Hae Young berbaring dengan memejamkan matanya ditempat tidur seperti mahluk tak bernyawa, ibunya membuka kamar melihat anaknya yang terlihat tertidur, lalu bertanya apakah anaknya sakit, kalau sakit maka ia akan membawakan obat. Hae Young hanya diam saja.
Ibunya mencuci piring, Hae Young keluar kamar mencari sesuatu di dalam lemari es, seperti tak menemukan sesuatu akhirnya mengambil minuman alkohol dalam toples lalu masuk ke kamar, ibunya berteriak kalau masih pagi. Ayahnya hanya menatap kebingungan, tanpa bisa berkata-kata.
Di dalam kamar, Hae Young mengambil minuman dengan sendok sayur dan meminumnya dengan mangkuk. Ibunya duduk diruangan tengah dengan tatapan kosong merasa anaknya itu kembali gila tapi tak tahu alasanya sekarang.
[Episode 12 - Aku Harap Kau Menderita Setelah Meninggalkanku ]
Tiga pria termasuk Park Hoon masing-masing memegang mic, di sebuah area pesawat pribadi sebuah mobil melaju sangat kencang dan membuat drift dengan bunyi ban yang berbunyi. Di dalam mobil pria muda terlihat ketakutan disamping pria yang mengendarai mobil dengan kencang dan membuat drift berputar-putar.
Do Kyung mengunakan earphonenya, berbicara pada walkie talkie agar Saat drifting, buat suara yang lebih liar. Pria muda yang didalam mobil mengerti lalu memberitahu pada pria yang menyetir mobil. Akhirnya mobil lebih kencang berputar membuat drift, si pria muda makin ketakutan berpegangan di mobil.
Park Hoon memanggil, Ki Tae, si pria berkumis, membahas tentang kakaknya yang akhirnya ini bersedih. Lalu ia menyuruh Ki Tae untuk membuat lelucon klise yang bisa membuatnya tertawa. Ki Tae pun meminta memberikan walkie talkienya.
“Presdir, disini Ki Tae kau bisa dengarkan ?” ucap Ki Tae, Do Kyung menyuruh Ki Tae untuk bicara.
“Kemarin, aku memberi makan anjingku banyak sekali,Tapi, apa kau tahu yang terjadi padanya?” ucap Ki Tae memberikan waktu tiga detik agar Do Kyung menjawabnya.
“Dia jadi ... gendut !” kata Ki Tae, Park Hoon dan pria tambun menahan tawa mendengarnya, tapi Do Kyung tak bergeming menyuruh mereka kembali berkerja saja.
“Mulai sekarang jangan suruh aku begini lagi.
Lelucon harus diceritakan pada orang yang punya perasaan. Aku malu sekali.” Jerit Ki Tae kesal
“Tidak, Hyung sedang tertawa Tapi nanti belakangan. Dia sedang terbahak-bahak di dalam hati, Coba sedikit lagi.” Kata Park Hoon lalu memberikan pada Sang Suk.
“Presdir. Disini Sang Suk... Apa nama ramyeon paling enak di dunia ?” ucap si Pria tambun, Do Kyung menyuruh mereka Berhenti bercanda.
“Ramyeon dengan Presdir ! Ramyeon bersama Presdir ! Aku akan bersamamu sampai akhir dunia ! Semangat !” ucap Sang Suk penuh semangat, Park Hoon sampai terjungkal tak bisa menahan tawanya.
Do Kyung tetap saja diam menyuruh mereka berhenti lalu menyiram jalan dengan air. Sang Suk pun mengerti dengan wajah lemas karena tak berhasil. Ketiganya mengikuti putaran mobil yang membuat drif diatas jalannya yang basah, matahari terlihat mulai terbit.
Hae Young bisa tertidur dengan posisi tengkurap dan toples minumnya hampir habis, tiba-tiba ia terbangun dengan terkejut dan matanya setengah terbuka, lalu ia menyalakan radio dengan mendengarkan lagu rock membuatnya seperti sedang memaikan gitar dan mengibaskan rambutnya. Ia menganti saluran dan mulai menari lagu tradisional korea, beberapa saat kemudian berubah jadi girl band.
Akhirnya ia kelelahan menganti saluran lain, siaran radio dengan suara penyiar wanita, memberitahu siaran kali ini akan menyelesaikan semua rasa frustasinya, jadi meminta telp untuk orang-orang yang sedang frustasi.
“Meskipun Confusius dan Mencius, menikmati hidup mereka di dunia lain , Ayo lekas bangun dan dengarkan kalimat bijak dari orang yang satu ini. Ia adalah seseorang yang dapat mengatasi frustasimu. Yang terbijak dari semua orang bijak.
Jika kalian ingin mendapat konsultasi dari Lee Byung Joon, segera hubungi kami.” Ucap Penyiar wanita
Jin Sang sambil mengisap permen lolipop menyetir mobilnya, Hae Young menelp dengan sengaja menyamarkan suaranya dengan menutup hidungnya, sambil berbaring. Shin Young mulai menyapa Hae Young yang menelp, Hae Young tertawa tak percaya ternyata bisa langsung tersambung meminta agar suaranya disamarkan. Shin Young memberitahu sudah disamarkan jadi tak perlu memencet hidungnya.
“Aku ingin tetap anonim. Jangan berusaha mengungkap namaku dengan alasan ingin memberiku kado dll.” Ucap Hae Young, Si penyiar Shin Young mengerti lalu bertanya apa masalahnya.
“Ya, saat aku SMA, ada gadis yang punya nama sama denganku. Dia, sangat hebat ... Bukannya aku tidak hebat ... Tapi dia luar biasa hebat. Aku jadi sering dibandingkan dengannya dan sering di aniaya karena dia. Banyak sekali hal yang terjadi.
Pokoknya, hidupku menderita karena dia. “ cerita Hae Young, Jin Sang yang mendengarkan siaran radio terlihat curiga mendengar cerita dari radio.
“Tapi ...Aku ... Lelaki yang aku suka ... dulu adalah mantan tunangan gadis itu dan batal menikah. Dia ingin membalas dendam pada gadis itu... tapi dia tidak sengaja, malah merusak hidupku. Aku, tanpa tahu semua ini ...” cerita Hae Young sambil menangis.
Penyiar Shin Young memanggil Hae Young karena merasakan suaranya menghilang, meminta agar mengulangi ceritanya dengan jelas. Hae Young dengan berbaring bercerita sambil menangis.
“Jadi ceritanya ... Karena orang itu, tidak bisa melupakan hubungan mereka ... Ia merusak pernikahanku, karena dia pikir itu pernikahan gadis itu.” Cerita Hae Young, Jin Sang melonggo karena cerita mirip dengan Do Kyung.
“Tunggu. Tahan sebentara... Lalu, bagaimana dia bisa salah mengira pernikahanmu adalah pernikahan gadis itu ?” tanya penyiar Shin Young
“Nama gadis itu dan aku sama ! Kami punya nama yang sama, Jadi lelaki itu pikir gadis itu yang akan menikah dan malah merusak pernikahanku ! .” Ucap Hae Young sedikit menjerit
Jin Sang yang medengarnya merasakan tubuhnya mulai merinding merasakan kalau itu pasti cerita Hae Young. Hae Young menceritakan tanpa tahu semua masalahnya, jatuh cinta pada lelaki ini.
Shin Young seperti belum mengerti, dengan bertanya apakah Hae Young tidak tahu kalau dia musuhnya dan jatuh cinta padanya. Tuan Lee menyambar langsung menanyakan alasannya.
“Aku tidak tahu harus bagaimana. Disatu sisi, aku ingin membunuhnya karena marah. Di sisi lain ... “ ucap Hae Young terhenti
“Tidur saja.... Jangan sedih dan murung. Jangan pergi ke kencan buta tak berguna, lebih baik tidur saja. Saat kau bangun tidur, maka kau akan lapar.
Lalu makan.Kemudian tidur lagi. Saat bangun lagi, maka kau lapar lagi. Makan saja lagi.” Kata Tuan Lee memberikan saran
“Tuan.... Aku mengumpulkan keberanian, bukan demi nasihat seperti ini.” ucap Hae young, Tuan Lee menyuruh Hae Yung terlahir kembali saja.
