Episode 11

53 8 0
                                    

Tae Jin mondar mandir didepan rumah Hae Young, lalu menelp dengan wajah gelisah. Tiba-tiba matanya melihat ayah dan Ibu Hae Young baru saja selesai berolahraga, ketiganya terlihat sama-sama terkejut. Tae Jin pun membungkuk memberikan hormat, Ibu Hae Young berjalan dengan wajah acuh.
“Hae Young tidak mengangkat ponselnya.” Kata Tae Jin
“Untuk apa Hae Young menerima telponmu ?” ucap Ibu Hae Young sinis, Tae Jin terdiam dan langsung berlutut didepan ibu Hae Young
“Maafkan aku.... Aku sudah bersalah. “ kata Tae Jin merasa benar-benar menyesal.
“Tidak perlu seperti ini, lebih baik kau pergi. Aku tidak bisa menerimamu.” Ucap Ibu Hae Young lalu masuk kedalam rumah. Tangan Tae Jin mengepal seperti menahan penyesalan yang amat mendalam.
Tuan Oh melihat istrinya yang sudah masuk rumah, menarik Tae Jin agar berdiri. Tae Jin berdiri dengan wajah tertunduk. Tuan Oh sudah dengar ceritanya dan bisa mengerti Tae Jin pasti menderita, merasa penasaran bisa terjadi seperti itu.
“Hae Young, mungkin ada di Pyunchang-dong.
Dia sudah tinggal sendiri beberapa waktu ini. “ ucap Tuan Oh memberitahu
“Cepat masuk, sedang apa disana ?” teriak Ibu Hae Young dari dalam, Tuan Oh pun membalasnya akan segera masuk.
Tae Jin pun membungkuk, Tuan Oh tak enak hati masuk ke dalam rumah dengan menutup gerbang.
Hae Young turun dari mobil merasakan lehernya terasa pegal dan berusaha melemaskan ototnya setelah semalaman berada di mobil. Do Kyung sedang membayar supir peganti yang mengantarkan sampai ke seoul. Keduanya lalu masuk kedalam rumah,
“Badanku pegal semua... Seperti habis dari luar negeri.” Keluh Hae Young, Do Kyung menyarankan untuk cuti setengah hari saja kalau merasa lelah
“Kalau aku cuti setengah hari, maka Isadora akan membunuhku.” Kata Hae Young lalu melihat jamnya sudah telat jadi harus cepat bersiap dan akan bertemu setelah pulang kantor.
Do Kyung mengangguk dengan senyuman, Hae Young pun berlari menaiki tangga penuh semangat lalu langkahnya tiba-tiba terhenti, ia berbalik dan berlari ke arah Do Kyung dan melompat kepelukan pacarnya. Do Kyung tersenyum memeluk Hae Young dengan erat, keduanya terlihat sangat bahagia. Hae Young pun melepaskan pelukan dan berjanji akan bertemu nanti lalu masuk kedalam rumahnya.
Jin Sang keluar sambil mengomel sendiri dengan dirinya, seperti merasakan "Memento" lalu melihat mobilnya tak ada di depan rumah, dan bertanya-tanya dimana ia menaruh mobilnya itu. Lalu bertanya pada Do Kyung apakah melihat mobilnya, akhirnya kembali masuk dengan helaan nafas kesal.
“Kau baru mau kerja atau sudah pulang ?” tanya Jin Sang seperti tersadar pagi-pagi melihat Do Kyung yang masih mengunakan pakaian rapih, tapi memilih tak mempedulikannya karena masih binggung dengan keberadaan mobilnya.
Do Kyung masih dengan melirikan matanya pada rumah Hae Young, seperti tak bisa menahan untuk bertemu pulang kantor.
Park Hoon menelp di kamarnya dengan wajah tanpa semangat memberitahu hari ini harus menemui Park Do Kyung dan pergi dari rumah Tapi pacarnya itu membuatnya terlihat konyol dan sekarang kebinggungan dengan yang harus dilakukanya.
Jin Sang masuk kamar langsung berbaring diatas tempat tidur bertanya Tadi malam dirinya pulang jam berapa. Park Hoon hanya diam, Jin Sang akhirnya duduk diatas tempat tidur kembali bertanya. Park Hoon berteriak mana mungkin ia tahu karena ia sendiri tidak tahu kapan sampai rumah. Jin Sang langsung mengambil ponsel Park Hoon untuk meminjamnya. Park Hoon berbaring lemas dengan mengepalkan jarinya.
Jin Sang menelp kantor, untuk berbicara Pengacara Kim, lalu ia bertanya sebenarnya kemarin ia minum dengan siapa, karena
Ponselnya hilang, mobil juga tidak ada dan sudah tak memiliki apapun.
Park Hoon melirik sinis pada kakaknya yang duduk didepan untuk meminum kopi, Do Kyung pun menatap adiknya yang kemarin sempat bertengkar hebat. Park Hoon mengambil selai dengan tangan kirinya tapi yang terjadi malah muncrat mengenai wajah kakaknya. Soo Kyung yang duduk disebelahnya sampai ikut terkejut, Park Hoon melonggo kaget karena membuat kesalahan lagi.
Do Kyung menatap marah, Park Hoon tertunduk memberikan tissue pada kakaknya meminta maaf. Do Kyung mengomel pada adiknya agar melakukan yang benar dengan dua tangannya. Park Hoon meminta Soo Kyung untuk mengambilkan untuknya, Soo Kyung mengumpat Park Hoon itu sudah gila karena masih punya tangan.
“Sementara ini, aku akan pura-pura tidak punya.” Ucap Park Hoon, Soo Kyung dan Do Kyung menatap sinis
“Aku terbangun dan dia melakukan ini padaku. Katanya aku mati kalau mencopotnya. Tadinya aku ingin pamit darimu dan pergi. Tapi dengan tangan seperti ini, aku malu. Kalau menggunakan satu tangan dibelakang rasanya lucu. Makanya aku tidak jadi pergi dari rumah.” Ucap Park Hoon yang mengunakan kuku palsu di jari tangan kanannya.
“Katakan saja lalu pergi.” Kata Do Kyung, Soo Kyung mengangguk setuju.
“Kalau begitu tidak akan keren, Makanya aku akan lakukan dengan benar. Aku sudah merencanakan kepergianku. bahkan sudah merancang ekspresi wajahku. Tunggu saja...
Begitu kuku ini terlepas. Maka Aku akan segera lakukan.” Ucap Park Hoon memperlihatkan kembali kuku palsunya.
“Kalau begitu, mau berkelahi dengan sarung tangan ? Mau kupinjamkan sarung tangan kulit ?” kata Soo Kyung meperagakan sambil meninju.
“Rasanya saat ini tidak tepat untuk berkelahi dengannya. Cukup pertahankan suasana ini.” ucap Park Hoon
Jin Sang duduk didepan meja makan dengan wajah lemas memberitahu Mobilnya diparkir di depan penjara Anyang. Park Hoon melotot kaget bertanya kenapa bisa sejauh itu, begitu juga Soo Kyung.
“Menurut saksi di acara kumpul-kumpul kami ...
