Ketegangan mulai surut saat dokter keluar dari ruang operasi, operasi besar itu berlangsung selama 3 jam dan cukup membuat para penunggu amat sangat kawatir.
Dokter keluar dengan raut sedih, membuat semua yang ada diluar kembali tegang.
"Dokter, bagaimana keadaan putra saya?" tanya Baekhyun. Dokter menghembuskan nafas perlahan.
"Maaf Ny. Kim, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Operasinya berhasil, tapi kami tidak bisa mencegah pendarahan yang terjadi dengan cepat. Sehingga membuat Taehyung harus mengalami masa kritis, dan sekarang-" Dokter menjeda penjelasanya
"Taehyung koma dalam waktu yang tidak bisa ditentukan" Baekhyun dan Kyungsoo merosot. Jungkook langsung menerjang dokter
"Hikss katakan pacarku baik baik saja dok hiks katakan dia akan sembuh hikss katakan dok!!" Dokter memegang pundak Jungkook.
"Dia akan baik baik saja, kami akan melakukan segala macam terapi untuk menghilangkan penyakitnya. Demensia dan Syndrome ACA yang dideritanya masih dalam tahap awal, sehingga kami masih bisa memutusnya. Kalian semua tenang saja, saya lihat sistim kekebalan tubuh Taehyung sangat bagus, dia akan baik baik saja. Saya permisi" dokter pergi meninggalkan ruang operasi.
Baekhyun berada dalam pelukan Chanyeol, sedangkan Kyungsoo dalam pelukan Sean. Myungsoo memeluk Taeguk dengan erat
"Hyung akan baik baik saja Taeguk-ssi, dia akan sembuh" Taeguk mengangguk dan membalas pelukan Myungsoo. Sementara itu, Siwon menerintahkan Yunho untuk kembali memborgol Sean.
"Maaf Sean, kami harus membawamu" Sean tersenyum sendu
"Sampaikan salam kasihku untuk Taehyung Soo-ya, katakan aku menyayanginya" Kyungsoo hanya bisa mengangguk, ia tak bisa berbuat apapun saat ini. Yunhoo dan Siwon membawa pergi Sean dari rumah sakit.
Baekhyun masuk kedalam ruang rawat VVIP Taehyung. Duduk disamping Taehyung dan mengelus lembut surai Taehyung.
"Cepat bangun sayang, eomma merindukanmu" bisik Baekhyun.
"Taehyung adalah namja yang sangat kuat, ia bahkan tidak pernah takut mati saat bertugas. Taehyung anak yang sangat istimewa" Kyungsoo duduk diseberang Baekhyun, dia ikut membelai wajah Taehyung
"Ya, dia sangat luar biasa Baek. Dia sama seperti ayahnya. Hanya saja Taehyung berada di jalur putih sedangkan ayahnya di jalur hitam" Baekhyun mengangguk
"Hm.. Dia sangat tampan" Baekhyun menoleh menatap Jungkook, mengisyaratkan agar Jungkook mendekat.
"Kau benar benar mencintai putraku kan sayang?" Jungkook mengangguk dengan cepat.
"Aku mencintai Lion hyung dari dulu imonim"
"Panggil aku eomma, ya Taehyung juga mencintaimu dari dulu. Maafkan eomma yang memisahkan kalian berdua" Jungkook tersenyum dan mengangguk
"Gwaenchana eomma, yang penting Lion hyung kembali" Baekhyun memeluk Jungkook dengan erat
"Aku melewatkan banyak hal tentang putraku sendiri. Seharusnya aku mempertahankanya" Baekhyun menatap Kyungsoo sendu.
"Tapi mungkin, Taehyung akan mati ditangan rival Sean dan juga Kai Soo-ya. Sebenarnya tidak sepenuhnya salah, aku tau kau berusaha melindungi putramu. Aku juga berterimakasih karena kau telah menghadirkan Taehyung dalam keluargaku. Kau harus bangga padanya Soo-ya, dia tumbuh menjadi seorang pria sejati. Sangat penyayang dan memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap segala sesuatu."
"Dia sangat baik, jujur, penurut. Kau tau? Dia keluar dari NSS juga karena keinginanku. Dia sangat menyayangi adiknya juga, dia selalu ada disaat Taeguk membutuhkanya. Bahkan disaat aku dan Chanyeol sibuk, Taehyung selalu menggagalkan rencana pribadinya demi menjaga Taeguk. Ia selalu memberi pengertian pada Taeguk dan hasilnya Taeguk menjadi duplikat dari sifat Taehyung."
"Taehyung sangat bisa diandalkan. Dia kakak dan anak yang sangat bertanggung jawab. Kau beruntung Soo-ya karena memiliki Taehyung" Kyungsoo menatap Taehyung dan kembali mencium pipi Taehyung.