“Apa Kau kira itu masuk akal ?!! Maksudmu, sekarang hidupku berantakan jadi aku lebih baik mati dan lahir kembali ?!!” teriak Hae Young terbangun dari tempat tidurnya. Penyiar mencoba menenangkan Hae Young kalau itu bukan maksud ucapanya.
“Apa susahnya lahir kembali ? Kalau kau melepas masa lalumu, kau bisa lahir kembali. Apa kau pernah lihat anak bayi punya kenangan ? Dalam pikiranmu "Aku mengalami hal seperti ini. Maka aku orang seperti ini." Kalau kau lepaskan pemikiran seperti itu, maka kau akan lahir kembali.” Ucap Tuan Lee
“Apa Kau kira itu mudah ? Mana bisa aku pura-pura ini tidak pernah terjadi ? Kau dengan mudah mengatakan "Nah, ayo hapus masa lalumu.
Buang semua ingatanmu. Selesai. " Apa itu akan menghilang ?!” jerit Hae Young kesal
“Kalau kau ingin menderita, maka terus saja hidup di masa lalu. Itu pilihanmu. Hidup memang seperti itu. Siapa yang dapat menahan orang yang ingin hidup menderita ?” kata Tuan Lee
Hae Young merasa Tuan Lee itu memang kejam sekali, menurutnya seharusnya memberinya nasihat yang realistis, karena tak tahu sangat menderita dengan keadaanya sekarang. Ia pikir kalau bisa melakukanya makan rasanya ingin membunuh orang itu dan Oh Hae Young. PD diruang kontrol memberikan lambaian tangannya.
Jin Sang menyetir mobil seperti tersedak karena nama Oh Hae Young terdengar lalu meminggirkan mobilnya. Shin Young memberitahu kalau sebelumnya ingin dikenal sebagai anonim, Hae Young membenarkan karena yang disebutkan bukan namanya, Shin Young mengulang kalau sebelumnya mengatakan kalau nama kalian itu sama.
Tangan Hae Young lemas, ponselnya jatuh matanya melotot dan terlihat sangat shock. Jin Sang mengumpat kalau Hae Young itu sudah gila, terdengar suara tertawa mengejek dari seluruh seoul yang mendengarkan siaran. Telp Hae Young pun terputus
“Astaga. Di dunia ini ada banyak orang bernama Oh Hae Young. Namamu, tidak berarti apa-apa.
Namaku, Lee Byung Joo, bukan masalah. Jadi
Apa masalahnya ? Oh Hae Young ssi, Aku dengar margamu "Oh" Namamu tidak berarti apa-apa.
Oh Hae Young yang lain juga bukan masalah.
Nama DJ kita Shin Young, bukan apa-apa.” Ucap Tuan Lee, Shin Young mengingatkan Tuan Lee kalau menyebut namanya berkali-kali padahal si penelp ingin tetap anonim.
Ibu Hae Young yang mendengar siaran radio langsung terdiam. Tuan Lee pun mengerti dengan teguran Shin Young, dengan menyebutnya “Anonim Oh Hae Young.” Shin Young menegurnya karena kembali menyebut Oh Hae Young lagi.
Hee Ran sedang ada di cafe, menelp temanya memberitahu kalau semua teman sekolahnya sedang membahas Hae Young, lalu menyuruhnya untuk cepat keluar dari ruang chatting dan jangan lihat apapun bahkan langsung menghapusnya dan mematikan ponselnya.
“Kau Bisa berhenti tidak ?! Apa kalian tidak bisa melupakannya ? Kalau kalian, masih terus menelpon Hae Young , Aku tidak akan tinggal diam !” teriak Hee Ran menerima telp dari temanya.
Hae Young terlihat sangat pucat, membiarkan dirinya berada dibawah pancuran, membasahi semua tubuhnya dengan pakaian lengkap dan juga sandal.
Ibu Hae Young menerima telp dari adik iparnya, yang membahas tentang alasan Hae Young batal menikah karena masalah itu. Ibu Hae Young langsung menutup telpnya sambil membanting ponselnya.
Bibi Hae Young tiba-tiba sudah ada didepan rumah mengetuk pintu memanggil kakak iparnya, Ibu Hae Young membuka pintu dengan tatapan marah.
“Apa Hae Young tidak punya harga diri ? Kenapa malah suka lelaki itu ? Apa Dia gila ?” ucap Bibi Hae Young nyeroco
“Karena dia tidak tahu makanya menyukai pria itu!” teriak Ibu Hae Young lalu menutup kembali pintunya, Bibi Hae Young benar-benar tak percaya.
Tiga pria dikantor Hae Young duduk bersama dengan tertawa terbahak-bahak, Salah satu pria menceritakan awalnya Hae Young meminta suaranya disamarkan dan namanya anonym tapi dia sendiri yang membuka namanya, ia yakin Hae Young pasti malu sekali, bertanya-tanya bagaimana nanti kalau datang ke kantor.
“Suara ini sudah tersebar seharian sebagai rekaman terlucu saat ini ! Waktu aku bilang dia sekantor denganku, banyak yang ingin melihat wajahnya !” cerita si pria mengulang kembali siaran Hae Young.
“Jadi itu sebabnya, kenapa hari itu Wakil Oh memukul Ketua Tim. Saat itu dia tahu, kalau pernikahannya berantakan karena Ketua Tim Oh.” Kata si pria dengan rambut belah pinggir.
“Benar. Tapi dia terus mengaku "Aku yang batalkan, aku yang batalkan!"” kata si pria lain mengejek.
Sung Jin datang dengan melempar map menyuruh ketiga untuk untuk berhenti bicara, ketiganya langsung berdiri sambil bertunduk. Sung Jin menyindir apakah menyenangkan. Pria di paling kanan mengatakan kalau ini seru. Sung Jin menyadarkan ketiganya kalau keadaan ini terjadi pada adik perempuanya, lalu bertanya apakah itu masih lucu.
“Iya, kalian membela anggota tim kalian kan?
Maaf. Aah, dia membuatku seperti orang jahat. “ ucap si pria paling kanan.
“Kalian memang jahat dengan perkataan kalian !
Bayangkan kalau pernikahan adik perempuan kalian berantakan karena orang asing.
Bagaimana rasanya ? Apa kalian masih bicara begini ?” teriak Sung Jin
“Sudahlah, hentikan. Buat apa diperpanjang ?
Apa kalian teman sekantornya ?” teriak dua wanita, ketiganya pun meminta maaf dan pamit pergi.
Hae Young melamun didepan mejanya, tatapanya sedih. Beberapa pegawai berbisik dengan menahan tawanya, Pegawai pria memanggil Hae Young merasa pria itu pasti sangat mencintainya, semua tertawa mengejek. Pegawai wanita bertanya apakah ketua mereka sudah mendengarnya, kalau suara Wakil Oh Hae Young
beredar di internet Hae young meminta semuanya menghentikan membahasnya dan kembali kerja.
Soo Kyung datang dengan tatapan sinis, berputar-putar mengelilingi Hae Young yang berdiri. Hae Young mengaku baru tahu juga beberapa hari yang lalu.
“Semua kejadian ini ... terjadi sejak kau menghilang. Apa Kau tahu ?” ucap Soo Kyung dengan berdiri membalikan badanya. Hae Young mengatakan sudah tahu
“Renungkan dirimu.” Ucap Soo Kyung lalu meninggalkan ruangan, Hae Young berusaha menahan air matanya.
Beberapa ibu-ibu berkumpul di rumah Hae Young, sambil mebahas tentang siaran radio yang membuat mereka kaget sekali, semua tertawa karena suara itu sangat lucu sekali sampai membuatnya sakit perut. Ibu Hae Young keluar dari rumah dengan wajah sinis,
“Sebelum Hae Young menggila lagi, kita harus lakukan sesuatu.” Ucap ibu-ibu berbaju pink, ibu-ibu yang lain menyadarkan kalau dibelakangnya sudah ada Ibu Hae Young.
“Hae Young-ku, segila apapun dirinya bukan orang yang tega melukai orang. Kalau dia membunuh orang, apa dia akan mengumumkan itu di radio ? Dia tidak sebodoh itu !” teriak Ibu Hae Young membela anaknya, lalu masuk rumah dengan membanting gerbang.
Salah satu ibu merasa yang dikatakan Ibu Hae Young benar, Si ibu baju pink pikir kalau Hae Young masih saja... omonganya terpotong karena ada telp masuk. Dengan penuh keyakinan memberitahu pada temanya ditelp kalau itu bukan Hae Young tetanganya tapi orang lain.
Tuan Oh berbicara ditelp kalau dipikir, memang kedengaran seperti Hae Young tapi menurutnya bisa juga tidak, Ibu Hae Young baru masuk rumah langsung merampas telp dari tangan suaminya.
“Kenapa mau tahu soal itu ? Meskipun kau pikir itu Hae Young kami, buat apa kau sampai menelpon kemari ? Dilihat dari tindakanmu, aku bisa tebak kalau kau orang yang licik ! Tunggu saja dan lihat kesialan apa yang akan dihadapi oleh anakmu !” teriak Ibu Hae Young marah dan langsung menutup telp, mencabut kabel telpnya.
“Kenapa kau menerima telpon bodoh begini ?!” kata ibu Hae Young memarahi suaminya, Tuan Oh memberitahu kalau itu tadi ibunya yang menelp.
Ibu Hae Young terdiam, terdengar bunyi telp dari ponsel, dengan penuh amarah langsung melepaskan baterynya agar tak berbunyi lagi. Keduanya hanya bisa menghela nafas bersama-sama, Ibu Hae Young menanyakan keberadan anaknya sekarang.
Hae Young terlihat sudah basah kuyup duduk diatas toilet, wajahnya sangat pucat, tanganya gemetar dengan berusaha dikepalkan. Matanya terlihat seperti vampire yang tak pernah tidur berhari-hari. Ketukan pintu terdengar, ayahnya membuka pintu terkejut melihat Hae Young, basah kuyup dengan wajah memucat dan gemetar. Hae young menengokan kepalanya, wajahnya benar-benar seperti mayat hidup tanpa gairah.
Jin Sang menelp Do Kyung dengan marah memberitahu nama "Oh Hae Young" sekarang jadi topik pencarian, bahkan Seharian orang-orang mengiriminy soal "klip lucu" yaitu isinya suara rekaman radio wanita itu, lalu bertanya apa yang harus dilakukan sekarang. Do Kyung hanya mendengarnya dengan helaan nafas panjang belum memikirkan solusinya
Ki Tae dkk mendengar suara rekaman yang sedang heboh diponselnya “Kau tahu aku menderita seperti apa saat ini ?Kalau aku bisa, aku akan membunuh orang itu dan Oh Hae Young !”
“Maaf, tapi bukannya anda ingin nama anda anonim ?” kata penyiar Sing
“Ya. Aku menyebut nama perempuan itu, Bukan namaku !”ucap Hae Young, Park Hoon dkk tak bisa menahan tawa mendengarnya.
Penyiar Sing mengingat sebelumnya kalau mereka memiliki nama yang sama. Tangan Ki Tae tiba-tiba lemas, semua melonggo dan tersadar kalau cerita itu sebenarnya adalah cerita Do Kyung dan Hae Young. Park Hoon mengomel karena Ki Tae me-sharenya ke grup chat. Sang Suk menyuruh agar menghapusnya sebelum Do Kyung membuka ponselnya.
Do Kyung menatap ponselnya yang tak menyala, Ki Tae masuk meminta agar bisa melihat ponselnya, ketika ingin membukanya memohon agar memberikan sandinya. Do Kyung mengatakan akan menghapusnya sendiri, Ki Tae mengucapkan terimakasih, Do Kyung berdiri dengan tatapan marah. Ki Tae kaget dan hanya bisa meminta maaf.
Do Kyung langsung keluar dari ruanganya menyuruh untuk membawakan rekaman mereka kemarin, semua pegawainya langsung mengikutinya berjalan dengan berbaris seperti sebelumnya.
Hae Young memakai selimut, wajahnya tak sepucat sebelumnya. Ibunya datang membawa meja makanan, menyuruh anaknya untuk segera makan dan menyuruhnya untuk melupakan semua, serta akan baik-baik saja, menurutnya
Tidak ada yang akan mati karena hal ini dan
Sama sekali Bukan masalah besar.
Ibunya menaruh sendok ditangan Hae Young, tapi Hae Young hanya memainkan sendoknya diatas bubur. Ibu Hae Young mengatakan mereka harus
jalani saja hidup mereka sendiri tanpa harus peduli pada omongan orang. Hae Young hanya diam saja, akhirnya ibu Hae Young berhenti makan.
“Kalau dari awal kau cerita ke ibu, pasti sudah kumasukan mereka semua ke penjara ! Kenapa selalu merahasiakan semua dari ibu dan menderita sendirian ? Angkat kepalamu dan makan.” Ucap Ibu Hae Young lalu menaruh daging diatas sendok anaknya. Hae Young pun mulai memakan bubur buatan ibunya.
Ibu Hae Young keluar kamar sambil menangis, Hae Young keluar kamar lalu memeluk ibunya dari belakang meminta maaf. Ibunya pikir seharusnya ia yang meminta maaf. Hae Young heran kenapa ibunya harus yang meminta maaf, Ibu Hae Young pikir Harusnya mereka tidak memberi nama pasaran pada anaknya.
“Kenapa kami ceroboh sekali memberi nama putri kami. Sudah kubilang jangan gunakan nama "Hae Young" Harusnya kita pilih "So Ra" atau "Soo Bin ! Kenapa "Hae Young" ?” ucap Ibu Hae Young menyalahkan suaminya.
“Kenapa menyalahkan ayah ? Ini salahnya orang lain.” Kata Hae Young. Ibu Hae Young duduk dengan melepaskan pelukan anaknya.
“Kau... lepaskan lelaki itu. Tidak perlu marah lagi. Cukup lepaskan dan lupakan dia. Kau harus
Berhenti memikirkannya Dan lepaskan dia.
Kudengar kita bisa minta kompensasi materil dengan bantuan pengacara. Tapi apa gunanya itu ?” ucap Ibunya, Hae Young tertunduk mendengarnya.
“Daripada selalu merasa marah saat melihat wajahnya, sebaiknya akhiri. Kalau kau lebih jauh lagi, maka kau yang akan konyol. Kalau lebih jauh lagi, orang akan menudingmu. Bukan mereka. Jadi, tutup hatimu dan lepaskan dia.
Akhiri saja.” Kata ibunya
Hae Young hanya tertunduk diam, ibunya binggun melihat anaknya tak menjawab lalu berpikir anaknya masih punya perasaan pada lelaki itu, Hae Young hanya diam saja, ibunya pun langsung memukul kepala anaknya.
“Kau bisa suka padanya saat tidak tahu apa-apa !
Setelah kau tahu semuanya, kenapa kau masih suka padanya ?! Aku bisa mencabik-cabik dia !
Aku akan membencinya ! Kalau masih juga suka padanya.... kau adalah orang paling bodoh diseluruh dunia. Kau akan jadi perempuan paling gila ! Apa Kau tahu ?” teriak ibunya murka
“Aku tahu. ... Aku tahu semua itu. ... Tapi hatiku tidak mengerti.” Ucap Hae Young tertunduk menangis, Ibu dan Ayahnya hanya bisa mengela nafas.
Didepan rumah
Jin Sang mengatakan masih bisa bernafas lega karena Setidaknya Hae Young tidak menyebut namanya, dan sangat ketakutan sekali saat mendengarnya, tapi menurutnya bagaimana bisa Hae Young melakukan kesalahan seperti itu. Do Kyung hanya diam saja,
Saat itu juga Soo Kyung baru pulang dengan topi hitamnya, Jin Sang menghela nafas melihat ada
juga wanita yang tidak waras. Soo Kyung sampai didepan rumah mengatakan tidak menyangka hari seperti ini terjadi dalam hidupnya, yaitu hari merasa kecewa dengan Park Do Kyung. Adiknya hanya tertunduk diam tanpa membela diri.
