Sean Pov
Bagaimana bisa aku tidak memikirkan dampak dari tindakanku dulu? Aku tau benar siapa kyungsoo, dia tidak mungkin mengarang cerita ini. Ia juga bukan pembohong.
Aku memang telah mengambil kesucianya dulu, dan aku juga yang meninggalkanya. Namun seandainya ia bilang jika ia mengandung buah hati kami, maka aku akan memilih berhenti dari mafia dan merawat keduanya.
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Putraku sendiri pasti membenciku. Bahkan dia pasti akan berniat membunuhku. Bagaimana bisa aku melawan Taehyung? Bagaimana bisa aku melawan darah dagingku sendiri? Dia sudah melewati banyak hal buruk. Ia juga pasti akan sangat terluka jika tau siapa sebenarnya orang tuanya.
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Sementara aku sudah terikat kontrak. Astaga, aku emang seorang mafia, tapi aku tak mungkin melawan putraku sendiri. Apalagi membunuhnya, aku masih ingin melihatnya. Bagaimanapun juga ia darah dagingku dengan orang yang amat sangat kucintai.
Seandainya saja aku tidak meninggalkan Kyungsoo. Taehyung pasti akan sangat kecewa dan marah jika tau siapa orang tua kandungnya.
Aku menatap ponselku ragu, namun akhirnya aku mengambilnya.
"Yeoboseyo Soo-ya"
"Untuk apa kau menelfonku?"
"Maafkan aku Soo-ya, seharusnya aku tidak meninggalkanmu" kuberanikan diriku mengatakan hal itu. Sepersekian detik Kyungsoo terdiam dan itu membuat hatiku gelisah.
"Akhirnya kau percaya padaku Sean-ya"
lirihnya membuat hatiku merasakan ngilu. Karena aku menangkap nada kecewa dan sedih dalam ucapanya. Aku terdiam, membiarkanya bicara
"Seharusnya kita bisa bersama dengan Taehyung juga Hyung"
Air mataku perlahan turun melalui pipiku. Aku tak ingat kapan terakhir kali aku menangis. Namun kali ini pikiranku menerawang jika aku Kyungsoo dan Taehyung bahagia bersama. Memikirkan hal itu membuat aku terhempas kedasar jurang, karena kenyataanya tak seperti itu. Bahkan putraku memiliki ambisi untuk membunuhku. Kupejamkan mataku dan kuhembuskan nafasku perlahan
"Aku takkan pernah menyentuhnya Soo-ya, aku akan menjamin keselamatan putra kita. Aku takkan angkat senjata dan akan kubiarkan dia membunuhku"
"Tidak sean!! Aku akan katakan pada Taehyung bahwa kau adalah appa kandungnya!"
"Tidak!! Jangan beritau dia Sooya, apa kau ingin putra kita menderita? Tidak Kyungsoo-ya, biarkan dia tak tau siapa appanya. Aku tak ingin ia menderita dan menanggung malu. Biarkan dia bahagia" kataku, aku mendengar Kyungsoo menangis
"Tapi hyung, aku ingin kita bertiga hidup bahagia bersama"
"Tidak bisa sayang, takdir tidak mengijinkan kita untuk bersama sama, mungkin kau bisa, tapi tidak denganku sayang. Tolong jaga putra kita untukku. Suatu saat nanti, katakan padanya bahwa aku sangat menyayanginya. Sungguh aku sangat ingin memeluk Taehyung sayang, tapi aku tau aku tak bisa. Dia tumbuh menjadi seorang namja yang tangguh Soo-ya, dia tumbuh dengan sangat baik dan aku sangat bangga padanya"
"Aku masih mencintaimu Kyungsoo-ya, sangat. Dan aku juga mencintai buah hati kita, Kim Taehyung. Ah kuharap kubisa tambahkan marga ku pada namanya Taehyung Richard"
"Hikss hyung"
"Uljima, sebaiknya temui putra kita sayang. Aku tak melihatnya dimedan pertempuran tadi. Aku menghawatirkan kondisinya. Hubungi aku jika terjadi sesuatu"