So Hyun POV
Flash Back On
Siang itu, kami berkumpul di gazebo taman. Kami asyik melahap ottoboeki sambil bermain truth or dare. Ketika aku mendapat giliran, botol plastik orange juice itu menertawakan aku - menunjuk ke arahku.
"Ya...Siapa yang paling kau takuti dihidupmu?" Tanya Baekhyun kalap karena kesal sedari tadi ia terus dirundung pertanyaan.
"Appa" jawabku lirih.
"Hahaha...." oppa Suho tertawa seakan tak heran dan penasaran dengan jawaban takutku itu.
"Appa.....Baekhyun" lanjutku lagi.
Air muka wajah Baekhyun yang sebelumnya ceria melihatku dicerca, tiba-tiba suram.
"Iya Hyun. Appa-ku memang mengerikan" lirih Baekhyun mengakui.
Flash Back Off
Aku dan oppa Suho makin bertanya-tanya dalam hati. Sudah seminggu kami tak bertemu dengan Baekhyun, apa dia sakit. Apa dia benar-benar marah...ah tak mungkin.
Akhirnya kami memutuskan untuk ke rumah Baekhyun sore ini. Pintu gerbang besar berwarna hitam kami geser perlahan.
Srekkkk.....bunyi yang mengganggu dari besi yang tergesek.
Tap...
tap...
tap...
Langkah kami berderap kencang, kakiku yang sakit akibat cedera ku seret paksa. Akh...batinku merasa ada yang tidak beres dengan namja jahil itu. Ku tekan bel rumahnya berkali-kali, tak ada jawaban. Ku pencet sekali lagi dan ku dengar langkah kaki sepatu high hill yang ku paham itu omma Baeki.
Kami menanti pemilik high hills itu membukakan pintu untuk kami. Ku lihat teras minimalis rumah Baekhyun yang terlihat tak rapi, bunga-bunga layu tak disiram. Beberapa debu terlihat menyelimuti kursi palet di pinggiran teras. Apa pembantu rumah tangga sudah tak kerja di sini. Menambah kekhawatiranku.
Ku pandang wajah Oppa Suho. Matanya terlihat cemas dengan nafas tak beraturan. Kami kalut. Pintupun terbuka, omma Baekki dengan ramah menyapaku walau wajahnya menyembunyikan sesuatu.
"So Hyun dan Su Ho, kalian kemari?"
Sebuah pertanyaan aneh, biasanya omma Baeki langsung mempersilahkan kami masuk.
Pyarrrr....
Kami kaget, tak terkecuali omma Baeki.
Sebuah benda berbahan kaca jatuh -- pecah di lantai.
" Omma!!!" terdengar suara jeritan dari kamar atas.
"Yoona...." lirih Oppa Suho refleks melenggang ke kamar atas.
Suara eonii Yoona menjerit ketakutan. Ku lihat Baekhyun keluar dari kamarnya dan berlari ke arah kamar eonii Yoona, akupun mengikutinya di belakang bahu Baekhyun yang kurus.
"Kamarnya terkunci, sepertinya kuncinya ada di dalam" jelas Suho panik memegang kenop pintu.
Rasanya waktu berjalan kilat.
"Appa, jangan!" teriakan histeris eonii bercampur tangis.
Baekhyun makin kalap, dengan wajah memucat ia dobrak pintu kamar eonii satu -satunya itu. Tak berhasil.
" Jangan Baeki, ayahmu mabuk" rayu omma- nya sambil menarik -narik ujung baju putranya itu.
" Dia bukan Appa-ku, Oma tetep bela dia, dia mau mengambil kehormatan eoni Yoona. Ia tak waras!!! " jawab Baekhyun dengan mata memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
FanfictionYah, seperti kata bijak Disraeli "Jangan pernah menyesal setelah kamu mengungkapkan suatu perasaan. Karena jika demikian, kamu sama saja menyesali kebenaran" *** "Kamu memang langka, Hyun dan perlu dilestarikan. Kamu harus berguru tentang pemahaman...