Aku pergi dengan wanita mata duitan yang sedang cuti penjara.... “ cerita Jin Sang, Soo Kyung menarik nafas tak percaya
Flash Back
Seorang wanita dengan pakaian yang super seksi dan mengoda duduk di mobil Jin Sang. Terlihat Jin Sang yang mabuk berkata kalau wanita itu bukan mata duitan, menurutnya wanita itu adalah bunga dengan memegang wajah si wanita, lalu mulai menciumnya tanpa henti dan mobil pun bergoyang.
Jari tangan Soo Kyung menekan keras tanganya sendiri, terlihat menahan amarahnya. Jin Sang baru menyadari kalau ia berusaha membebaskan
wanita itu dengan Memohon dan menangis lalu
melakukan “itu” sebelum pergi.
“Dasar... Manusia sampah.... Kau... Pulang kerumahmu. Jangan lagi datang kerumah ini !
Kau kotor…” ucap Soo Kyung berdiri dari tempat duduknya, Jin Sang tak terima dianggap kotor, menyuruh Soo Kyung memikirkan lebih dulu sebelum bicara.
“Sebersih apa dirimu ? Kau punya hubungan dengan suami orang !” ucap Jin Sang dengan bahasa prancisnya, Park Hoon mulai memperlihatkan wajah kebinggungan.
“Setidaknya itu karena cinta !” balas Soo Kyung dengan bahasa prancisnya.
“Aku juga cinta !” kata Jin Sang.
“Saat itu aku sedang jatuh cinta !” Balas Soo Kyung
Sungguh ? Karena aku yang jatuh cinta.” Ucap Jin Sang sambil berdiri mengebu-gebu
Keduanya saling adu mulut dengan bahasa prancis, Sementara Do Kyung memilih untuk menyingkir dengan berjalan kearah jendela. Park Hoon hanya bisa melonggo keduanya terus adu mulut dengan bahasa yang tak dimengerti, akhirnya memilih untuk makan roti dengan mengoleskan selai sendiri.
Di meja receptionist
Tae Jin datang meminta agar bisa bertemu dengan Oh Hae Young, Receptionist bertanya, Oh Hae Young yang mana karena ada dua orang nama yang sama. Tae Jin ingin bertemu dengan
Asisten Manajer Oh Hae Young. Receptionist pun mencoba menelp lalu memberitahu Oh Ha Young
masih belum masuk kantor.
Akhirnya Tae Jin pun akan keluar kantor, Seseorang mengenali Tae Jin dan menyapanya, Ia mengaku pernah bertemu saat dengan Hae Young. Tae Jin mengerti lalu pamit pergi duluan.
Si cantik Hae Young bertanya siapa pria itu. Temanya memberitahu Tae Jin adalah lelaki yang nyaris dinikahi Hae Young dan beberapa kali melihatnya. Hae Young melotot kaget melihat Tae Jin yang sudah keluar dari gedung.
Hae Young baru sampai depan kantor kaget melihat Tae Jin yang baru masuk mobil, Ia pun buru-buru bersembunyi dengan menutup wajahnya. Tae Jin sempat melihat ke dalam gedung seperti berharap bertemu dengan Hae Young, saat mobil melaju tak melihat Hae Young. Hae Young kaget karena Tae Jin sampai mendatangi kantornya.
Sesampai di meja, ponsel Hae Young berdering. Pesan dari Tae Jin masuk “ Kau masih marah padaku ? Aku kira kau sudah memaafkan aku.
Apa aku perlu berlutut untuk minta maaf ? Aku akan menunggu Sampai amarahmu mereda, aku
tetap menunggu.... Maafkan aku.”
Hae Young terdiam membaca pesan dari Tae Jin lalu membalasnya “Kita ketemu malam ini. Ada yang ingin kukatakan.”
Do Kyung sedang mengedit suara wanita yang berjalan melalui ilalang,  tiba-tiba ia melamun lalu menelp seseorang. Hae Young tersenyum melihat nama yang menelpnya. Do Kyung mengajak Hae Young untuk bertemu sepulang kantor malam nanti. Hae Young pikir hari ini akan pulang terlambat. Do Kyung menanyakan alasanya.
“Aku, harus bertemu seseorang.” Ucap Hae Young, Do Kyung bertanya apakah sampai malam,
“Sepertinya tidak terlalu malam. Aku akan bertemu dengan ... Pria yang tadinya akan kunikahi. Kami tidak kembali berpacaran, tapi kami memang mulai bertemu lagi. Jadi aku ingin bertemu dan menjelaskan semuanya.” Ucap Hae Young jujur.
“Ketemu aku dulu sebelumnya.” Kata Do Kyung dengan wajah tegang
“Aku harus menyelesaikan ini dengannya dulu.” Ucap Hae Young, Do Kyung ingin datang lebih dulu agar bisa berbicara dengan pacarnya.
“Tidak akan lama, Hanya sebentar saja.” Kata Hae Young menyakinkan, Do Kyung tetap ingin Hae Young menemuinya lebih dulu karena Ada yang ingin dikatakan.
Hae Young binggung Kenapa Do Kyung
mendadak bersikap seperti ini, Do Kyung menegaskan Hae Young harus bicara lebih dulu padanya dan akan datang ke kantornya. Hae young menduga Do Kyung merencanakan sesuatu malam ini, lalu mengodanya harusnya berdandan cantik hari ini. Do Kyung hanya diam.
“Aku bilang ini dari awal. Jangan datang sambil bawa bunga dan berlutut padaku. Itu Memalukan sekali ... Jangan membuat rencana dengan pegawai restoran juga. Jangan membuat pertunjukan aneh di depan orang-orang. Aku tidak mengerti kenapa banyak perempuan suka hal seperti itu.” Bisik Hae Young, Do Kyung menegaskan Hae Young tak perlu berpikir berlebihan. Hae Young pun mengerti lalu menutup telpnya.
Do Kyung pun berjalan sendirian akan ke tempat Hae Young, tatapan lurus sambil bergumam.
“Aku tidak akan mendorongmu lagi ... karena rasa bersalah. Aku hanya ingin mencintai dirimu.
Apapun yang kukatakan padamu ... jangan buang aku. Genggam aku erat-erat.”
Tae Jin mengeluh karena kemarin Hae Young tak jadi makan malam denganya dan sekarang kenapa lagi, lalu memohon untuk bertemu sebentar saja. Hae Young meminta maaf berjanji akan bertemu dengannya esok.
“Aku juga ... ingin bicara padamu. “ kata Hae Young
“Apa Sebentar juga tidak bisa ?” ucap Tae Jin berharap
“Besok saja. Maaf… Aku tidak mengerti kenapa aku terus-terusan minta maaf padamu.” Kata Hae Young
“Baiklah.... Kalau begitu ketemu besok.... Tidak perlu minta maaf.” Kata Tae Jin
Setelah menutup telpnya pegawai florist memberikan sebuket bunga mawar untuk Tae Jin yang sudah dirangkainya. Tae Jin keluar dari toko dengan membawa sebuket bunga dan mengeluarkan kotak cincin yang sudah disiapkan. Lalu ia  mengirimkan pesan pada Hae Young “Aku hanya ingin memberi sesuatu. Aku tunggu di depan kantormu.”
Hae Young berdandan penuh semangat memakain blush on, lalu memastikan wajahnya di cermin. Setelah selesai pamit pergi dengan teman timnya yang masih berkerja. Ia berjalan keluar kantor sambil menelp memberitahu sudah keluar dari kantor lalu bertanya keberadaanya.
Tae Jin membawa sebuket bunga dengan senyuman bahagianya melihat Hae Young yang ada diseberang jalan. Senyuman Hae Young lebar melihat Do Kyung sudah ada didepanya. Tae Jin melambaikan tanganya, Hae Young sambil menelp melambaikan tanganya. Do Kyung membalas melambaikan tangan dengan senyuman. Tae Jin menyadari lambaian tangan Hae Youn bukan untuknya, lalu melihat ke deretan orang yang ingin menyeberang.
Do Kyung melangkah ke depan, mata Tae Jin melotot melihat pria yang sangat dikenalnya. Masih teringat saat Do Kyung yang menabrakan mobilnya dari belakang lalu senyuman liciknya saat lift tertutup setelah ia berbicara dengan Ketua Jang.
Flash Back
“Setidaknya beritahu aku alasannya. Apa yang sudah kulakukan padamu ? Aku sudah berpikir keras tapi tidak tahu alasannya. Kau dan aku sama sekali tidak saling kenal. Sebenarnya kenapa kau merusak bisnisku ?” ucap Tae Jin saat bertemu pertama kalinya dengan Do Kyung setelah keluar dari penjara
Mata Tae Jin terlihat sangat marah saat Do Kyung tersenyum dan Hae Young malu-malu melambaikan tangan pada Do Kyung. Lampu merah menyala, tangan Tae Jin yang membawa bunga terlihat lemas, tiba-tiba ia langsung mendekati Do Kyung dan langsung memberikan pukulannya.
Hae Young terkejut tiba-tiba melihat Do Kyung diserang oleh Tae Jin, beberapa wanita yang ada didekatnya pun menjerit ketakutan. Tae Jin menatap Hae Young penuh amarah, Hae Young benar-benar kaget melihat Do Kyung jatuh tersungkur, Tae Jin ingin kembali memukulinya dan Hae Young pun berlari menyebrang jalan menyingkirkan tangan Tae Jin untuk melepaskan tangannya dari Do Kyung.
Tae Jin berteriak menyuruh Hae Young untuk menjauh dari si brengsek Do Kyung. Hae Young menanyakan alasan Tae Jin sampai memukuli Do Kyung, lalu berteriak marah kalau ia bukan tunanganya lagi. Do Kyung hanya diam saja dan Tae Jin terlihat marah.
“Sejak kapan kalian berdua sedekat ini ?” tanya Tae Jin yang melihat Hae Young memegang wajah Do Kyung untuk melihat lukanya.
“Buat apa aku jelaskan itu padamu ?” ucap Hae Young sinis
“Aku bangkrut karena bajingan ini. Orang yang sudah merusak bisnisku dan menjebloskanku ke penjara adalah bajingan ini !” teriak Tae Jin dengan mata memerah menahan amarah
Hae Young menatap Do Kyung tak percaya, tapi Do Kyung hanya menatapnya seolah-olah membenarkan perkataan Tae Jin. Akhirnya Tae Jin yang berbicara kalau alasan Do Kyung
menjebloskannya ke penjara karena menyukai Hae young, agar mereka berdua tidak menikah.
Do Kyung hanya diam, Tae Jin tak bisa menahan tangisnya karena amarah yang sudah mengebu-gebu. Hae Young menatap pacarnya dan Do Kyung hanya diam saja. Tae Jin mengambil kembali bunga mawarnya dan langsung memukulnya ketiang melampiaskan semua amarahnya, hamburan bunga warna terlihat diantara Hae Young yang menatap tak percaya dan Do Kyung hanya tertunduk diam.
Di taman
Tae Jin menjelaskan pergi bertemu Ketua Jang, yang merusak bisnisnya, untu menanyakan alasan mendadak menarik investasinya. Lalu ketua Jang mengatakan kalau Park Do Kyung meminta tolong padanya.
“Sekeras apapun aku berpikir, aku sama sekali tidak mengenalnya. Tapi saat di tahanan, ada seorang pengacara berkata begini padaku.
Katanya, Park Do Kyung si bangsat itu ...
melakukan itu karena dia pikir aku akan menikahi Oh Hae Young.” Jelas Tae Jin
Hae Young terdiam mengingat dengan si cantik Hae Young yang selalu tersenyum dan melambaikan tangan saat meminta untuk menunggu lift, dan tulisan namanya yang sama
"Hae" dengan ejaan yang sama.
“Bagaimana kau kenal bangsat itu ? Sejak kapan kau kenal dia ? Apa kau tahu kalau bangsat itu suka padamu ?” tanya Tae Jin penasaran
“Itu Bukan aku ...” ucap Hae Young, Tae Jin binggung, Hae Young hanya mengatakan kalau itu bukan dirinya dengan mata berkaca-kaca.
Do Kyung datang mengajak Hae Young untuk pergi dan akan menjelaskan semuanya, lalu menarik tanganya. Tae Jin melotot kaget melihatnya, baru beberapa langkah Hae young melepaskan tanganya lalu berlarik arah meninggalkan keduanya. Tae Jin dan Do Kyung melihat dari belakang tulisan baju Hae Young “Make me smile or cry”
Keduanya tak ada yang mengejar Hae Young, Tae Jin kembali melampiaskan amarahnya dengan memberikan pukulan pada Do Kyung bertubi-tubi tanpa ampun bahkan sampai tersungkur terus menendangnya dan Do Kyung pun tak membalasnya.
“Kau laki-laki ! Tapi kau menusuk laki-laki lain demi mencuri wanitanya ?!” teriak Tae Ji menarik Do Kyung berbiri dan kembali memukulnya.
Hae Young sampai di subway, tapi beberapa kali kereta datang tak menaikinya, hatinya hampa walaupun banyak orang yang lalu lalang naik turun dari kereta.
Pikirannya teringat saat ibunya memarahinya sambil memukulnya dengan bantal karena dianggap bukan manusia karena masih bisa tersenyum setelah membatalkan pernikahan. Lalu ia menangis histeris dengan tangan memakai gips.
Dan surat yang tertempel didepan rumahnya
“ Ayah akan membuangmu. Ibu sudah setuju. Hiduplah yang baik.” Dengan semua barang-barang setelah menikah diluar rumah, lalu ia pindah rumah, membuang foto prewednya dengan Tae Jin ke sungai Han.
Hae Young naik kereta dengan bersandar didepan pintu, dalam hatinya bergumam “Segalanya yang aku alami, semuanya karena Oh Hae Young ?”
pikiranya teringat saat masih SMA semua perhatian pada si Cantik Oh Hae Young. Lalu di kantor juga senyuman Hae Young bisa menghipnotis semua pegawai.
“Jadi ini Karena Park Do Kyung ... mencintai Oh Hae Young ?” gumam Hae Young merenungi semuanya.
Ponselnya bergetar tertulis nama “Tetangga Sebelah.” Dan membiarkan ada 15 panggilan tak terjawab. Ia melihat ke sisi pintu kereta lainnya, melihat wajah Do Kyung yang babak belur, saat itu ia bertanya berkelahi dengan siapa lalu memujinya kalau itu terlihat keren.
“Katakan. Katakan sekarang juga. Kalau kau katakan sekarang, aku tidak akan sekaget ini.” gumam Hae Young menatap Do Kyung dengan mengingat kenangan paling bahagia saat dipantai
“Sebelum aku semakin cinta padamu, katakan sekarang.” Gumam Hae Young mengingat saat Do Kyung menciumnya untuk kedua kalinya.
