada di dunia
"Apa ada lelaki yang mau pacaran dengan wanita yang ada hubungannya dengan mantan mereka ?
Saat saling bertatapan, wajah mereka akan terbayang. Lelaki itu akan terus terbayang akan wanita itu !" tegas Do Kyung
"Lalu kenapa kau baik sekali padaku ? Kau
bersikap baik padaku." Ucap Hae Young dengan berkaca-kaca menahan tangisnya.
"Aku kasihan padamu. Kau dicampakkan sebelum menikah dan Kau kesana kemari dan berkata kau dicampakkan. Aku kasihan padamu.
Makanya aku baik padamu. Apa aku salah ?!" teriak Do Kyung
"Kalau begitu, baiklah. Karena namaku sama dengan Oh Hae Young. Dan Kau baik padaku, karena aku mengingatkanmu pada Oh Hae Young. Ini Sudah cukup, Kau kasihan padaku....Kau baik padaku karena kasihan, itu
Sudah cukup. Setidaknya di dalam itu ada perasaan. " kata Hae Young seperti masih berharap.
Do Kyung geram karena Hae Young itu masih saja belum mengerti, menurutnya yang ada dalam pikiran Hae Young itu tak benar dan menegaskan kalau ia tak menyukainya. Hae Young mengumpat Do Kyung itu bodoh dan sangat buruk dalam hal emosi, Do Kyung tiba-tiba terdiam bayangan Hae Young kembali datang sambil berkata "Suatu hari kau akan menangis karena aku. Aku ingin kau menangis "
"Suatu hari kau akan menangis karena aku. Aku ingin kau menangis." Ucap Hae Young lalu masuk ke dalam rumah
Do Kyung akan masuk tapi merasakan sesuatu yang membuat matanya melotot terkejut, dan kenangan dengan Hae Young datang dan nafasnya terasa sesak. Akhirnya ia berteriak memanggil Hae Young yang akan masuk rumah.
"Ada apa senbenarnya ka ?Kenapa kau selalu muncul ?! Kenapa ?! Kau ... harus cepat pindah." Tegas Do Kyung, Hae Young menolak, Do Kyung menyuruh Hae Young untuk cepat pindah, Hae Young tetap tak mau pindah.
"Kalau begitu, aku saja yang pindah ?! Kau ingin
Aku saja ?!" teriak Do Kyung, Hae Young melihat Do Kyung itu sangat Kekanakan dan Rendahan sekali lalu masuk ke rumah dengan membanting pintu.
Hae Young melihat sepatu Do Kyung didepan pintu langsung menginjaknya, Do Kyung pun masuk rumah dengan menyadarkan di kursi teringat kembali ucapan Hae Young "Suatu hari kau akan menangis karena aku. Aku ingin kau menangis." Akhirnya ia kesal sendiri menurutnya Hae Young tak sehebat itu.
Sementara Hae Young menyilangkan kaki di toilet seperti sedang mediasi dan mensugesti dirinya
"Aku tidak malu pada diriku sendiri. Demi cinta, tidak ada yang namanya memalukan. Semakin kau cinta, semakin bangga dirimu. Aku bangga pada diriku." Tapi akhirnya membuka matanya sendiri menurutnya semua hanya omong kosong dan Memalukan sekali, lalu menangis sendirian di dalam toilet.
"Semua orang yang tidak cinta padaku harusnya ...." ucap Hae Young pnuh dendam
Ibu Hae Young dan suaminya datang, Tuan Oh melihat anaknya ada dirumah tapi melihat di kamar lantai atas kalau si lelaki tetangganya tidak ada dirumah karena kamarnya masih gelap. Ibu Hae Young yakin kalau mereka makan maka pria itu akan datang.
Hae Young menghapus air matanya dengan tisseu dan masih nampak kesal, lalu terdengar suara tombol pintu kunci ditekan, Hae Young panik mengintip dari balik pintu, terlihat waspada siapa yang datang dimalam hari sambil bertanya siapa yang datang.
Ibu Hae Young berteriak siapa lagi yang datang kalau bukan orang tuanya, Hae Young kesal sendiri karena ibunya membuat kaget saja, dan harusnya ibunya menekan bel. Ibunya malah bertanya bel dari mana, Hae Young pikir setidaknya ketuk pintu dulu. Ibu Hae Young menyuruh anaknya segera ganti baju dan duduk.
Ayah Hae Young menyiapkan meja kompor kecil dan memanggang daging sambil memotongnya. Hae Young mengeluh dimalam hari harus makan
samgyeopsal. Ibu Hae Young tahu Biasanya tiap pagi anakna makan samgyeopsal jadi kenapa malam hari tak bisa. Hae Young mengatakan baru saja makan daging.
"Kalau begitu kau bisa makan lagi. Kau itu anak tunggal, setidaknya seminggu sekali kita makan bersama." Kata ibu Hae Young
"Kenapa tidak telpon dulu ?" tanya Hae Young, ibunya sudah tahu anaknya itu pasti tak mengizinkan untuk datang.
Hae Young melihat ibunya memakai pakaian yang rapih lalu bertanya Habis darimana. Ibu menyangkalnya, Hae Young juga melihat ibunya dandan, mengoda ibu dan ayahnya ingin mau pergi ke motel atau sejenisnya. Ibu Hae Young langsung memukul kepala anaknya, sambil mengomel beraninya bicara pada orang tua mereka, ketika akan memukul dengan sendok terdengar bantingan pintu dari kamar sebelah.
Do Kyung pulang kerumah menatap penuh amarah ke pintu kamar Hae Young, akhirnya masuk ke kamar Hae Young dan berteriak "Kau!!" sambil menunjuk tanganya dan tertuju pada ayah Hae Young yang sedang duduk. Semua kaget dan Do Kyung tersadar ada orang tua Hae Young yang datang, lalu menurunkan tangan dan ditujukan pada Hae Young.
Saat itu matanya melihat daging pangang yang membuat menelan air liur, Akhirnya Do Kyung meminta maaf dan ingin kembali ke kamarnya. Ibu Hae Young mengajak Do Kyung duduk dan makan bersama. Do Kyung menolak tapi kedua orang tua Hae Young memaksa agar duduk dan makan bersama, bahkan ayah Hae Young sampai menarik Do Kyung yang sudah masuk kamar untuk kembali ke kamar anaknya.
Hae Young menahan Do Kyung untuk tak masuk kamarnya karena menurutnya pria itu hanya tetangga dan tak memiliki hubungan apapun dan menyuruhnya untuk cepat kembali ke kamarnya. Ibu Hae Young memukul meja dengan sendok, membuat semuanya terdiam. Do Kyung pun jatuh terduduk disampingnya.
"Apa aku mengajarkanmu seperti itu !!! Mana boleh mengusir orang kalau kita sedang makan ?!
Saat memasak, jangan hanya untuk dirimu sendiri. Buat lebih untuk tetanggamu juga ! Kalau ada yang bertamu, meski cuma punya nasi dan air, setidaknya tawari dia makan ? Kenapa kasar sekali ? Mana boleh mengusir orang padahal ada
makanan di meja." Teriak ibunya memarahi Hae Young lalu menyuruh Do Kyung untuk duduk saja,
Ibu Hae Young pun duduk berhadapan memberitahu cara keluarga mereka makan seperti itu, saat ada ahjushi pengantar datang
ketika makan, maka mereka akan mengajak makan bersama.
"Meskipun aku habis berkelahi dengan wanita yang mencuri uangku dan menjambaknya, kalau sudah jam makan, kami ajak makan bersama.
Berkelahinya bisa ditunda. Jadi, jangan sungkan, makanlah. Mana ada hal lain sepenting makan ?" jelas Ibu Hae Young lalu menawarkan ingin makan dengan bumbu garam atau sambal, Do Kyung memilih Garam.
Hae Young melirik sinis, Ibu Hae Young menawarkan minyak, Do Kyung menolaknya, Ibu Hae Young dengan bangga mengatakan itu Mirip sekali dengan keluarga mereka karena lebih suka dengan garam. Hae Young melirik sinis, ibunya bisa melihat dan merasa kalau hanya bicara saja. Do Kyung nampak gugup dengan meremas tanganya.
"Awalnya ini satu rumah. Pemiliknya melakukan pekerjaan buruk saat renovasi. Aku dengar apa yang terjadi karena pemilik rumah menyewakan tempat ini dan Aku berterima kasih soal pengaman jendela waktu itu. Aku sudah menunggu kapan bisa membuatkanmu makanan,
Jadi tertunda lama begini." Kata Ibu Hae Young dan memberikan sepotong daging dalam mangkuk nasi Do Kyung. Dan Do Kyung pun memakanya.
"Ini pertama kalinya dia tinggal sendiri, jadi kami khawatir padanya. Aku senang tetangga lelakinya baik sepertimu. Aku ucapakan Terima kasih." Ungkap Ibu Hae Young, Do Kyung dengan ramah mengatakan bukan jadi masalah untuknya.
"Kami tadinya ingin dia tinggal di apartemen karena wanita lajang. Disana aman dan tempatnya bersih ... Aku tidak paham kenapa dia memilih tempat kecil begini. Nanti dikira orang kau miskin. " ungkap Ibu Hae Young
Hae Young mengatakan kalau keluarga mereka memang miskin, Ibunya menyangkal kalau mereka tidak miskin tapi hidup berkecukupan. Hae Young bertanya apakah ibunya memiliki uang 5 juta won. Ibunya menjawab punya, Hae Young menebak jumlah uangnya 6 juta won. Ayah Hae Young mengatakan jumlah uang mereka 7 juta won. Hae Young meminta ibunya menghentikan saja dan tak usah bersikap seperti orang kaya. Semuanya sempat terdiam.
"Sepertinya suasana hatinya sedang buruk. Jangan dipikirkan, kau makan saja" ucap Ibu Hae Young pada Do Kyung
Ayah Do Kyung ingin menuangkan soju, tap Do Kyung menolaknya. Ibu Hae Young pikir hanya segelas saja untuk tata krama. Do Kyung pun menerimanya dengan kaki sangat sopan. Ibu Hae Young menatap lebih dekat Do Kyung saat sedang minum soju.
"Mata dapat memberitahu seberapa kaya seseorang. Aku suka sekali matamu." Komentar Ibu Hae Young, Do Kyung pun mengucapkan terimakasih
"Apa Kau belum pernah menikah ?" tanya ibu Hae Young yang membuat suasana makin canggung. Hae Young berteriak meminta ibunya untuk menghentikanya.
"Orang ini tidak suka padaku. ... Sedikitpun tidak suka padaku !"teriak Hae Young
Ibunya terdiam sejenak mendengarnya, Do Kyung terlihat binggung tak bisa menatap kedua orang tua Hae Young. Ibu Hae Young bertanya apakah anaknya menyukainya, lalu memukul kepala anaknya sambil memarahi kenapa harus menyukai pria yang tak menyukainya, Suaminya menahan istrinya agar menahan diri. Ibu Hae Young pada Do Kyung alasan tak menyukai anaknya, dan meminta mengatakan apa kesalah anaknya itu. Do Kyung hanya bisa tertunduk diam, sementara ayah Hae Young menahan istirnya agar tak mengeluarkan umpatan dengan menutup mulutnya.
Ibu Hae Young dan suaminya sudah ada didalam bus perjalan pulang, awalnya hanya diam saja tapi ibu Hae Young mengeluarkan ponselnya lalu menelp anaknya dengan nada geram.
"Tutup dinding itu dengan semen. Kenapa tetap tinggal disitu kalau lelaki itu tidak suka padamu ?
Kau, kalau sampai kulihat mengejar-ngejar lelaki itu ... maka kau akan mampus !" ucap Ibu Hae Young mengancam
Ayah Hae Young kaget mendengar peringata istrinya, Ibu Hae Young yang marah mencoba membuka bajunya dan membuat tiga kancing di kemejanya terlepas. Suaminya ingin mengambil tap Ibu Hae Young berteriak tak perlu mengambilnya, karena sengaja membuangnya. Tuan Oh pun kembali duduk disamping istrinya yang nampak masih marah.
Hae Young membersihkan meja bekas makan malam dengan keluarganya da tak lupa menutupnya dengan taplak, sementara di kamar sebelah Do Kyung nampak mondar mandir terlihat uring-uringan. Sampai akhirnya Hae Young mendengar suara Do Kyung menghela nafas.
"Ini aneh-aneh saja. Apa kalian sekeluarga sering salah sangka ?" ucap Do Kyung sinis
Hae Young dengan mata berkaca-kaca memilih untuk pergi dengan wajah marah. Do Kyung pun hanya diam saja, Hae Young membawa sepeda keluar mengayuhnya dengan cepat, ketika di persimpangan terdengar bunyi klakson mobil dibelakang membuatnya hampir jatuh karena menabrak trotoar.
