Taehyung menyelinap menuju tempat Jungkook berada. Taehyung berdiri dengan angkuh menatap datar abeoji dan juga anak buah entah siapa itu. Sean terkejut melihat Taehyung. Taehyung maju membantu Sean menghadapi musuh yang menyerang Sean.
Dengan brutal Taehyung menembaki mereka semua. Taehyung mendekat ke Sean, posisi Taehyung memblock Sean menjadikan dirinya tameng bagi Sean.
Tanpa sadar air mata Taehyung jatuh melalui pipi tirusnya. Emosinya tengah tidak setabil saat ini, Taehyung tanpa hati menembak musuh hingga mereka semua mati.
Taehyung menatap Sean dengan linangan air mata. Sean maju perlahan menghampiri putranya. Taehyung jatuh berlutut, sungguh ia tak sanggup menerima hal ini.
Sean juga berlutut mensejajarkan dirinya dengan Taehyung."Kenapa aku harus mengetahui fakta ini?"lirih Taehyung
"Kenapa harus kau yang menjadi abeojiku?"
"Kenapa kalian membuangku kemudian kembali lagi dihadapanku?"
"Kalian pikir aku apa?" Sean menyentuh lengan Taehyung dan mengusapnya lembut
"Ini semua salahku Tae, aku yang menodai ibumu dan aku juga yang meninggalkanya. Aku tidak tau jika eommamu tengah mengandung dirimu. Jika aku tau aku takkan pernah meninggalkan kalian" lirih Sean
"Lucu sekali. Kau itu musuhku Sean" Sean mengangguk
"Bunuh aku jika itu membuatmu lebih baik nak. Tapi kumohon jaga ibu dan adikmu" Taehyung tertawa hambar
"Aku masih cukup waras untuk tidak melakukan hal sekeji itu, aku bukan iblis sepertimu" Kata Taehyung dingin
"Taehyungie.. Maafkan abeoji nak" lirih Sean. Sean memberanikan dirinya memeluk Taehyung.
"Abeoji menyayangimu. Maaf sudah pernah membuatmu terluka. Maafkan abeoji" Taehyung tak membalas pelukan Sean. Sean mengerti jika Taehyung sulit menerimanya.
Taehyung mengangkat revolvernya kemudian menembaknya menyerempet lengan Sean. Membuat Sean berteriak
"Maaf, temui Myungsoo di gua. Aku akan bereskan hal ini" Sean menggeleng
"Kau pikir abeoji mana yang membiarkan putranya bertarung sendiri?"
"Tolong lakukan perintahku. Aku sudah memiliki rencana. Aku mohon- Abeoji" Taehyung melirihkan ucapanya di akhir kalimat. Sean tersenyum dan memeluk putra sematawayangnya.
"Berjanjilah akan kembali nak, cepatlah nak si brengsek Sehun akan memperkosa pacarmu" raut wajah Taehyung mengeras. Ia segera berlari pergi, sementara Sean menatap punggung Taehyung sebelum kemudian ikut berlari pergi.
"Jika sudah selesai disana, cepat lacak gpsku" perintah Taehyung. Taehyung bersembunyi dibalik pohon.
"Hunt, pasukan siap" kode dari Gyuhyun
"Tahan, aku akan mengkode nanti" Taehyung menembak para bodyguard Sehun dengan tenang dan tanpa suara. Satu persatu mereka mati, Sehun menyadari hal itu saat bodyguardnya hanya menyisakan 5 orang saja
"Sial! Siapa yang membunuh mereka" Sehun menghentikan kegiatanya. Taehyung semakin murka saat melihat Jungkook telah dinodai oleh Sehun. Serta ibunya yang datang dengan penuh luka bersama Kai.
"Dasar brengsek!!!" Teriak Taehyung kemudian muncul dari persembunyian
"Wah wah, ternyata Hunter disini" Taehyung tidak bisa waspada karena emosi menguasai dirinya ia tidak tau pergerakan dibelakangnya. Seseorang memekul Taehyung menggunakan balok kayu
"Arghhh"
"Taehyung!!!" Kyungsoo memberontak dari cengkraman anak buah kai
"Jangan sakiti putraku brengsek!!" Teriak Kyungsoo. Taehyung mulai sukar mengendalikan gerakan tubuhnya. Ia bergerak lambat hingga membuatnya kembali terkena pukulan diperut