Hae Young menangis lalu memukul tasnya ke pintu samping, tapi tak ada Do Kyung hanya ada bayangannya. Semua orang melihat Hae Young seperti orang gila. Hae Young pun berjongkok sambil menangis.
Hae Young berjalan menyembrangi jembatan sambil menangis dan mengusap dadanya terasa sesak. Dalam pikiran Hae young tiba-tiba datang bayanga si cantik Hae Young yang bertanya padanya “Kenapa Eonni membatalkan pernikahan sehari sebelum menikah ?”
Beberapa saat kemudian Hae Young sudah menuruni tangga, tim si cantik Hae Young sedang bersulang bersama, Si cantik Hae Young melihat temanya datang langsung melambaikan tangan dengan senyuman. Hae Young datang dengan penuh dendam yang membuat Si cantik Hae Young ketakutan.
Hae Young langsung mendorongnya sampai si cantik Hae Young terjatuh dari bangkunya. Ia berteriak histeris ingin menyerangnya, tap tanganya dipegang oleh pegawa lainya. Si cantik Hae Young hanya bisa menutup wajahnya karena ketakutan. Hae Young terus berteriak seperti sudah kehilangan akal sehatnya.
Jin Sang berdiri sementara Do Kyung berjongkok dengan menutupi wajahnya, terlihat kebinggungan dan mencoba menahan tangisnya, akhirnya ia berdiri lalu berjalan pergi. Jin Sang pun tak bisa berkata-kata hanya mengikuti temanya dari belakang.
Park Hoon baru keluar dari minimarket membeli es melihat kakaknya yang sedang berjalan, bertanya mau kemana. Do Kyung hanya diam dan terus berjalan, Jin Sang dibelakangnya hanya menepuk pundak adik Do Kyung. Park Hoon ikut berjalan dibelakang Jin Sang mengikuti kakaknya.
Di pinggir jalan, tiga pegawai Do Kyung menyapa atasanya yang lewat. Do Kyung tak membalas terus berjalan seperti tak ingin mengubris semua orang. Si pria berkumis bertanya pada Park Hoon mau kemana, akhirnya mereka berbaris berjalan bersama-sama dimalam hari.
Pria yang paling muda bertanya pada seniornya kenapa mereka lakukan ini, si pria berkumis juga tak tahu. Si pria tambun berhenti membuat teman dibelakangnya menabraknya. Akhirnya Do Kyung hanya berjalan sendirian, dengan mobil yang mengikutinya dari belakang.
Si pria tambun mengartikan si wanita
membatalkan pernikahan dengan Presdir, karena mau menikahi lelaki lain, lalu mengumpat si
jalang sejati. Si pria berkumis merasa sudah bagus kalau pernikahannya batal. Jin sang mengumpat semuanya bodoh karena tak mendengar cerita sebelumnya
“Dia tidak merusak pernikahan Oh Hae Young yang itu. Tapi Ia merusak pernikahan Oh Hae Young yang lain ! Dasar bodoh” ucap Jin Sang kesal
“Oh Hae Young yang mana lagi maksudnya ?” ucap Si pria kumis binggung
“Oh Hae Young-nya ada dua ! Dua !” jerit Jin Sang gemas,
“Mana bisa ada 2 Oh Hae Young? Apa itu avatarnya ?” kata si pria berkumis Jin Sang menjerit kesal kalau nama mereka itu sama.
“Harusnya kau bilang dari awal ! Kami bingung karena kau bilang ada 2 Oh Hae Young yang kami kenal ! Jadi, Oh Hae Young itu memainkan 2 peran ?” ucap Park Hoon memperlihatkan dua jarinya.
Jin Sang mengeluh karena berpikir Park Hoon sudah mengerti, lalu mengomel menyuruh untuk melepaskan kuku palsunya. Park Hoon berterika ia akan mati kalau menlepaskanya. Si Pria tambun ikut berteriak pensaran ingin tahu
sebenarnya pernikahan siapa yang berantakan.
“Jadi kesimpulannya, dia merusak pernikahan orang tak dikenal ! Si Oh Hae Young itu !” teriak Jin Sang, Si pria tambun bertanya apa masalahnya.
“Dia bukan wanita yang disukainya, dan hanya orang asing. “ teriak si pria tambun
“Masalahnya, sekarang Do Kyung suka pada wanita itu ! Mengerti?!!!” jerit Jin Sang
“Tapi katamu, dia tidak suka wanita itu ?!” balas Si pria tambun binggung
Jin Sang ingin menjelaskan tapi akhirnya menyerah meminta untuk melupakan dan jangan
berusaha mengerti, menurutnya mereka semua aa mati kalau ingin mengerti, si pria tambun menjerit kesal karena sulit sekali dimengerti. Si pria kumis juga merasa bingung, si pria muda yang menyetir mengaku sudah ngerti semuanya.
Jin Sang tersenyum bahagia karena akhirnya yang mengerti
“Jadi intinya, kita hanya perlu menculik orang yang ingin ditemui Presdir ? “ kata si pria mudal
“Kau bilang, Oh Hae Young mana yang mau kau culik ? Apa Kau mau bikin kacau lagi ?” teriak Jin Sang
“Tentu saja yang cantik. “ kata si pria muda percaya diri, Jin Sang langsung menarik cambangnya kalau itu malah membuat runyam. Si pria muda pun mengartikan kalau Do Kyung itu menyukai wanita yang jelek
Hae Young duduk dirumah temanya dengan tatapan kosong. Hee Ran menatap temanya dengan mata berkaca-kaca menahan sedih, ia merasa kalau semua ini dimulai dari dirinya, kalau ia yang cerita pada Do kyung.
Flash Back
Ketiga didalam studio, Hee Ran menceritakan temanya sangat beruntung sekali yaitu bertemu dengan seorang calon suami yang pernah masuk berita dan Koran dengan nama Presdir Han Tae Jin. Do Kyung bertanya darimana asal teman Hee Ran itu.
Hee Ran yakin saat itu Do Kyung menanykan SMAnya, menurutnya dalam pikiran Do Kyung pasti si cantik Hae Young, lalu mulai menangis. Hae Young pun tak bisa berkata-kata lagi hanya bisa mengalirkan air matanya. Hee Ran pun memeluk temanya sambil menangis meminta maaf.
Park Hoon menelp memberitahu sudah bertemu dengan Hae Young dan meminta untuk segera datang, Jin Sang melihat dari jauh yang dilihatnya adalah si cantik Hae Young, bukan Hae Young yang disukai Do Kyung. Akhirnya ia berteriak mengumpat Park Hoon itu bodoh kalau bukan Oh Hae Young itu yang dimaksud.
Ia pun langsung menyuruh untuk segera menjemput Park Hoon sebelum ketahuan, Park Hoon langsung menutup wajahnya dengan topi dan buru-buru masuk mobil ketika berhenti. Hae Young yang sedang berdiri di pinggir jalan binggung melihat mobil yang aneh.
“Mulai sekarang jangan lakukan apapun ! Dasar
tidak berguna !” teriak Jin Sang
“Jadi kita mau mengekori Presdir semalaman ?!
Kita harus lakukan sesuatu ! Bukannkan Hyung
seorang pengacara ? Apa yang kau lakukan ?” ucap Si pria berkumis kesal
Do Kyung masih terus berjalan dengan diikuti oleh si pria tambun, mobil Jin Sang pun datang. Si pria kumis langsung menarik Do Kyung kalau mereka harus pergi sekarang. Jin Sang pun mengajak mereka untuk segera pergi. Do Kyung pun dimasukan ke dalam mobil. Semua menjerit bahagia saat ada dijalan sementara Do Kyung hanya diam dengan menyandarkan kepala di jendela.
Pagi Hari
Pintu mobil semua terbuka, Jin Sang paling dulu membuka matanya, lalu menyuruh semuanya bangun dan berteriak kalau mereka sudah ada dipantai. Semua berlari dan langsung masuk ke pantai bermain air dengan bahagia. Do Kyung hanya diam saja menatap semua teman dan anak buahnya main di pantai.
Ombak pun bolak balik membahasi bibir pantai, diam-diam pria tambun dan pria muda berjalan dibelakang Do Kyung. Telinga Do Kyung bisa mendengar langkah kaki di pasir memperingati untuk tak melakukan dengan mengancm akan membunuhnya. Keduanya berjalan mundur tapi langsung kembali dan mengotong Do Kyung menceburkan ke pantai. Semua akhirnya basah bermain di pantai.
Beberapa saat kemudian, semua berjejer di tepi pantai dibawah terik matahari seperti sengaja untuk mengeringkan pakaian yang basah, tatapan mereka jauh ke ujung pantai.
“Layaknya ombak yang datang dan pergi ...
wanita juga ... datang dan pergi ... Kadang ada wanita.... Kadang tidak ada.” Ucap si pria berkumis, semua menjerit mendengarnya.
“Ucapanmu jelek sekali. Makanya kau tidak punya pacar !” jerit si pria tambun kesal
“Aku juga malu bicara begitu. Tapi, kita harus mengatakan sesuatu ! Apa harus diam saja ?!” kata Si pria berkumis
“Iya Lebih baik diam. Jangan berkata norak lagi. “ ucap si pria tambun
Si pria berkumis mengerti akan diam dan menyuruh mereka untuk mulai menghibur saja, si pria tambun bertanya siapa yang mau dihibur. Si pria kumis merasa si pria tambun itu bertanya karena tak tahu, lalu memberitahu kalau itu karena Do Kyung diputuskan pacarnya makanya kita jauh-jauh datang ke pantai. Semua kembali menjerit dan memberikan tendanga. Do Kyung menyuruh menghentikan nanti anak buahnya itu bisa mati.
Mata Jin Sang langsung melotot tajam ketika melihat tiga wanita yang sedang bermain ombak, lalu menjerit memberitahu di posisi jam 9 ada wanita cantik. Do Kyung mengejek Jin Sang itu mirip binatang saja langsung datang ketika melihat wanita.
“Apa kalian, kehilangan sesuatu ?” tanya Jin Sang dengan gaya seorang pria yang mengoda, seorang wanita tertawa mendengarnya.
“Tipe ideal yang kalian cari-cari. Apa bisa kalian temukan disana ?” kata Jin Sang memperlihatkan semua pria yang berdiri dibelakangnya. Semua berpose untuk menarik perhatian para wanita.
Semua pun berjalan bersamaan, Jin Sang memberitah Do Kyung ada 3 wanita jadi menurutnya itu jumlah yang pas sekali, Do Kyung menyuruh mereka saja yang bersenang-senang, seperti tak tertarik. Jin Sang memberitahu kalau tak ada Do Kyung maka jumlah tak pas dan meminta temanya untuk duduk saja juga tak masalah.
“Nah, karena kita sudah bertemu grup 6 orang disini artinya kita ditakdirkan bertemu. Aku Lee Jin Sang.” Ucap Jin Sang
“Aku Oh Hae Young.” Kata salah satu wanita, semua melonggo mendengar.
Jin Sang memastikan kembali, wanita itu pun mengeja tulisan namanya sama dengan yang dilakukan Hae Young. Do Kyung berjalan pergi dan yang lainya pun mengikutinya, Jin Sang masih tak percaya dan kembali memastikan namanya Oh Hae Young. Pria muda pun menarik Jin Sang untuk pergi bersama. Seperti semalam, semua berjalan beriringan dibelakang Do Kyung.
Tim si cantik Hae Young bertemu di pantry, meminta untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pria berkacamata menceritakan tiba-tiba Hae Young datang mendatangi Ketua Tim Oh, menurutnya Hae Young akan membunuh ketua timnya.
Salah satu pria bertanya kenapa bisa seperti itu pasti akan ada alasanya, Pria berkacamata itu tak tahu karena Hae Young mendadak datang dan menangis seperti wanita yang kurang waras.
Manager Sung Jin mencoba menelp Hae Young tapi ponselnya tak aktif, dua wanita lainnya penasaran ingin ikut menguping. Salah seorang wanita bertanya-tanya alasan Hae Young sampai melakukan penyerangan pada Ketua Tim Oh.
Si cantik Hae Young tiba-tiba berjalan didepan mereka, dua wanita langsung melirik sinis dengan mengumpat si wanita jalang. Sung Jin sampai kaget para wanita yang mengumpat pada si cantik Hae Young.
Hae Young menemui Soo Kyung diruanganya, Soo Kyung yakin Pasti ada sesuatu diantara
mereka berdua, menurutnya tak mungkin Hae Young dipukul tanpa alasan. Hae Young mengaku tak tahu apapun. Soo Kyung mengartikan Hae young itu memukul tanpa alasan.
“Bukankah yang memukul yang salah ? Kenapa anda membela Hae Young ?” ucap Hae Young
“Siapa yang membela dia ? Karena yang memukul tidak ada makanya aku bertanya padamu.” Tegas Soo Kyung dengan menaruh tangan di leher Hae Young
“Kau tahu aku tidak akan melakukan hal yang buruk yang layak dipukuli. Tapi kenapa kau
masih saja membela Hae Young ?” ucap Hae young
“Kenapa daritadi bilang aku membelanya?” kata Soo Kyung tak terima menyandarkan diri di mejanya.
“Kau memihak padanya... Selalu... Kau tahu aku meninggalkan Oppa bukan karena aku tidak cinta padanya. Tapi kenapa kau sekeras ini padaku ? Kau sekeras ini padaku, tapi kenapa membela Hae Young yang tidak ada hubungan apapun denganmu ?” ucap Hae Young dengan mata berkaca-kaca
Hae Young kembali keruanganya, dengan air mata tergenang lalu duduk dimeja kerjanya mengirimkan pesan pada Hae Young “Jelaskan padaku, kenapa kemarin kau begitu padaku.
Jelaskan padaku.”
Hae Young berbaring ditempat tidurnya seperti mayat hidup, lalu makan mie ramyon tanpa dimasak dan meminum air putih. Ibunya mengomel karena kalau makan mie seperti itu lalu minum air maka perutnya akan sakit. Setelah itu ia duduk didepan anaknya bertanya ada apa dan meminta agar menceritakanya.
“Ibu… Waktu aku SMA ... ada anak bernama Oh Hae Young sama seperti aku, ibu ingatkan ?” ucap Hae young, Ibunya mengatakan masih ingat. Hae Youn bertanya temanya itu seperti apa.
“Seperti apa bagaimana maksudmu ? Matanya besar. Lalu Dia kenapa ? Kenapa mendadak membahasnya ?” tanya Ibu Hae Young binggung
“Semua pria suka padanya. Karena banyak pria yang suka padanya, kaca jendela kita sering dipecahkan.” Cerita Hae Young
Flash Back
Seorang pelajar pria melemparkan batu didepan rumah Hae Young kearah jendela sampai pecah, lalu berteriak marah “Gadis jahat ! Semoga kau hidup bahagia !” akhirnya Hae Young keluar rumah menjerit kesal.
“Yaa ! Disini bukan rumah si cantik Hae Young!!
Oh Hae Young Biasa yang tinggal disini !” teriak Hae Young histeris
Hae Young merasa aneh tidak pernah ada permen atau bunga yang nyasar kemari. Hanya batu yang selalu memecahkan jendela mereka. Ibunya yang mendengar cerita hanya diam, ia merasa terlahir untuk menerima nasib buruknya.
“Gadis gila.... Omong kosong apa itu ? Kata siapa begitu ?!” teriak ibunya marah
“Aah, kalau alam semesta memihak padaku, aku tidak akan menyedihkan begini.” Kata Hae Young kehilangan semangat hidup. Ibu Hae young mengatakan kalau ia ada di pihak anaknya jadi tak menyedihkan
“Ibu, ayo kita pindah... Jangan di Seoul, tapi ke tempat terpencil. Kalau kita ke tempat terpencil,
bukankah aku akan terlihat lumayan ? Kalau tinggal di tempat di mana tidak ada yang lebih baik dariku, bukankah itu akan lebih baik bagiku ?” ucap Hae young sedih
“Ada apa ? Apa yang terjadi ? Jangan disimpan sendiri, cerita ke ibu.” Kata Ibu Hae Young penasaran
Park Hoon meminum lemon tea nya dengan membungkuk, Hee Ran duduk dengan kacamata hitamnya memberitahu Semalam menangis demi temannya jadi matanya bengkak dan memang matanya gampang sekali membengkak hanya karena menangis semalaman. Lalu membuka lembaran skenario yang dibawa Park Hoon
“Aku membaca skenariomu. Apa Kau tidak belajar menulis skenario ?” tanya Hee Ran, Park Hoon membenarkan karena bukan jurusan kuliahnya.
“Tak masalah... Skenario yang ditulis oleh orang yang mempelajarinya cenderung membosankan.
Kalimatnya membosankan, karakternya ketebak.
Kali ini... masih butuh perbaikan.” Komentar Hee Ran
“Tapi aku adalah teman yang setia. Aku tidak nyaman bekerja dengan adik dari lelaki yang dibenci oleh temanku. Dan Temanku adalah Oh Hae Young. Park Do Kyung, merusak pernikahannya. Kau tahu apa maksudku tidak ?” ucap Hee Ran yang membuat Park Hoon terkejut.
Park Hoon mengerti, Hee Ran tak percaya adik Do Kyung itu mengetahuinya lalu bertanya kapan mengetahuinya. Park Hoon menjawab Kemarin.
Hee Ran menyimpulkan Semuanya baru tahu kemarin, lalu sambil membuka kacamatnya meluapkan emosinya kalau sangat kesal sekarang, karen merasa kalau ia yang memuali semuanya.
“Aku yang cerita soal Oh Hae Young ke Park Do Kyung. Tapi, apa cuma dia satu-satunya Oh Hae Young di dunia ?! Nama itu pasaran sekali ! Di sekolahku, ada 6 orang bernama Hae Young !
Hanya karena dia terpaku pada satu orang, dia pikir hanya ada 1 Oh Hae Young ?! Lalu, setelah dia merusak pernikahan Hae Young begitu, mana bisa dia diam saja. Tidak berkata apapun ?! Dia sudah gila ya ?!” jerit Hee Ran mengeluarkan semuanya.
“Aku minta maaf soal ini ... Aku sendiri kaget sekali kemarin. Aku sudah mendorong si brengsek itu ke laut agar dia mati Tapi dia selamat. Lalu Dia keluar dan memohon maaf.
Aku bilang agar dia minta maaf ke wanita itu.
Kalau dia bukan kakakku ... Aku akan pakaikan kalung rantai dan menyeretnya menemui wanita itu. “ ucap Park Hoon marah dengan menunjuk dengan jari tanganya.
Hee Ran pikir seharusnya Park Hoon melakukanya, Park Hoon merasa sekarang masih belum terlambat. Hee Ran lalu melihat jari Park Hoon dan bertanya kenapa seperti itu. Park Hoon tersadar lalu memberitahu itu kerjaanya pacarnya. Hee Ran mengaku tak suka dan menyuruh untuk melepaskanya.
Park Hoon binggung tapi menurutnya sulit dilepas, tapi saat menariknya kukunya langsung copot, Hee Ran kembali memakain kacamatanya kembali,Park Hoon melepaskanya dan tak sengaja jatuh, ketika membungkuk mengambilnya, matanya melotot melihat paha Hee Ran yang mulut dan belahan baju yang rendah.
Anna berteriak marah sambil mengejar-ngejar Park Hoon berkeliling minimarket, Park Hoon meminta pacarnya untuk mendengarkan. Anna memukul Park Hoon karena berani melepaskanya, karena semua itu adalah yang terpenting untuknya. Park Hoon berteriak marah sambil merobek-robek kertas yang dipakai Anna untuk memukul.
“ Aku sudah memakainya selama 3 hari. Mau sampai kapan harus kupakai ? Kenapa melakukan itu ke tangan laki-laki ?” jerit Park Hoon marah
“Itu semua ! Artinya kau punya pacar. Apa kau harus di tato di dahi kalau kau milikku ?!” balas Anna menjerit.
“Aku kemana-mana bilang kalau kau pacarku. Bahkan Aku selalu bilang aku punya pacar. Aku tidak perlu memakai itu di kukuku ! Kenapa ? Apa
Kau kira aku akan selingkuh ? Apa aku terlihat seperti pria tukang selingkuh ?!” jerit Park Hoon
“Ya, kau terlihat begitu, bahkan Mirip sekali.” Ucap Anna
Park Hoon pikir mereka tak perlu pacaran saja, Anna merasa Park Hoon itu mulai menantanganya. Park Hoon pikir Anna yang lebih dulu menantangnya, menurutnya tak ada Gadis yang memukul kepala pacarnya seperti tadi, lalu menegaskan dirinya itu 33 tahun dan tidak tahu bagaimana cara pacaran anak seusia Anna.
“Kau memanikur kuku laki-laki berusia 33 tahun, lalu Kau memukul kepanya dengan buku. Aku tidak akan diam saja !” teriak Park Hoon memukul barang di rak minimarket lalu meninggalkannya.
“Sudah kubilang jangan pergi setelah kita bertengkar ! Sudah kubilang kalau itu bukan tindakan orang yang berusia 33 tahun ! Cepat
Kembali. Kalau tidak, lihat saja !” teriak Anna
Park Hoon hanya diam saja lalu memilih untuk pergi, Anna pun berteriak menyetujui kalau Park Hoon itu pergi dan menegaskan dirinya itu orang yang cepat tanggap, menurutnya ia sudah merasa ada yang aneh dengan Park Hoon, jadi berpesan agar tidak melakukan hal yang memalukan. Park Hoon berhenti berjalan bertanya apa maksud perkatanya “cepat tanggap” ketika akan berbalik Anna sudah tak berdiri didepan minimarket.
Do Kyung pergi mendaki gunung, duduk di tepi aliran sungai dengan batu yang besar untuk merekam suara, hatinya terlihat mulai tenang walaupun matanya nampak menerawang. Beberapa saat kemudian, ia melepaskan earphonenya dan mengeluarkan ponselnya
Hae young duduk diam dalam kamarnya wajahnya pucat, masih terlihat tanpa gairah lalu menatap sebuah kotak hijau didepanya. Dengan cepat ia sudah berubah dengan dadanan Hae Young yang berbeda, make up yang mencolok dan pakaian dengan stocking jaring-jaring.
Ia sempat menatap dirinya yang di kaca jendela toko untuk memastikan pakaian, lalu kembali berjalan. Ponselnya berbunyi, pesan dari Do Kyung masuk hanya bertuliskan “maaf”. Beberapa saat kemudia, Hae Young duduk di cafe dengan terus menatap ponselnya.
“Aku menunggu ... apa lagi yang akan kau tulis selain "maaf". Aku kira kau menulis tapi dihapus,
menulis lalu dihapus, begitu ... Aku menunggu lama sekali. Aku sudah menunggu selama 2 jam.
Kenapa bisa hanya satu kata "Maaf" ? Kenapa bisa selesai hanya dengan satu kata ini ? Kau gila ya ?!!  Apa Kau tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini ?” ucap Hae Young sinis
Do Kyung mendengarnya sempat memejamkan matanya, lalu menanyakan keberadaan Hae Young sekarang.
Do Kyung sudah berjalan disebuah mall melihat Hae young dengan dandannya mencolok sudah menunggunya dengan tatapan sinis. Ia berjalan mendekati Hae Young, lalu kembali mengucapakan permintaan maafnya, mengakui semua kesalahanya dan pengecut.
“Sekarang kau bisa berkata lebih dari maaf. Kau pasti banyak berpikir dalam perjalanan kemari.” Ucap Hae Young
“Maaf....” kata Do Kyung singkat
“Kau bilang Maaf ? Aku benci sekali dengan kata-kata itu.” Kata Hae Young dingin
Do Kyung menarik Hae Young untuk mengajak pergi ke tempat lain untuk bicara. Hae Young menghempaskan tanganya, berpikir Do Kyung itu malu karena melihat dandannya sekarang. Do Kyung hanya terdiam dan keduanya saling menatap.
“Kalau aku melihat diriku di kaca ... Aku terlihat seperti orang bodoh... Aku memang layak mendapatkan semua ini, Aku terlihat begitu mudah tertipu dan Aku terperangkap ditengah pertengkaran cintamu. Aku terlihat naif sekali bahkan Aku benci diriku. Aku ingin punya wajah berbeda dan menjadi orang lain. Makanya aku berdandan begini dan berharap merasa lebih baik. Tapi kau cuma bilang hanya maaf ?” ucap Hae Young marah
Do Kyung mengatakan kalau ia sangat meminta maaf, Hae Young tertawa tak habis pikir mendengarnya, lalu bertanya alasan Do Kyung meminta maaf dan betanya Seberapa besar Do Kyung merasa bersalah. Do Kyung mengajak Hae Young untuk bicara ditempat lain. Hae Young kembali menolaknya dengan menghempaskan tanganya.
“Kenapa tidak cerita dari awal ? Kau mencintai sicantik Oh Hae Young, makanya kau ingin merusak pernikahannya. Kenapa kau tidak cerita kalau kau merusak pernikahanku ?” teriak Hae Young
“Aku ingin cerita.... Tapi, aku tidak bisa karena kau sudah sangat sedih. Kau cerita kalau kau dibandingkan dengan Oh Hae Young sejak SMA, lalu Kau bilang hidupmu berat dan Kau ingin tahu bagaimana kehidupannya. Aku tidak bisa cerita yang sesungguhnya kepadamu. Itu seperti menaruh garam dilukamu, semua ini pasti
melukaimu.” Jelas Do Kyung
“Kau tahu apa artinya luka ?! Belum lama ini, kau ingin merusak pernikahan Oh Hae Young karena kau masih cinta dia. Kau melempar batu padanya, tapi aku yang kena ! Saat aku terluka karena batu itu, kau memikirkan wanita itu. Aku menyatakan cintaku padamu tanpa tahu semua itu !” jerit Hae Young menahan tangisnya, Do Kyung hanya diam menatapnya.
“Saat kau tahu bagaimana perasaanku kepadamu harusnya kau cerita semuanya padaku. Harusnya kau cerita semua ! Agar aku bisa langsung menjauh darimu ! Kenapa kau biarkan sampai sejauh ini ?! Kenapa ?!” jerit Hae Young histeris, Do Kyung kembali mengucapkan permintaan maafnya.
Hae Young kesal karena Do Kyung terus saja
mengucapkan kata-kata itu.
“Aku bilang maaf karena aku merasa bersalah.
Aku harus bagaimana lagi ?!!! Aku sungguh minta maaf. Sungguh sangat sangat merasa bersalah da meminta maaf sekali ! Aku harus berkata apa lagi ?!! Apa yang harus aku katakan disaat seperti ini ?!! Tolong ajarkan aku !!!” teriak Do Kyung terlihat kebingungan.
Hae Young menghela nafas, beberapa pengunjung mall mulai melihat keduanya yang berteriak-teriak ditengah kolam. Do Kyung kembali mengucapkan pemintaan maafnya, Hae Young menatap Do Kyung meminta untuk berlutut dan memohon meminta maaf padanya. Do Kyung mengucapka permintaan maafnya, Hae young tetap menyuruh Do Kyung berlutut, keduanya saling menatap tajam.
Do Kyung memilih untuk pergi meninggalkanya, Hae Young berteriak histeris menyuruh Do Kyung untuk berlutut dan memohon maaf dengan melempar ponselya, tapi Do Kyung tetap terus berjalan tanpa menoleh dan berhenti. Setelah sampai dijalan besa, Do Kyung sempat berhenti dan ingin berbalik tapi akhirnya memilih untuk tak kembali.
Hae Young berjalan dari mall, sambil menangis sendirian dan bergumam “ Kau tidak berkata apapun padaku... Kalau kau menyukaiku... Kalau kau mencintai aku ... Kau tidak pernah mengatakan itu. Pasti kau akan berkata itu pada
si cantik Oh Hae Youn
Tuan Jang memohon daging steaknya, menceritakan Dari semua anak yang ibunya
dinikahi, Young Joo paling suka pada Hae Young, ia juga menyukai Hae Young karena terlihat baik, menurutnya aneh kalau mereka masih terus bertemu karena ia akan menikahi ibu Do Kyung,
“Kita tidak perlu bertemu lagi... Jangan hubungi aku lagi. Tak masalah kalau kau berpikir aku ini
terlalu keras. “ ucap Tuan Jang
“Kau tidak keras dan Aku bisa mengerti. “ ucap Hae Young memang agak seiki terkejut.
“Hentikan perasaanmu pada Do Kyung.” Perintah Tuan Jang
“Aku cukup memutuskan hubungan dengan ayah. Dan juga akan memutuskan hubungan dengan Young Joo Eonni. Tapi pada Do Kyung....” kata Hae Young yang langsung di potong oleh ucapan Tuan Jang.
Tuan Jang meminta agar mengakhirinya lalu menceritakan dirinya yang sudah sering menikah jadi Silsilah keluarganya sudah rumit sekali dan meminta jangan ditambah lagi. Tiba-tiba Tae Jin berusaha masuk hanya ingin bicara dengan Tuan Jang tapi dihalangi petugas, Tuan Jang melihat lalu menyuruhnya masuk.
Han Tae Jin pun menyapa Tuan Jang, Si cantik Hae Young kaget lalu teringat pria itu yang pernah bertemu dengannya dilobby kantor, temanya mengingat kalau mereka pernah bertemu saat dengan Hae Young. Tuan Jang merasa Tae Jin itu terlihat tidak asing.
“Anda menarik investasi anda karena Park Do Kyung. Bisnisku jadi berantakan.” Ucap Tae Jin
“Aku dengar kau ditahan.” Kata Tuan Jang, Tae Jin memberitahu kalau ia sudah bebas. Tuan Jang pikir itu bagus.
“Aku kira anda investor yang realistis. Sepertinya anda ikut campur dalam hubungan cinta orang.” Kata Tae Jin, Tuan Jang tak suka berbelit-belit,
jadi katakan terus terang.
“Aku tidak tahu apakah anda tahu ... Tapi Park Do Kyung, mengincar tunanganku maka dia merusak pernikahanku. Kau punya reputasi sebagai investor yang baik jika rumor kau merusak pernikahan orang, maka ini tidak akan baik.” Jelas Tae Jin, Hae young yang mendengarnya benar-benar kaget.
“Wah, Do Kyung ini sangat bersemangat sekali ya ? dan Mirip aku. Kau harus akhiri hubunganmu dengan Do Kyung. Sepertinya dia punya wanita lain.” Kata Tuan Jung
Hae Young pun bertanya pada Tae Jin apakah nama tunangan itu Oh Hae Young. Tae Jin hanya melirik sinis. Beberapa saat kemudian, Hae Young sudah mengemudikan mobilnya sambil menangis
Di tangga masuk rumah.
Jin Sang mengomel pada Do Kyung, menurutnya kalau wanita menyuruhnya berlutut maka seharusnya mereka berlutut, lalu memperagakan cara berlutut yang menurutnya tak sulit, tapi sepertinya Do Kyung tak bisa melakukanya. Do Kyung hanya diam sambil mengelus belakang kepalanya.
“Kalau kau disuruh berlutut, maka berlutut. Kalau dia memukulmu maka terima saja. Apa masalah besar kalau kau malu di depan umum ? Kemarin aku melihatmu, dan aku kira kau rela melakukan apa saja. Kenapa kau tidak bisa ? Apa alasanya ?” jerit Jin Sang kesal
“Aku sudah minta maaf berkali-kali.” Ucap Do Kyung membela diri
“Apa kau pikir maaf sudah cukup ? Bilang kau
mencintainya, berlutut lalu bilang kau cinta dia.
Itu baru benar. Harusnya kau lakukan apapun yang dia minta ! Kalau dia suruh kau koprol sepanjang jalan Myeondong, maka kau lakukan. Apa kau ... sungguh suka wanita itu ? Kau suka dia tidak ?!” ucap Jin Sang
“Apa kau tidak tahu jawabannya?!” kata Do Kyung marah
“Tidak tahu ! Kalau kau diam aku tahu darimana ?! Kau bahkan tidak bisa menjawab dengan lantang pada pertanyaan mudah begitu.
Kenapa hati-hati sekali ?! Apa alasanya ? Kenapa kau menjalani hidupmu seperti itu ?! Kenapa kau ijinkan dia masuk ke hatimu ?” ucap Jin Sang mulai mereda, Do Kyun pun meminum birnya.
Hae Young tiba-tiba datang, Jin Sang hanya bisa menghela nafas lalu memilih untuk masuk ke dalam rumah. Keduanya akhirnya duduk ditangga bersamaanya, Hae Young menceritakan Setelah putus selalu membuka emailnya.
“Aku harap setidaknya ada email umpatan disana. Tapi aku kecewa saat tidak menerima apapun darimu. Aku tersiksa padahal aku yang memutuskanmu. Aku kira kau baik-baik saja meskipun sudah kuputuskan. Aku berpikir "Apa aku punya arti padanya?" "Apa dia cinta padaku ?"” cerita Hae oung
“Kau kira aku yang akan menikahi lelaki itu, kan ?
Makanya kau merusak bisnisnya ? Terima kasih. Sekarang aku bisa bernapas lega ... Terima kasih.” Ucap Hae Young tersenyum
“Bagaimana bisa kau berkata itu saat ini ? Karena kau, aku merusak hidup seorang wanita.” Teriak Do Kyung tak terima sambil berdiri,
“Aku tidak perduli. 100 orang atau 1000 orang
pun tidak masalah ... Kau melakukan itu karena cinta padaku. Semuanya karena aku. Aku cinta padamu. Sekarangpun masih ... Aku sangat mencintaimu Do Kyung” ucap Hae Young sambil menangis,
Tanganya ingin memegang tangan Do Kyung, tapi Do Kyung malah menjauh lalu pergi meninggalkan rumah. Hae Young menangis dan masih mengutarakan perasaan yang masih mencintai Do Kyung.
Tae Jin berada di pinggir sungai Han didalam mobilnya.
Flash Back
Hae Young langsung berdiri dan pamit pergi, Tuan Jang memberitahu nama wanita yang tadi pergi adalah Oh Hae Young menceritakan kalau wanita itu dan Do Kyung, tadinya akan menikah.
Tae Jin ingin melihat wajah si wanita yang nama sama dengan tunanganya.
Ketika disiang hari, Hae Young mengatakan kalau itu bukan dirinya yang tak dimengertinya.
Tae Jin tertawa seperti tak percaya yang terjadi lalu menjerit histeris sambil memukul stir mobilnya, seperti orang frustasi.
Hae Young menyandarkan kepalanya dipinggir tempat tidur, masih dengan mengunakan pakaian lengkap dan make up yang mencolok, lalu menatap wajahnya dicermin yang terlihat seperti badut dan kembali membaringkan kepalanya
Do Kyung berjalan sendirian ketika ingin menyebrang melihat dirinya dengan pakaian yang berbeda berada diseberang jalan, mobil lewat didepan dan langsung menabrak tubuhnya. Do Kyung pun hanya bisa melirik .
Flash Back
Do Kyun selesai melakukan hipnoterapi, lalu berdiri dari tempat duduknya mengatakan Lebih baik ... berakhir seperti ini dengan wanita itu.
Dokter seperti masih berharap Do Kyung untuk yang lebih baik
Bayangan Do Kyung tertabrak mobil dan kepalanya penuh darah seolah-olah dalam keadaan sekarat, tergeletak diaspal.
“Kalau berakhir seperti ini... maka tak menjadi masalah... akan lebih baik untuk wanita itu. Bagaimanapun aku mungkin akan mati..” ucap Do Kyung pada dokternya.

~bersambung ke episode 12~

Another Miss Oh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang