Flash Back On
So Hyun POV
Taman Bunga Cosmo, Desa Gyeonggi Nambu
"Jadi yeoja ber-hanbook yang sering ku lihat di rumah eohalmonie Kang [Nenek Suho] itu mendiang teman Araboji" tanyaku sambil duduk di sebelah pria tua fashionable nyentrik ini.
Aku sudah tahu kalau yeoja itu memang bukan manusia, ia sesuatu yang lain. Mataku dengan jelas melihat kakinya tak menyentuh tanah. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Keunikanku adalah dapat melihat mahkluk lain. Memang tak semua mahkluk itu dapat ku lihat. Hanya...jika mahkluk itu ingin berkomunikasi denganku, ia akan menampakkan diri. Yeoja ber hanbook itu adalah yang pertama. Yang paling tampak jelas terlihat di hadapanku.
"Oh Ri Jin adalah sahabat araboji dan agashi Kang [Nenek Suho, Agashi artinya nona] . Ri Jin meninggal terjatuh di lembah bunga dekat rumah Agashi Kang. Ia masih sangat muda waktu itu-seumuran kalian. Kata warga ia bunuh diri setelah bertengkar dengan appa-nya. Tapi araboji tak percaya, araboji sangat mengenalnya karena ia adalah cinta pertama araboji...Ia tak akan pernah melakukan itu....itu hanya kecelakaan" jelas pria berwajah tenang itu.
Deg.
Seperti kami yang selalu menabuh genderam perang ke appa kami.
"Mian, araboji. Kalau boleh tahu, kenapa mereka bertengkar?" Tanya ku hati- hati.
"Dia dipaksa appa-nya untuk menjadi dokter. Tapi ia hanya ingin menjadi seorang florist. Ia begitu menyukai bunga. Kami sering duduk bersama di sini. Memandang laut merah muda bunga cosmo" ujar araboji sambil memilin-milinkan rumput kering di hadapannya.
"Araboji adalah orang terakhir yang melihatnya hidup. Araboji terlambat menyelamatkannya. Harusnya araboji berlari lebih kencang, harusnya araboji tidak lupa membawa sepeda, harusnya araboji..." tambah nya, terdengar nada penyesalan dari mulut pria berprofesi sebagai pelukis itu.
"Takdir..."potongku.
"Araboji tahu, tapi selalu saja ada bagian tertentu yang merupakan salah araboji. Araboji menyesal. Ketika araboji memeluk tubuh sekaratnya itu. Aroboji masih memegang sebuah surat cinta untuknya. Hari itu araboji ingin mengungkapkan semuanya. Tapi...."
"Harusnya sebelum Ri Jin meninggal araboji memberitahunya, bahwa araboji mencintainya..."tambahnya.
Mata berkeriput itu memandang dalam hamparan bunga cosmo, seakan para bunga itu selalu mengingatkan Araboji pada Oh Ri Jin.
"Lantas kenapa tak memberitahunya sekarang. Bukannya Araboji bisa melihat mereka juga sepertiku" tanyaku merasa mulai jelas dengan benang merah konflik bahasan ini.
"Kau sepertiku. Aku dapat melihatnya, jika ia ingin menampakkan diri. Sedangkan, Ia tidak pernah mau muncul di hadapanku bahkan di depan agashi Kang juga"
Aku kira hanya diriku saja yang memiliki keunikan ini. Ternyata aku tak sendiri. Ini bukan hanya keunikan tapi bagaimanapun juga ini adalah gift dari pencipta. Aku, eohalmonie Suho [Agashi Kang] dan Araboji adalah salah tiga yang mendapat berkah itu. Bahkan appa, omma dan Baekkie tak mengetahuinya. Karena pertama kali aku mengalami pengalaman 'melihat' itu, aku kira aku gila.
Dan cinta indah Araboji untuk Oh Ri Jin, entah kenapa aku merasa begitu sedih. Mungkin ini seperti apa yang ku rasakan ke Oppa Suho. Aku juga tak mau menyesal seperti Aroboji. Bagaimanapun juga! Walau memiliki cinta pertama adalah sebuah rasa 'indah' namun jika tak diungkapkan, seperti menahan beban - sebuah perasaan yang tidak tuntas. Bukankah itu lebih menyakitkan dari pada patah hati. Seumur hidup kita mencari-cari jawaban yang kita tahu tak seorang pun yang dapat menjawabnya kecuali pemilik hati 'cinta pertama' kita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
FanficYah, seperti kata bijak Disraeli "Jangan pernah menyesal setelah kamu mengungkapkan suatu perasaan. Karena jika demikian, kamu sama saja menyesali kebenaran" *** "Kamu memang langka, Hyun dan perlu dilestarikan. Kamu harus berguru tentang pemahaman...