Tiba-tiba Soo Kyung langsung memeluk adiknya, lalu memberikan semangat dan tetap tegar. Jin Sang binggung menahan Soo Kyung untuk masuk rumah, bertanya kenapa tak memukulnya padahal bisa saja menendang kakinya, karena biasanya kakak Do Kyung itu mengomel habis-habisan.
“Kenapa dia tidak dipukul ? Apa Kau menganak emaskan dia ?” keluh Jin Sang
“Kau tidak boleh membentak orang ... yang sudah melakukan kesalahan besar. Karena dia ... sudah cukup menderita.” Kata Soo Kyung lalu masuk kedalam rumah.
“Aah ..... Jadi yang selama ini kulakukan tidak cukup buruk. Baiklah. Mulai sekarang, aku akan melakukan hal yang sangat buruk.” Ucap Jin Sang menyimpulkan kata-kata Soo Kyung, lalu mengumpat kakak temanya itu perhitungan.
Jin Sang melipat tangan didada bertanya pada Do Kyung apakah sudah bicara dengan wanita itu. Do Kyung mengatakan belum. Jin Sang bertanya apakah Do Kyung tidak menelpnya atau Hae Young tidak menjawab telponnya. Do Kyung menjawab tidak menelp Hae Young.
“Kau keterlaluan sekali. Apa kau sungguh tulus suka wanita itu ? Kenapa kau bisa tidak menelponnya disaat seperti ini ? Semua orang boleh tidak menelpon, tapi kau harus. Kenapa kau bisa diam saja ?” Ucap Jin Sang,
“Aku harus bilang apa saat menelpon ? Apa aku harus bertanya apakah dia baik-baik saja ? Apa itu masuk akal ? Aku tidak tahu harus berkata apa padanya.” Kata Do Kyung
“Kau harus bilang "Aku cinta padamu" Bukankah itu cukup ?” kata Jin Sang
“Itu untuk memuji, jadi Tidak bisa menenangkannya.” Balas Do Kyung
Jin Sang heran temanya itu selalu mengartikan cinta seperti itu, Do Kyung masih ragu apakah kata itu tepat pada situasinya sekarang. Jin Sang menegaskan Kata "Aku cinta padamu" selalu tepat.
Hae Young duduk diam dalam kamar tidurnya, lalu menyalakan ponselnya, ia melihat deretan telp yang masuk ke dalam ponselnya setelah itu 20 pesan yang belum terbaca. Sepertinya berharap ada pesan atau telp dari Do Kyung tapi tak ada satupun.
Do Kyung berdiri didepan rumah Hae young, hanya menatapnya lalu mengeluarkan ponselnya menelp Hae Young si Tetangga sebelah, tapi terlihat ragu. Akhirnya ia memberanikan diri menelp Hae Young. Sementara Hae Young didalam rumah kembali mematikan ponselnya lalu memilih untuk tidur. Do Kyung pun menerima pesan dari operator kalau ponsel Hae Young sedang tak aktif.
Pagi hari
Soo Kyung dengan malas menyuguhkan minuman untuk ibunya, Park Hoon baru bangun kaget melihat ibunya datang. Nyonya Heo mengomel anaknya yang masih menumpang dirumah kakaknya. Soo Kyung membela kata siapa Park Hoon menumpang karen menganggap Park Hoon adalah keluarga.
“Kalian tidak ada hubungan darah.” Ucap Nyonya Heo sinis
“Kami tumbuh besar bersama. Aku lebih dekat dengannya daripada keluargaku sendiri.” Kata Soo Kyung membela
Jin Sang baru bangun tidur menyapa semuanya dan dikagetkan ada ibu Do Kyung, Nyonya Heo kaget melihat Jin Sang tinggal dirumah itu juga. Jin Sang mengaku tinggal sementara karena
membuat kesalahan Jadi sembunyi dirumah temanya. Nyonya Heo menyindir Soo Kyung
selalu menerima tamu. Tapi tidak pernah mengijinkan ibunya sendiri datang.
“Ada apa pagi-pagi datang kemari ?” tanya Park Hoon pada ibunya.
“Aku, besok akan menikah.” Kata Ibunya, semua melonggo kaget mendengarnya.
“Kau mau menikah Lagi ? Wah, Soo Kyung Nuna bahkan sekalipun belum pernah, Tapi ibu sudah 3kali, Wah ! Hebat sekali. Aku respek padamu !” kata Jin Sang memuji sambil memberikan tepuk tangan.
“Memakai gaun pengantin di usia tua, bukan hal yang bisa kau banggakan.” Sindir Soo Kyung
“Aku tidak akan pakai gaun pengantin. Di ultah ke 70 Ketua Jang, dia akan memperkenalkan aku. Kau tidak datang, kan ?” ucap Nyonya Heo, Soo Kyung mengatakan tidak akan datang
Nyonya Heo melirik sinis sudah menduganya, Park Hoon bertanya apakah dirinya.. Nyonya Heo langsung menyela kalau hanya Do Kyung yang akan datang. Park Hoon mengerti. Nyonya Heo bertanya kenapa anaknya itu tidak pernah mengangkat telpnya lagi sekarang. Park Hoon dan Jin Sang terlihat binggung menjawabnya.
Park Hoon beralasan kakaknya itu sedang dalam
situasinya kurang baik. Ibunya penasaran situasi seperti apa. Jin Sang mengaku mereka tak tahu karena Do Kyung yang jarang cerita padanya. Nyonya Heo seperti tak peduli lalu meminta mereka memberitahu pada Do Kyung untuk tak perlu membelikan hadiah untuk Ketua Jang.
“Suruh dia kirim uang ke aku, sebanyak 7 juta won.” Kata Nyonya Heo, Park Hoon dan Jin Sang kaget, Soo Kyung tertawa lebar mendengarnya.
“Setidaknya harus sebanyak itu. Tidak lama lagi aku akan bawa uang lebih banyak. Tunggu saja.... Ibu akan membuat banyak uang agar kalian bisa hidup mewah.” Kata Nyonya Heo yakin
“Siapa yang mau hidup mewah ? Kami sama sekali tidak miskin. Kami semua, punya uang dan hidup dengan baik. Ibu pikir saja hidupmu sendiri !” teriak Soo Kyung geram
“Kalau kau marah wajahmu bisa tambah keriput !
Berhenti minum ! Kau terlihat lebih tua dari ibu !
Aku tidak menyuruhmu menikah 3x Apa satu kali saja tidak bisa ?” ucap Nyonya Heo dengan sedih memegang wajah Soo Kyung dengan maksud menyindir
“Selamat atas pernikahanmu.” Kata Soo Kyung memegang wajah ibunya lalu pergi meninggalkanya.
“Dia memalukan sekali.... Aku malu karena dia anakku.” Kata Nyonya Heo menyinyir.
Di halte bus
Soo Kyung dan Jin Sang duduk bersama, tatapan Soo Kyung terlihat kosong. Jin Sang menenangkan agar Soo Kyung tak memikirkanya karena sudah mengenal sifat Nyonya Heo yang selalu berkata sesuka hati. Soo Kyun hanya dima saja.
“Setelah kupikir, nuna dan Do Kyung sama sekali tidak mirip dengannya. Kalian mirip dengan ayah, yaitu Tulus dan baik hati.” Komentar Jin Sang
“Setelah minum, kau meninggalkan mobilmu dimana lagi ?” tanya Soo Kyung melihat Jin Sang naik bus ke kantor
“Yaah ... nanti juga ketahuan keberadaan mobilku” ucap Jin Sang santai karena bukan yang pertama kalinya.
Dibangku belakang, Soo Kyung tertidur dengan mulut mengangga dan menyandarkan kepalanya pada penumpang yang disampingnya. Jin Sang yang sedang sibuk dengan ponselnya terlihat tak peduli, ketika menatap penumpang lain seperti meminta untuk menarik Soo Kyung dari pundaknya.
Jin Sang pura-pura tak mengenalnya, tapi akhirnya ia menarik Soo Kyung untuk menegakkan dirinya, Soo Kyung tertidur dengan kepala tertunduk. Bus tiba-tiba mengerem mendadak, badan So Kyung pun terjatuh dan berguling dengan koprol, Jin Sang hanya bisa melonggo. Soo Kyung bisa menahan tubuhnya dengan mengangkat kakinya sampai ke tiang bus.
Sopir taksi bertanya apakah So Kyung baik-baik saja, Soo Kyung langsung menutup wajahnya. Jin Sang berlari mengambil tas Soo Kyung meminta agar membuka pintu bus, karena pasti merasa malu lebih baik turun dari bis.
Keduanya sudah turun dari bus, tapi penumpang banyak yang masih melihatanya. Jin Sang menyuruh sopir bus segera pergi dengan menutupi wajah Soo Kyung mengunakan tasnya. Setelah bus pergi, Jin Sang menanyakan keadaan Soo Kyung dan mengeluh Soo Kyung yang bisa tidur sampai jatuh begitu.
“Dasar Bajingan.” Ucap Soo Kyung, Jin Sang pikir tak perlu memaki, Soo Kyung mengatakan umpatan itu untuk Jin Sang
“Aku kenapa ? Aku melindungi nuna agar tidak malu.” Kata Jin Sang binggung
“Aku melihat semuanya saat jatuh di bis. Kau, hanya memegang ponsel dan menatapku dengan takjub saat aku jatuh di dalam bis. Aku lihat semua ! Aku, tidak minta kau meminjamkan bahumu untuk tidur. Tapi kenapa kau hanya melihat dengan wajah begitu saat nuna jatuh di dalam bis ? Dengan mulut menganga ! “ ucap Soo Kyung lalu jatuh tertidur.
Jin Sang hanya menghela nafas menyuruh Soo Kyung untuk bangun, Soo Kyung tetap saja diam. Jin Sang mengaku salah dan meminta agar Soo Kyung cepat bangun, wajahnya langsung panik karena Soo Kyung pingsan.
Di rumah sakit
Jin Sang memastikan pada dokter apakah tak butuh CT Scan karena sebelumnya Soo kyung
berguling di dalam bis slalu setelah turun, kepalanya terbentur di jalan, menurutnya
Sepertinya terjadi sesuatu saat terguling di bis.
“Tidak perlu melakukan CT Scan. Belakangan ini
apa anda sering lelah ?” tanya dokter
“Ya ! Dia minum alkohol banyak sekali. Apa ini
Karena livernya ?” kata Jin Sang
“Berhenti minum-minum.” Ucap Dokter, Jin Sang menasehati Soo Kyung kalau semua itu pasti karena livernya.
“Anda hamil, kau anemia karena sedang hamil.
Aku akan resepkan suplemen zat besi, Pastikan untuk diminum. Selamat ya.” Kata dokter pergi meninggalkan keduanya.
Soo Kyung dan Jin Sang melonggo mendengarnya, Jin Sang tak percaya tertawa bahagia, tapi langsung terdiam melihat Soo Kyung terlihat tak bersemangat. Akhirnya ia meminta maaf dan memberikan selamat, menurutnya yang paling pertama itu ucapan selamat. Soo Kyung hanya diam saja dengan tatapan kosong.
Jin Sang tak bisa menahan rasa tak percaya dengan tertawa tapi menyadarkan dengan memukul punduk kepalanya, menurutnya sudah gila karena terus saja tertawa. Akhirnya ia duduk di samping Soo Kyung, menduga itu terjadi saat sebelum mantan pacarnya itu pergi ke imigrasi, lalu mengeluh Soo Kyung itu bisa ceroboh padahal itu pertemuan terakhir mereka. Soo Kyung hanya diam saja.
“Tunggu sebentar ... Orang itu sudah ke Brazil, belum ? Cepat hubungi dia. Bagaimana kalau sudah pergi ? Tapi Kalau belum pergi, lalu bagaimana ?” ucap Jin Sang akhirnya kebinggungan sendiri
“Ah maka dari itu, kalian bukan anak-anak lagi.
Kalian sudah dewasa, harusnya lebih hati-hati dan penuh persiapan. Coba Lihat aku. Meskipun tiap malam aku dengan wanita berbeda, aku tidak pernah mengalami hal seperti ini.” ucap Jin Sang, Soo Kyung hanya memejamkan matanya karena semua ini berkat tidur dengan teman adiknya.
“Nuna, ini 100% kesalahan dia. Sebagai laki-laki, dia harusnya selalu siap sedia setiap saat. Coba
Lihat aku.” Kata Jin Sang memperlihatkan kondom di semua kantung dalam baju dan celananya, bahkan terselip di kaos kakinya, lalu ingin melihat dalam selangkangan tapi tersadar ada banyak orang.
Jin Sang menegaskan dengan persiapan itu, maka menunjukkan kalau lelaki itu tidak bertanggung jawab. Soo Kyung tetap tak bergeming, Jin Sang meminta maaf karena seharusnya tak boleh mengatakan hal itu. Soo Kyung akhirnya menangsi. Jin Sang kembali duduk disamping binggung melihat Soo Kyung yang menangis, lalu menenangkan agar tak menangis.
“Menjauh dariku, brengsek ! Pergi jauh ! Ini pasti
mimpi.” Jerit Soo Kyung tak ingin disentuh oleh Jin Sang dengan menendang-nendang ke udara dan memukul tempat tidurnya.
“Jin Sang, bagaimana kalau kerumah sakit lain ?” kata Soo Kyung belum bisa menerimanya, Jin Sang pikir tak ada bedanya jadi lebih baik terima saja faktanya sambil merapihkan rambut Soo Kyung yang berantakan.
Soo Kyung menepis tangan Jin Sang tak ingin disentuhnya, Jin Sang ingin memegangnya dan akan memanggil dokter. Soo Kyung tak ingin Jin Sang menyentuh tubuhnya. Jin Sang pun pergi memanggil dokter. Soo Kyung benar-benar tidak ingat dan masih tak yakin kalau mereka berdua itu sungguh melakukannya.
Tae Jin duduk dimeja kerjanya, tatapanya kosong mendengar suara rekaman Hae Young yang menyebar “ Tanpa tahu yang sebenarnya Aku jatuh cinta pada lelaki itu.” Berulang-ulang sampai ia bisa jelas dimengerti
“Aku marah sekali, rasanya aku ingin membunuh mereka semua. Sangat ... Sangat ...” Tae Jin terdiam matanya memerah menahan tangis mengetahui perasaan Hae Young sebenarnya.
Tae Jin pun makan steak di restoran, temanya berkomentar keadaanya jadi kusut begini. Tae Jin membenarkan, dengan sedikit tertawa tak percaya merasa Hal seperti ini, bisa jadi topik utama di negara lain.
“Tapi, Hae Young ssi, kenapa bisa suka lelaki itu ?” tanya temanya
“Apa Kau tidak tahu ? Dia ditipu. Aku yakin bajingan itu baik padanya karena merasa bersalah. Dia sudah siap saat kebenaran terungkap dan membuat Hae Young cinta padanya.”ucap Tae Jin penuh dendam, temanya bertanya apa yang dikatakan Hae Young.
“Dia bisa apa ? Yang pasti Dia mengamuk besar.” Kata Tae Jin yakin
Sesampai didepan lift, temanya pamit pergi lebih dulu, Tae Jin mengerti lalu berjalan ke lift sambil mengeluarkan ponselnya, berusaha menelp Hae Young tapi ponselnya belum juga aktif. Temannya terus melihat Tae Jin sampai masuk kedalam lift.
Ibu dan ayah Hae Young menonton TV dengan tatapan kosong, Hae Young sudah berganti baju dan langsung keluar rumah. Ibunya berteriak agar Hae Young mengigit bokong pria itu sampai lepas. Tuan Oh hanya bisa menghela nafas panjang dengan keadaan sekarang. Hae Young terus berjalan dimalam hari dari rumahnya dengan menahan tangisnya.
Do Kyung duduk dikamar Hae Young, mengambil music box yang pernah diberikanya dan memutarnya. Ingatan kembali saat memberikan hadiah itu, Hae Young tersenyum mengungkapkan Suaranya Cantik. Saat itu tatapan Do Kyung seperti jatuh cinta dengan sosok Hae Young.
Hae Young masuk rumah langsung terdiam melihat Do Kyung duduk dikamarnya sambil mendengar musik box, Do Kyung hanya menatap kedatangan pacarnya. Hae Young masuk rumah dan Do Kyung pun berdiri memberitahu ada paket untuknya karena kurir terus mengetuk pintunya. Hae Young menghentikan langkah Do Kyung saat akan masuk kamar dengan kata-katanya.
“Mengapa Kau tidak tanya apa aku baik-baik saja ?” ucap Hae Young. Do Kyung yakin Tidak mungkin Hae Young baik-baik saja.
“Ya, aku tidak baik.... Aku berantakan. ... Aku tidak ingin membuka mata Tapi tidak bisa tidur.
Aku tidak bisa tidur karena sangat marah.
Karena rindu padamu, aku tidak bisa tidur.” Ucap Hae Young dengan menahan tangisnya,
Do Kyung pun membalikan badanya menatap Hae Young yang terlihat menyedihkan lalu berjalan dan memeluknya,tangan Hae Young pun mendekap tubuh Do Kyung dengan erat menangis dipelukanya.
“Sekarang, kutuk aku dan jalani hidupmu... Pergi dengan temanmu dan maki aku. .. Kalau kau ingin menelpon untuk memakiku bahkan 100x pun aku akan terima telponmu. Kau bisa Telpon aku kapan saja.... Kau boleh menyiksaku..... Lakukan apapun yang kau mau.” Bisik Do Kyung ditelinga Hae Young
Hae Young melepaskan pelukan, kedua tangan mereka saling mengengam.
“Dapatkah ... Kita tetap berhubungan sampai aku muak padamu ? Tidak sampai aku muak padamu... setidaknya sampai aku tenang. Semua orang sudah tahu, ini waktunya kita putus.” Ucap Hae Young berusaha menahan air matanya, Do Kyung menatapnya dengan mata berkaca-kaca
“Memang benar kita harus putus, tapi aku ... Aku masih belum bisa Kalau putus denganmu karena marah. Aku akan menderita lama sekali.
Dapatkah kita ... teruskan hubungan ini lebih lama lalu putus ? Kita teruskan diam-diam lalu putus.” Kata Hae Young penuh harapan.
Do Kyung menatap Hae Young dengan mata berkaca-kaca, lalu tertunduk meminta maaf karena tak bisa melakukannya. Hae Young terdiam mendengarnya dengan tangan mereka yang terus mengenggam.
“Saat aku sendiri yang jadi orang jahat sebaiknya kita akhiri saja.” Ucap Do Kyung lalu menyuruh Hae Young segera keluar karena akan mengantarnya pulang.
Do Kyung masuk kamarnya untuk mengambil kunci mobil, Hae Young menutup wajahnya lalu menangis. Do Kyung menatap Hae Young yang menangis hanya bisa diam saja seperti merasa kalau memang ini kesalahan jadi tak bisa bersamanya.
Hae Young keluar dari rumah dengan terburu-buru, Do Kyung mengejarnya akan mengantarnya pulang. Hae Young terus berjalan, Do Kyung menariknya agar bisa mengantarnya pulang, Hae Young menghempaskan tanganya dan terus berjalan. Do Kyung pun tak bisa mencegahnya dan membiarkanya. Hae Young berjalan sendirian sambil menangis.
Dalam penjalan pulang dengan bus, Hae Young hanya menyandarkan kepalanya di jendela terlihat tak bergairah.
Esok paginya
Petugas pindahan rumah membawa semua barang-barang ke dalam mobil truk, Ayah Hae Young membantu dengan memindahkan sepeda milk anaknya, dalam pelukanya memegang boneka tawa yang bisa membuatnya anaknya tertawa. Mobil pun sudah selesai membawa semua barang, didalam kamar Hae Young sudah kosong tanpa ada barang apapun.
Di rumah, Ayah Hae Young masih memeluk boneka tawa milik anaknya dengan tatapan kosong. Ibunya pun hanya diam menatap kosong melihat semua barang ditumpuk didepanya. Beberapa barang ditaruh dikamar Hae Young, seperti musik box dan juga lampu yang keduanya diberikan oleh Do Kyung. Sementara Hae Young seperti tertidur dikamar ibunya, tak peduli dengan semua barang-barangnya yang dibawa pulang.
Nyonya Heo dan Ketua Jang mengunakan pakaian Hanbok memotong kue bersama seperti sepasang pengantin, semua tamu yang datang pun memberikan tepuk tanganya dan memberikan selamat. Do Kyung melihat dari jauh saat ibunya dan Ketua Jang minum wine dengan love shot, Di sisi lain Young Joo melirik sinis melihat ayahnya yang mencium pipi Nyonya Heo.
Ketua Jang pun meminta balasan ciuman, Nyonya Heo agak malu-malu mencium pipi Ketua Jang. Keduanya terlihat sangat bahagia, Ketua Jang mulai menyapa semua tamu yang datang, lalu memperkenalka pada Nyonya Heo tamu yang datang adalah Ny Pang dari Myeondong. Young
Joo hanya melirik sinis dan melihat Do Kyung hanya berdiri sambil meminum wine saja.
“Ini adalah pernikahan kelima ayahku dan Ini pernikahan ibumu yang ketiga. Ayahku mengalahkannya. Bagaimana ayah tiri keduamu ?” ucap Young Joo sinis, Do Kyung mengatakan dia baik
“Ah.. benarkah? Bagaimana dengan ayah tiri ketigamu ?” ucap Young Joo yang melihat ayahnya berusaha mengendong Nyonya Heo
“Apa hubungannya denganku ?” kata Do Kyung dingin
“Karena ada hubungannya dengan uang. Kau
Masih pura-pura. Ibu tiri kelimaku adalah yang paling buruk. Aku malu memanggilnya ibu.” Kata Young Joo sinis
Do Kyung mengartikan Young Soo itu sudah menyerah jadi manusia. Young Joo meminta Do Kyung untuk mendengarkan ucapanya, Disaat ibunya bersandiwara dan senyum, maka anaknya tidak boleh mengacau.
Tuan Jang mendatangi Do Kyung, menegurnya karena minum banyak sekali. Menurutnya Do Kyung itu mengir dirinya akan membuat ibunya tidak nyaman. Do Kyung menaruh gelas winenya. Tuan Jang meminta agar Do Kyung memberikan selamat, Do Kyung pun menjabat tangan untuk memberikan selamat. Tuan Jang tahu Berat buat Do Kyung memberikan selamat padanya, lalu menyuruh anaknya Young Joo untuk bisa tersenyum sedikit.
“Jangan membuat wajah begitu.... Ayah sudah bilang, jangan pikirkan soal istri baru ayah.
Sebanyak apapun istri yang datang dan pergi, aku tidak akan berubah. Pemiliknya adalah dirimu.” ucap Ketua Jang memberikan kode pada anaknya.
Ia berpikir Do Kyung sudah mengetahuinya, Do Kyung mengerti. Tuan Jang pun meminta anaknya untuk bisa tersenyum. Young Joo tetap melirik sinis melihat Nyonya Heo yang berusaha ramah denga memuji tamu yang datang karena terlihat cantik. Do Kyung melihat ibunya yang terlihat tersenyum bahagia.
Nyonya Heo duduk dikursi dengan beberapa tamu, Young Joo duduk disampingnya berkomentar sinis Ibu barunya itu terlalu banyak senyum. Nyonya Heo masih bisa tertawa kalau merasa kalau hari ini adalah hari yang baik dan menyuruh Young Joo untuk sedikit
“Kau tahu ayahku mudah bosan. Kalau dia bosan, dia akan memberi sinyal. "Persulit dia, aku bosan dengannya." Lalu akan aku akan mempersulitmu, kemudian kita akan berkelahi dan kau akan diusir. Entah kenapa, aku ingin memberitahumu cara kerjanya. Aku punya perasaan ini akan mudah bagimu untuk menjambakku dan diusir dari sini. Maka, tidak akan menyenangkan.” Ucap Young Joo sinis, Nyonya Heo hanya tertawa mendengarnya berusaha tetap ramah
“Tapi Bagaimana yah ? Aku ... wanita yang penuh daya tarik. Butuh waktu lama agar dia bosan padaku.” Kata Nyonya Heo membanggakan dirinya.
“Kudengar 2 mantan suamimu meninggal dan
Uang mereka juga banyak.” Kata Young Joo, Nyonya Heo mengatakan sudah menghabiskan semuanya.
“Aku, mirip kuda nil kalau makan uang.” Ucap Nyonya Heo mengakuinya.
“Apa Kau tidak diselidiki saat suamimu meninggal ? Mereka berdua mendadak mati.
Kalau aku, pasti langsung kuselidiki. Aku ini
seorang dokter. Kalau ayahku mati maka Aku akan lakukan semua jenis tes padanya. Jangan berani berpikir macam-macam.” Kata Young Joo memberikan peringatan, Dua wanita yang tadi duduk bersama memilih untuk pergi. Dari kejauhan Do Kyung dan Tuan Jang melihat keduanya yang sedang berbicara.
“Aku akan bunuh kau dulu.” Bisik Nyonya Heo sambil berdiri, Young Joo menantang kalau memang Nyonya Heo bisa melakukanya. Nyonya Heo memilih untuk menyapa tamu-tamu lainnya. Do Kyung terus meminum wine dengan tatapan tertuju pada Young Joo.
Beberapa saat kemudian, Do Kyung selesai minum wine lalu mendekati Young Joo memintanya untuk berdiri. Young Joo menegur Do Kyung yang mengunakan “banmal” Do Kyung tetap menyuruh untuk segera berdiri. Young Joo tetap meminta Do Kyung tak mengunakan bahasa banmal. Do Kyung menyuruh Young Joo untuk meminta maaf dengan menarik tanganya.
Young Joo berteriak agar melepaskanya, tapi Do Kyung terus menariknya sampai didepan ibunya menyuruh Young Joo untuk meminta maaf. Tuan Jang hanya melihat dari kejauhan. Nyonya Heo panik dengan yang dilakukan Do Kyung pada anak Tuan Jang. Do Kyung terus menyuruh Young Joo untuk meminta maaf, Young Joo berteriak kalau Do Kyung berani sekali melakukan hal itu padanya.
Do Kyung akhirnya ditarik oleh penjaga, Young Joo menarik rambut Nyonya Heo, Do Kyung tak terima Young Joo yang berani berkata kasar pada ibunya. Akhirnya Young Joo dan Nyonya Heo saling menjambak rambut, Tuan Jang hanya berteriak dari jauh untuk melepaskanya. Suasana pesta pun mulai kacau.
Do Kyung sudah berjongkok didepan rumah, Nyonya Heo berdiri dengan rambut berantakan bertanya apa sebenarnya yang ada dalam pikiran anaknya sampai melakukan hal ini. Do Kyung hanya diam, Nyonya Heo yakin anaknya tahu sesulit apa dirinya sampai bisa berada di posisinya sekarang.
“Kenapa mengacaukan semuanya ?” ucap Nyonya Heo menjerit histeris.
“Ibu. ... Jangan lagi hidup seperti ini. Aku mohon....Tolong jangan hidup seperti ini lagi!!!
Kita hidup hanya sekali. Tolong jangan hidup menyedihkan begini.” Kata Do Kyung sambil menahan tangisnya.
“Kecuali aku kembalikan semua kekayaan mendiang ayahmu, kalian tidak akan hormat padaku. Aku hanya tahu cara ini untuk mengembalikan semuanya da hanya bisa melakukan ini untuk kembalikan semuanya !” jerit Nyonya Heo sambil menrengek nangis dan duduk ditanah, Do Kyung akhirnya berdiri.
“Tidak apa kalau tidak punya uang itu. Aku lebih benci dengan ibu yang selalu mengejar uang.
Aku tidak benci pada ibu yang tidak punya uang !” teriak Do Kyung, Nyonya Heo hanya menangis sambil mengumpat anaknya itu jahat, Do Kyung pun memilih untuk pergi membiarkan ibunya yang menangis seperti anak kecil sendirian.
Di dalam rumah
Young Joo kesal ayahnya hanya diam saja setelah melihat yang lakukan si brengsek itu. Ayahnya meminta anaknya untuk tenang saja karena ada cara lainnya, Young Joo dengan rambut acak-acakan terlihat binggung ayahnya tetap tenang.
Flash Back
Tae Jin dan temanya datang dengan bersujud mengucapkan terima kasih dan bernjai akan berusaha keras. Tuan Jang sedang asyik bermain baduk dengan gayanya. Tae Jin mengucapkan terimakasih karena Tuan Jang percaya padanya.
“Aku berinvestasi saat melihat potensi. Kalau tidak, maka aku akan menariknya.” Kata Tuan Jang yang menjatuhkan biji baduknya saat disentil.
“Kami akan berkerja keras agar itu tidak terjadi.” Kata Tae Jin menaruh kembali biji baduknya.
Tuan jang merasa tak seru main sendirian lalu mengajak Tae Jin untuk main dengannya. Tae Jin dengan senang hati menyanggupinya bermain bersama Tuan Jang.
Tuan Jang dengan badan habis di cop berteriak kaget, seketarisnya melaporkan Presdir Han Tae Jin berusaha melebarkan bisnis asingnya, tapi sepertinya rekannya akan mengacau. Tuan Jang mengingat salah seorang yang datang bersama Tae Jin ikut bersujud didepanya.
“Ia menaikkan penjualan dengan membeli barangnya sendiri melalui online dan mencari pinjaman disana sini. Tapi tingkat penjualannya masih rendah. Bagaimana ? Apa Anda ingin menarik investasi ?” tanya Sekertarisnya.
“Tarik saja.... Buat apa tanya aku soal itu. Menyebalkan sekali, Dasar Gerombolan pecundang !” teriak Tuan Jang kesal melempar bantalnya.
Tae Jin yang tak tahu apapun menelp Sek Ketua Jang memberitahu baru saja kembali, memberitahu ingin bertemu langsung dengan
Ketua Jang dan memberi kabar bagus. Temanya yang melirik licik dengan menyetir mobilnya.
Sek Tuan Jang memberitahu Tae Jin menelp, Tuan Jang bertanya apakah mereka sudah menarik investasinya. Sek menjawab sudah menariknya menurutnya sebentar lagi akan mengetahuinya. Tuan Jang pikir tak perlu Tae Jin datang, tapi akhirnya ia berubah pikiran karena menurutnya Tae Jin harus membayar wine yang diminumnya, dengan marah karena Tae Jin beraninya menyia-nyiakan uang yang sudah diberikanya. Sek pun meminta Tae Jin datang ke tempat biasa bertemu.
Beberapa saat kemudian, Jin Sang berada di bar yang sama melihat Tae Jin dan Tuan Jang yang sedang minum bersama, lalu menelp Do Kyung untuk cepat datang.
Di meja Tuan Jang sedang berbicara Demi kesuksesan, mereka harus bekerja dengan orang yang tepat dan menatap teman Tae Jin yang dianggap sebagai Seseorang yang bisa dipercaya, teman Tae Jin panik seperti kartunya sudah terbuka dimata Tuan Jang. Ketika akan bersulang, Tuan Jang hanya menyentuh gelas Tae Jin saja dan melirik sinis pada teman Tae Jin, si pengkhianat.
Di sisi bar lainnya, Do Kyung dan Jin Sang sudah duduk bersama. Jin Sang memberitahu pria yang gagah itu bernama Han Tae Jin dan pria yang akan menikahi Oh Hae Young. Do Kyung melihat sosok Tae Jin sedang bertawa bersama dengan Tuan Jang, Jin Sang yakin orang itu adalah pria yang pergi ke Eropa dengan Oh Hae Young saat hari pernikahan mereka.
“Apa kau malaikat ? Kalau kau temui Ketua Jang,
maka kau bisa balas dendam padanya. Kenapa tidak mau ?” ucap Jin Sang terus menghasut. Do Kyung pun melakukan lemparan dan tepat ada ditengah-tengah.
Setelah itu, di parkiran Do Kyung seperti melancarkan rencananya untuk mengagalkan Tae Jin. Tuan Jang mengangguk mengerti, akan lakukan permintaannya, jadi tak perlu khawatir lagi dengan tarik investasinya dengan bangga mengatakan kalau ia adalah orang yang paling setia. Do Kyung pun mengangguk mengerti.
Tuan Jang meminum winenya mengingat kejadian sebelumnya berkomentar, Do Kyung pikir itu siapa berani menyuruhnya, menurutnya tak mungkin dirinya menarik jutaan won hanya karena Do Kyung minta tolong padanya, setelah itu meminta sekertarisnya mencari tahu rencana Han Tae Jin karena pasti mati-matian ingin balas dendam jadi ia akan memberikan kesempatan.
Sek menganguk mengerti, Young Joo terlihat tak habis pikir dengan sikap ayahnya.
Do Kyung duduk sendirian di dalam kamar Hae Young yang sudah kosong, lalu mengeluarkan ponselnya mencari nama “Tetangga Sebelah.” Tapi terlihat ragu untuk menelpnya. Hae Young duduk dengan melamun didepan barang-barang yang menumpuk di kamarnya, pesan dari Do Kyung masuk “Sms aku nomor rekeningmu. Aku akan kembalikan uang jaminanmu.”
“Aku gampangan sekali padamu. Aku datang kalau kau panggil dan Pergi kalau kau suruh pergi. Ternyata Aku segampang itu. Bagaimana bisa kau putus denganku semudah ini ? Kenapa mudah sekali kau membuangku ?” ucap Hae Young menelp, Do Kyung hanya mengucapakan permintaan maafnya. Air mata Hae Young pun mengalir.
“Aku ingin kau merasa sangat sangat menderita.Aku ingin kau ... menangisiku setiap malam, Setiap kau memikirkanku maka Aku ingin kau runtuh. Aku harap bisa mati karena depresi memikirkan dirimu. Agar kau ... Merasa bersalah seumur hidupmu.” Ucap Hae Young sambil menangis, Do Kyung sengaja menjauhkan ponselnya karena sebenarnya ia menangis dan merasa tertekan dengan keadaanya.
Hae Young tertidur dikamarnya dengan air mata mengalir dan Do Kyung masih saja terus menangis dikamar Hae Young yang kosong.
Esok harinya
Do Kyung berjalan sendirian di padang ilalang yang tinggi, lalu memasang micnya dan ia berbaring diatas ilalang dengan memejamkan matanya dan memakai earphonenya. Matanya terbuka merasakan hembusan angin yang cukup besar, lalu perlahan matanya kembali tertutup.
Dalam pengelihatanya melihat ibunya yang panik sambil menangis mengajak untuk meminta maaf, karena yakin Ketua Jang, bisa melakukan apa saja jadi lebih baik mereka pergi memohon maaf.
Tae Jin menatapnya dengan pakaian yang rapih berkata “ Butuh waktu yang lama, tapi akhirnya kita kembali pada orang yang benar.”
Do Kyung bertemu dengan seorang pria yang mengatakan kalau ayahnya pemilik rumah itu dan mendengar Do Kyung ingin membeli rumah itu, lalu bertanya apakah masih berminat.
Jin Sang masuk ruangan yang dengan peralatan ayah Do Kyung, merasa takjub lalu Bagaimana rasanya menggunakan studio tempat ayahnya dulu dan bertanya apakah ia pernah menelp
wanita yang dulu tinggal diruangan itu. Do Kyung menjawab untuk apa menelpnya.
Park Hoon sedang sarapan bertanya bagaiaman dengan kencan butanya, Do Kyung menjawab
Biasa saja. Park Hoon menyarankan Setidaknya temui wanita itu sekali lagi untuk kesopanan, menurutnya tak mungkin bisa mengenal hanya bertemu sekali.
Soo Kyung memberitahu Satu Oh Hae Young meninggalkan perusahaan dan Satu Oh Hae Young masih kerja dikantornya, lalu bertanya menurut Do Kyung Oh Hae Young yang mana yang pergi dan Oh Hae Young yang mana yang masih kerja dikantornya. Do Kyung menjawab tak peduli dengan hal itu.
Hae Young berjalan dengan tampilan berbeda, mengunakan dress, anting panjang, dari belakang terlihat beberapa pekerja lain juga berjalan lalu lalang. Do Kyung kembal melihat dirinya yang ditabrak oleh mobil lalu terbaring dengan kepala penuh darah tanpa ada yang menolongnya.
Pikiran kembali melayang dengan kenangan dengan Oh Hae Young, saat menangis dengan tangan di gips, lalu keduanya saling menatap di dalam mobil setelah Hae Young mengambil dompetnya dijalan, wajah Hae Young terpana masuk ke dalam kamarnya dan melihatnya bertelanjang dada setelah mandi.
Senyuman Hae Young penuh semangat yang meloncat ke pelukanya dan membuat dirinya melepaskan dua barang yang ada ditanganya. Keduanya melihat bersama bunga sakura yang berguguran dengan sangat indah dan romantis.
Do Kyung terlihat masih terbaring di jalan dengan kepala penuh darah, dengan bunga sakura yang bertaburan dan ujung matanya terlihat air mata yang mengalir.
Pikiranya kembali pada saat merekam suara dimalam hari dengan Hae Young yang mengatakan Perempuan tidak mengumpat pada lelaki yang meninggalkan mereka. Mereka mengumpat lelaki yang yang menyedihkan.
Jangan bersikap menyedihkan, di depan siapapun.”
Hae Young dengan penuh amarah melempar jendela kamarnya dengan batu. Setelah itu Hae Young dengan menahan tangis bertanya alasan Do Kyung yang bersikap baik padanya. Do Kyung menjawab karena kasihan pada Hae Young, mengertahui dicampakkan sebelum menikah, tapi
kesana kemari bilang Hae Young membatalkan pernikahan, menurutnya tak ada yang salah dengan sikapnya yang baik pada Hae Young
Di sebuah Mall, Do Kyung meminta maaf atas perbuatanya. Hae Young menyuruhnya untuk berlutut dan memohon. Tapi ia memilih untuk pergi walaupun Hae Young terlihat menjerit histeris.
Hae Young dan Do Kyung berjalan bersama pulang kerumah, Do Kyung menyindir bertanya apakah Hae Young yang pacaran lagi dengan lelaki itu. Hae Young membenarkan. Do Kyung mengejek Hae Young itu wanita Gampangan sekali. Hae Young mengakuinya, Do Kyung memberitahu mulai tidak menyukainya, Hae Young berteriak marah kalau Do kyung itu lelaki jahat, paling kejam dan paling pengecut.
Do Kyung masih terbaring dengan nafas terasa sesak dengan penuh darah, seseorang bertanya kenapa Do Kyung membiarkan Hae Young masuk kedalam hatinya.
“Maaf… Maaf.... Maaf.... Aku mencintaimu” ucap Do Kyung yang terbaring tak berdaya dengan melihat bayangan Hae Young yang tersenyum bahagia sambi melambaikan tangan padanya
Do Kyung yang terbaring di padang ilalang, mengeluakan air mata di ujung matanya. Beberapa saat kemudian Do Kyung sudah ada di dalam mobil, akhirnya menangis yang selama ini ditahannya dalam hati, dengan penuh penyesalan.
Ia sudah mengendarai mobilnya dengan menyalip mobil didepanya dan hands free ditanganya, lalu menelp seseorang mengatakan tidak perduli kalau nanti mati Tapi, ia tidak mau mati dalam penyesalan dan akan mengikuti kata hatinya dan menjalaninya sampai akhir.
Dokter yang menerima telp dari Do Kyung membenarkan pilihan Do Kyung dan mengaku sangat bangga, dan berteriak penuh semangata agar Do Kyung bisa Maju seperti banteng dan
Tetap keren sampai akhir. Do Kyung melepaskan earphonenya dengan konsterasi menyetir mobil dengan kecepatan tinggi menyalip mobil yang ada didepanya.~bersambung ke episode 13~
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Miss Oh [Completed]
FantasyOh Hae-Young dibuang oleh Han Tae-Jin pada hari sebelum pernikahan mereka. Dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi dan berbohong kepada orang lain tentang apa yang terjadi. Dia bekerja sebagai asisten manajer divisi restor...