Baekhyun POV
"Yoona" ujar Hyung tanpa ragu.
Deg.
Aku terkaget sampai tak sengaja berdiri dari tempat dudukku. Diantara riuhan tepuk tangan dan teriakan gempar seisi ballroom, hanya aku yang melirik sedih ke arah mereka. Dan So Hyun mungkin ia sudah tak memiliki kekuatan lagi untuk menatap kami.
"Jadi itu, alasan kenapa Hyung ingin mengenal kami, ingat kami sewaktu kecil. Karena ia mengagumi noona" pikirku ulang tak habis pikir.
Wajah So Hyun nyaris menangis. Pasti hatinya begitu remuk. Rasanya aku ingin menampar hyung saat ini, ketika melihat hyung tersenyum kalem ke noonaku. Aku juga seraya marah pada noona yang ikut membalas senyum glowing- Hyung. Dan aku marah pada diriku sendiri yang mengajak noona kemari. Bodohnya aku. Menghancurkan kebahagiaan yeoja terpenting dihidupku. Aku dapat melihat luka lewat mata So Hyun. Entah kenapa aku jadi sangat sakit melihat ini. Rasanya menggila.
Ku genggam lembut tangan So Hyun. Ku pandang lekat.
"Tak usah dipikirkan. Jangan membebanimu seperti ini. Kamu punya aku, Hyun. Bukan cuma dirimu saja merasakan cinta sepihak ini"ujarku dalam hati seakan bertelepati dengan yeoja pecinta taekwondo ini.
Drtt.. Drrttt...
Tiba-tiba smartphone So Hyun bergetar. Panggilan telepon itu menyelamatkannya.
"Mian, aku menjawab telepon penting dulu"
"Ya! So Hyun. Ullzang baru mau kemana kau" teriak Taehyung host acara kecewa So Hyun memilih panggilan teleponnya. Padahal ia penasaran siapa cinta pertama ullzang baru itu.
"Baiklah sisa waktu game ini hanya lima menit lagi, setelah itu akan dilanjutkan dansa bersama. Ayo kita lanjutkan atraksi botol hijau itu di meja nomor tujuh" Sera berceloteh lagi.
Tugh...
.
."Yeoja itu...dia lebih tahu Kim Eun Seuk (Penulis K drama Descendant of the Sun) dibandingkan So Jong Ki (main actor DOTS), dia lebih tahu Park Ji Sung (Pesepak bola Korea yang bermain untuk Manchester united) dibandingkan Lee Min Hoo (Role Model Korea Saat ini), dia masih percaya tentang keadilan dan idealisme seperti di buku etika kita, dia percaya bisa mengubah dunia, Ya tentu aku percaya padanya, karena dia telah mengubah duniaku. Heeee.... " aku meringis salah tingkah karena malu. Padahal saat ini si yeoja yang sedang ku bicarakan belum kembali juga dari menerima teleponnya tadi.
Beberapa yeoja menoleh ke kanan ke kiri, menerka siapa 'first love'ku. Atau beberapa menyanjung...
"So sweet" para yeoja meleleh lekat memandangku berbicara.
"Dia seperti kotak pandora, setelah kau mengenalnya kau tak akan berhenti terpesona. Ah...tapi bukan seperti kotak pandora Yunani yang menyebarkan keburukan, dia adalah kotak pandora Korea yang menyebarkan keindahan. Ia yang mengajariku untuk bertahan sampai sejauh ini. Mengajariku menjadi diri sendiri, mencintai tubuhku sepenuh hati dan gigih dengan apa yang ku inginkan. Semua berkat dia. Dia adalah sahabatku..."
"Cinta.... pertamaku...."
"Kim... So Hyun.... "
"Whoaaaaa!!!! " Semua mata memandang tak percaya, terlebih mata Nuna dan Hyung Suho mendelik seakan berujar 'kenapa kami tak tahu selama ini'.
"Tahukah kalimat yang paling bodoh yang aku katakan padanya 'kita kan teman, kamu bisa mengandalkanku'. hehehe Sulit sekali mengatakannya, aku sangat berbohong saat itu" tambahku sambil terkekeh miris.
"Daebakk, Baek. Kau rapi sekali selama ini menyimpannya. Aku nonna-mu saja tak tahu" seloroh nonna sambil menepuk pantatku gemas.
.
.
.
1 Jam kemudian...
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Fiksi PenggemarYah, seperti kata bijak Disraeli "Jangan pernah menyesal setelah kamu mengungkapkan suatu perasaan. Karena jika demikian, kamu sama saja menyesali kebenaran" *** "Kamu memang langka, Hyun dan perlu dilestarikan. Kamu harus berguru tentang pemahaman...