"Hm.. Terimakasih telah merawat dan mendidiknya Baek.. Terimakasih banyak"
"Taehyung anak yang baik, dia akan menerimamu dengan baik" kata Chanyeol. Kyungsoo mengangguk dan tersenyum.
"Chan.. Terimakasih dan maaf dari keluargaku" Chanyeol tersenyum dan menepuk bahu Siwon.
"Terimakasih karena Jungkook sekarang baik baik saja karena putramu dan semua rekanya. Maaf karena melindungi Jungkook, Taehyung jadi seperti itu" Chanyeol memandang putranya dan tersenyum
"Dia sekuat baja, bahkan bom pun tidak berhasil membuatnya meregang nyawa. Aku yakin ia akan bisa melewati sakitnya" lirih Chanyeol
"Ya, ia harus bisa"
.
.
.
Kali ini, Thunder yang mengintrogasi Sean. Sean tidak melakukan pemberontakan apapun. Ia hanya diam dengan tatapan kosong.Semua anggota DIS, NTS, NSS dan petinggi keamanan negara pun terkejut dengan hal itu. Mereka semua berkumpul di ballroom untuk menyaksikan introgasi dari Thunder yang ditemani Venus, Yunho, dan Gyuhyun.
"Semua yang ingin kau tanyakan sudah terjawab di dalam markasku Namjoon-ah. Aku mengaku jika aku mafia sekaligus teroris yang dibayar. Jasa mafia aku dibayar oleh petinggi, para pejabat".
"Sedangkan Teroris dulu aku dibayar pihak Amerika untuk mengadu domba korea selatan dan utara. Rincianya ada dalam file dimarkasku. Namun sejak pertempuran waktu itu, aku sudah berhenti dan melakukan perlawanan pada pihak yang membayarku."
"Alasan aku berhenti adalah, aku mengatakan jika aku sudah muak menjadi teroris. Tapi alasan sebenarnya, karena Hunter." Namjoon dan yang lain terdiam. Sementara para petinggi mulai berbisik bisik.
"Entah kenapa aku merasa tidak ingin berurusan dengan Taehyung." Semua yang ada di Ballroom tentu terkejut mendengar nama Taehyung itu disebut.
"Setiap mengingat luka Taehyung, aku merasakan sakit dihatiku terdalam. Pikiranku mengatakan bahwa aku harus membunuh Taehyung. Tapi hatiku selalu menolak" Sean menghela nafas dan tersenyum
"Sekarang aku paham kenapa aku seperti itu Joon-ah. Aku sangat menyayangi putraku, Hunter" Namjoon tersenyum, sementara semua orang terkejut.
"Aku malu pada Taehyung. Aku juga menyesal, kenapa Taehyung harus memiliki diriku sebagai ayahnya? Kenapa ia harus tau fakta ini? Dia pasti sangat kecewa Joon-ah" Namjoon memegang tangan Sean.
"Samchon, aku tidak tau jika kau memiliki sisi seperti ini. Tapi aku sangat senang bisa mengetahuinya. Yang harus kau tau, Taehyung itu memiliki hati yang murni. Dia masih polos samchon. Chanyeol samchon mendidik Taetae dengan sangat baik. Seburuk apapun samchon. Taehyung akan tetap menyayangi dan menerima samchon" Sean menitikan airmata. Ia berdiri mengundang kesiagaan prajurit jaga.
Sean memeluk Namjoon dengan erat. Prajurit jaga menurunkan senjata mereka.
"Aku bahagia Joon-ah. Aku bahagia memiliki Taehyung. Jika aku dihukum mati, aku harap kau bisa menjaga putraku" Namjoon membalas pelukan Sean dengan erat.
"Samchon.. maaf aku tak bisa berbuat apa apa" Sean tersenyum dan membelai surai Namjoon.
"Panggil aku appa nak, kau sahabat Taehyung berarti kau juga putraku. Tidak masalah, aku mengerti. Sampaikan rasa terimakasihku pada Chanyeol dan Baekhyun. Aku juga merestui Jungkook bersama Taehyung. Dia masih suci, aku tak melakukan apapun padanya" Namjoon menggenggam tangan Sean
"Appa hikss appa, Taehyung pasti juga menyayangi appa" Jin memeluk Sean erat.
"Aku tak berharap banyak nak, tapi aku akan sangat bahagia jika perkataanmu itu benar adanya" kata Sean.
"Aku takkan melakukan pemberontakan, silahkan adili aku. Tapi jangan pernah menyeret nama putraku dan ibunya" pungkas Sean.
"Maafkan abeoji Taehyungie.. abeoji menyesal tidak mengetahuinya dari awal. Abeoji sangat menyayangimu"
---------
TBC
Sebagai ucapan terimakasih rezer, tadi malam rezer nulis lagi satu chapter untuk readernim tersayang.
Terimakasih atas dukunganya untuk rezer
Rezer sayang kalian. 😘