Jin Sang turun dari mobil mencoba melihat keadaan korban dan betapa kagetnya ternyata Hae Young. Dengan wajah sinis Hae Young menyindir kalau Jin Sang bisa saja langsung membunuhnya tadi. Jin Sang mengatakan kalau tak punya niat seperti itu.
"Cerita soal hari ini, bisa tolong jangan ceritakan ke Park Do Kyung? Kalau itu ketahuan, maka aku akan malu sekali." Kata Hae Young, Jin Sang pun mengucapakan Terima kasih. Hae Young kembali mengayuh sepedanya menyurusi jalan raya sambil mendengarkan musik dan menyanyikanya.
"Aku ingin semua wanita di dunia ini mati. Aku ingin jadi satu-satunya wanita di dunia ini." gumam Hae Young
Do Kyung berdiri di balkon rumah seperti menunggu Hae Young kembali ke rumah, ketika membalikan badanya bayangan Hae Young kembali datang sambil berkata "Aku bertemu dengan lelaki yang akan ku nikahi ." lalu meminum soju. Ia bisa mengingat wajah Tae Jin dengan setelan jas saat bertemu dengan Ketua Jang dan masuk ke dalam lift, rambut klimis dan sangat rapih.
Jin Sang keluar kamar dengan celana boxer harimau, sambil menguap dan mengaruk-ngaruk kepalanya. Soo Kyung keluar langsung menutup matanya melihat Jin Sang hanya mengunakan boxer saja, lalu mengomel siapa yang memperbolehkan kesana kemari memakai celana dalam. Jin Sang mengatakan kalau bukan celana dalam tapi baju tidur.
"Siapa yang mau buka celana, padahal ada benda begini di dalam ?" kata Jin Sang mengejek, Soo Kyung memanggilnya lalu membuka bajunya dan memperlihatkan bra memberitahu kalau itu juga baju tidur.
Jin Sang kali ini yang memalingkan wajahnya, Soo Kyung sengaja mendekatkan agar Jin Sang bisa sadar. Jin Sang pun meminta maaf dan berjalan kekamarnya, Soo Kyung terus mengejar agar Jin Sang bisa melihatnya.
Di meja makan
Park Hoon sarapan pisang sementara Do Kyung dan Jin Sang minum segelas kopi. Do Kyung meminta temanya untuk mencari tahu tentang Han Tae Jin, Jin Sang bertanya untuk apa. Do Kyung menjawab kalau Tae Jin mungkin sudah
keluar. Jin Sang pikir Tae Jin itu sudah menelp temanya.
Do Kyung meminta agar mencari tahu dulu, Park Hoon bertanya siapa orang yang mereka sedang bicarakan. Jin Sang menjawab kalau adik Do Kyung itu tak perlu tahu. Soo Kyung pun masuk dapur dengan sebotol air minum. Park Hoon mengeluh karena tiap pagi harus sarapan dengan pisang dan meminta kakaknya agar wanita itu
membuat bekal lagi karena bekal itu sungguh menganggumkan. Soo Kyung mendengarnya mulai bertanya bekal apa maksudnya.
"Hyung punya seorang wanita, Dia pandai memasak. " kata Park Hoon lalu meninggalkan meja makan, Jin Sang kesal pada Park Hoon yang ember.
"Apa itu Oh Hae Young ?" tebak Soo Kyung pada adiknya. Do Kyung memilih pergi dari meja makan.
Soo Kyung menghalangi Jin Sang yang akan pergi, ingin tahu tebakanya itu benar atau tidak. Jin Sang nampak binggung dan pura-pura tak mengerti. Soo Kyung meminta untuk mengatakan saja, Jin Sang mengeluh dirinya yang tidak bisa bilang dan tidak bisa diam juga, semuanya membuatnya pusing lalu memilih pergi.
Si cantik Hae Young masuk kantor dan dibelakanya terlihat Hae Young juga masuk lobby. Di lorong, seorang petugas penjaga memanggil "Nona Oh Hae Young" keduanya menengok dan berhenti. Akhirnya petugas memberikan paketnya untuk Hae Young.
Didalam lift, dua Hae Young satu lift dengan Direktur Choi yang mulai mengoceh.
"Apa tidak berlebihan, menerima paket begitu di kantor ? Nantinya cuma dibuka dikantor dan dikembalikan. Kalau begitu, apa bisa kerja ?"sindir Direktur Choi pada Hae Young yang membawa paket ke kantor.
"Ini bukan punyaku." Kata Hae Young memberikan pada si cantik Hae Young karena nomor yang tertera bukan nomor telpnya. Si cantik Hae Young pun meminta maaf sambil menerima paketnya.
"Ketua Tim Oh, tinggal sendiri ? Jadi Tidak ada yang bisa menerima paketmu ?" ucap Direktur Choi ramah, Hae Young dengan wajah sinis memberitahu kalau ia juga tinggal sendiri.
Direktur Choi tak bisa berkata-kata apa-apa lagi langsung keluar lift setelah pintu terbuka, si cantik Hae Young pun meminta maaf pada Hae Young karena kena sindiran akibat dirinya.
Hae Young membawa paketnya sambil menyapa semua timnya dengan senyuman sumringah, seorang pegawainya memberitahu mereka sudah
punya hasil soal survei kepuasan pelanggan.
Pegawai wanita pun memberitahu punya analisa soal trend market juga. Hae Young mengatakan
sudah terima laporannya.
Ia pun mengejek email dibagian send item, " Judul : Yang Terjadi ... Kepada : Park Do Kyung.----
Terbaca." Wajah Hae Young nampak shock seperti tak percaya emailnya bisa dibaca dengan cepat oleh Do Kyung.
Nyonya Heo mengendap-ngendap masuk ke dalam kantor dan langsung bersembunyi ketika ada orang yang keluar. Si pria tambun melihat Nyonya Heo yang datang langsung menyapanya dengan membungkuk, Nyonya Heo bertanya keberadaan anaknya. Si pria tambun memberitahu Do Kyung ada didalam studio dan akan memanggilnya kalau memang mau bertemu. Nyonya Heo mengatakan tak perlu dan langsung Si pria tambun lebih jauh.
"Hari ini, Do Kyung bagaimana ? Bagaimana suasana hati Do Kyung? Apa dia sedang marah-marah Atau hatinya sedang baik ?" tanya Nyonya Heo berbisik
"Tadi sepertinya baik-baik saja dan Kondisi hatinya baik." Kata si pria tambun
Nyonya Heo langsung bersembunyi ketika ada pintu yang terbuka, Do Kyung keluar dengan wajah penuh amarah dan masuk keruangan lainnya. Si pria berkumis berteriak marah "Belum lama ini dia baik, sekarang mulai marah-marah lagi !" lalu tersadar ada ibu bosnya. Nyonya Heo mendekat menanyakan kenapa mendadak
anaknya marah-marah lagi. Si pria berkumis pun tak tahu kenapa lalu memilih untuk cepat pergi.
Do Kyung melihat adegan dua pria berlari di pantai, dengan adiknya yang menatap ke layar dengan tatapan serius, dijendela belakang Nyonya Heo dan yang lainya ingin mengamatinya dari belakang. Do Kyung mulai mengumpat lalu bertanya Di laut Timur atau Barat. Park Hoon diam sambil mengaruk-ngaruk jarinya.
"Laut Timur atau Laut Barat ?!" teriak Do Kyung, Park Hoon menjawab Laut Barat
"Lalu ? Apa Kau punya suara ombak Laut Barat ?
Darimana kau belajar menipu begini ? Orang awam bisa membedakan suara Laut Timur atau Laut Barat ! Saat ke Laut barat, kau cuma makan kerang dengan Anna ? Padahal kau minta uang untuk ke laut barat. " ucap Do Kyung, Park Hoon melotot kakaknya bisa mengetahuinya.
Do Kyung berdiri dan siap menghajar adiknya, dibelakang yang melihatnya nampak ketakutan. Do Kyung hanya mengelus rambut adiknya menyuruh untuk mengulangi lagi, tapi untuk kali ini tidak dapat uang. Park Hoon mengangguk dengan wajah ketakutan. Nyonya Heo dkk langsung kabur ketika Do Kyung keluar ruangan.
Si kumis pun masuk ruangan, Park Hoon merasa kakaknya itu seperti hantu jadi Bisa dimengerti
kakaknya tahu ia pergi ke laut barat, tapi bertanya-tanya darimana kakaknya tahu ia dan Anna makan kerang. Si kumis yakin tanpa disadari Park Hoon, kakaknya itu sudah tahu skenario yang dirancangnya. Park Hoon nampak kesal menyuruh Si kumis mengulang lagi.
"Setiap kali Anna bicara, apa saja terasa bagus.
Dia membantuku soal skenario yang mentok selama 7 tahun. Ini sebabnya Sutradara butuh ilham. Anna itu, seolah datang dari Paris. Dia tidak mirip perempuan Korea yang matre." Cerita Park Hoon
Teringat kembali saat Anna yang selalu datang sambil berlari lalu meloncat di pelukanya dan mendaratkan ciumanya di pipinya.
"Dia suka padaku secara terbuka. Hanya dia yang suka padaku secara terbuka selain Jjolrang." Ucap Park Hoon, Si pria kumis bertanya siapa itu.
"Jjolrang, anjing kecil milikku dulu. Dia memang mirip anjing manis dan akan melompat tiap bertemu dan menjilati aku, lalu Menggesekkan tubuhnya" kata Park Hoon, si pria kumis hanya bisa mengumpat Park Hoon itu bodoh.
Do Kyung memejamkan sejenak matanya di ruanganya, terdengar bunyi getaran ponsel, pesan masuk.
"Sepertinya kau sudah lihat emailku. Kenapa belum menelpon ? Apa aku harus tetap mati ?" tulis Hae Young dalam pesannya.
Flash Back
"Aku tahu apa soal cinta ? Orang harus dicinta !
Maka Baru tahu mencintai !" teriak Do Kyung
"Makanya itu ! Setidaknya salah satu dari kalian harus tahu artinya cinta ! Anak itu, dibesarkan neneknya sejak 7 tahun. Sejak itu, anak itu tidak pernah berfoto sekalipun dengan keluarganya.
Kalau begitu, apa kau bisa bahagia dengannya ?" ucap Ibu Do Kyung sambil merekam pembicaran dengan ponselnya.
"Aku, tidak bisa mencampakkannya karena kasihan. Sejak kecil dia sudah diabaikan orang tua, mana bisa dicampakkan olehku juga ? Dia baik sekali pada semua orang Agar dia tidak diabaikan oleh orang. Dia mirip dengan anjing yang ramah. Bahkan saat tersenyum Ia gemetar
Karena dia takut orang dan takut diabaikan.
Mana bisa aku mencampakkannya ?!" teriak Do Kyung
Nyonya Heo melihat itu bukan cinta tapi hanya perasaan kasihan. Do Kyung menegaskkan kalau perasaan kasihan juga tak masalah untuknya.
Hae Young berjalan dengan jaketnya, Do Kyung pun berjalan dan terdiam melihat Hae Young yang berjalan tepat di seberang jalan. keduanya saling menatap, Hae Young tersenyum melihat Do Kyung yang akhirnya mau menemuinya, keduanya pun berjalan dan bertemu di depan sebuah cafe. Do Kyung berani menatap mantan pacarnya tanpa berbicara.
Hae Young menunggu bus di halte dengan memegang kakiny, teringat kembali teriakan ibunya "Orang ini tak suka padamu, kenapa kau
menyukainya ?!" lalu ibunya juga memarahi Do Kyung " dan Kau, kenapa tidak suka Hae Young-ku ? Apa yang salah dengan Hae Young-ku ?!
Katakan !"
Setelah itu Do Kyung mengatakan kalau semuanya itu aneh dan mengeluh kalau keluarga Hae Young itu sering salah sangka.
Hae Young menjerit kesal sendiri mengingat kejadian selama, sampai orang yang duduk disampingnya ketakutan dan memilih untuk pergi. Ia mengetuk-ngetuk sepatunya untuk menenangkan diri dan menurunkan rasa amarahnya, sebuah mobil sedan putih berhenti.
Tae Jin turun dari mobil dengan setelan jas yang rapih, melihat Hae Young yang duduk sendirian di halte. Hae Young menengok, langsung melonggo melihat Tae Jin berdiri tak jauh darinya. Tae Jin berjalan mendekat, Hae Young pun berdiri seperti sudah menyadari kalau itu bukan mimpi. Keduanya kembali saling menatap setelah gagal menikah.

~bersambung ke episode 8~

Another Miss Oh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang