4

38.3K 3.8K 312
                                        

.
.
.

Sarapan pagi kali ini sedikit berbeda karna papa nya yang baru pulang semalam ikut makan bersama. Jungkook bertanya banyak hal tentang Jepang, tempat papa nya bertugas kemarin. Ngomong-ngomong, papa Jeon itu seorang dokter yang sering ditugaskan keluar negri untuk bantuan medis.

"Pah, Tokyo Dome besar tidak? Taehyungie nanti konser disana. Ah aku mau lihat..." Jungkook tidak berhenti mengoceh sedari tadi, membahas Taehyung terus.

"Siapa Taehyung?"

"Bts pah." Wonwoo menjawab pertanyaan papa nya.

"Oh...kamu masih sekolah jangan menonton terus, belajar yang benar."

Jungkook langsung cemberut mendengar ucapan papa nya. Wonwoo dan mama Jeon tertawa melihat wajah cemberut Jungkook. Seperti teringat sesuatu mama nya memekik tiba-tiba membuat semua orang menatapnya.

"Pah, kemarin yang papa bilang waktu nelfon mama..." perasaan Wonwoo mulai tidak enak.

"Oh iya, kak kamu kan sebentar lagi lulus. Nanti kalau sudah lulus langsung nikah aja ya." benar kan.

"Pah, itu terlalu cepat. Wonu kan mau kuliah dulu, Mingyu juga belum lulus iya kan Gyu?" Wonwoo bertanya pada Mingyu yang duduk disebelahnya.

"Mingyu sih terserah, mama juga kemarin nelfon Mingyu bilang kaya gitu." Wonwoo menganga mendengar jawaban Mingyu.

"Kapan mama nelfon kamu?" Mingyu mengelap mulutnya dengan tissue lalu berhadapan dengan Wonwoo.

"Semalam, kamu udah tidur."

Papa dan mama Jeon tersenyum menang. Menertawai putra sulung mereka dalam hati. Bukannya tanpa alasan mereka ingin langsung menikahkan Wonwoo dengan Mingyu.

"Nah, Mingyu dan orangtua nya juga sudah setuju kan." ujar papa nya.

"Tau nih kak Wonu, sok gak mau. Nanti Mingyu nya diambil orang mau?"

"Heh!" Wonwoo melotot pada adiknya.

"Beneran. Dikelas banyak yang deketin Mingyu tau, kakak tau gak dia jawab apa?"

"Apa?" jawab Wonwoo cepat.

"Maaf ya Mingyu sayangnya sama Wonu." Jungkook menjawab dengan meniru aksen Mingyu.

Wonwoo melirik Mingyu yang pipinya sedikit bersemu. Dia jadi tidak tega. Dia sayang ah malah sudah cinta dengan Mingyu, tidak mungkin dia menolak pernikahannya. Hanya saja, ini terlalu cepat. Tapi dia sudah bertunangan dua tahun dengannya, aduh Wonwoo jadi pusing.

🌻

Wonwoo banyak melamun dikelas, ia masih memikirkan yang tadi pagi. Benar kata Jungkook, tadi Wonwoo melihat Mingyu langsung dikerubuti perempuan-perempuan centil begitu sampai didepan kelasnya. Mingyu diam saja, untung ada Jungkook yang langsung berteriak galak membuat gerombolan itu bubar.

Wonwoo mendesah lega, setidaknya bayi besarnya masih aman kalau ada Jungkook. Kalau tidak, bisa-bisa pulang nanti Mingyu sudah tidak perjaka lagi. Wonwoo tidak rela, pokoknya Mingyu itu miliknya.

"Yang kamu kenapa?" Wonwoo tersadar dari lamunannya dan mendelik begitu melihat siapa yang mengusiknya.

"Najis lo pake yang yang segala." orang itu yang ternyata Jun malah menunjukkan cengirannya.

"Oy! Won, tumben istirahat gak keluar." satu lagi muncul, Seungcheol.

"Hai Jihoon sayang." Jihoon yang sedang fokus pada ponselnya melirik Seungcheol dengan tajam.

"Awas kedengeran Hoshi, diributin lo Cheol." ujar Jun.

Seungcheol memutar bola matanya malas. Kenapa sih, setiap dia naksir seseorang selalu orang lain yang dapat. Kasihan sekali jadi dirinya, padahal dia sudah sangat merasa tampan. Ah sudahlah.

"Won, pacar lu tadi gue liat lagi ditempelin sama si Seolhyun tuh."

"HAH! dimana?"

Seungcheol memegang dadanya terkejut "tadi ditangga." jawabnya kaku.

Wonwoo langsung melesat keluar meninggalkan teman-temannya. Jun ikut memegang dadanya, bukan terkejut tapi sakit hati. Dia juga sama seperti Seungcheol, suka sama orang tapi yang dapat orang lain.

Berbeda dengan mereka berdua, Jihoon malah tertawa senang. Temannya yang berwajah datar itu langsung bergerak cepat begitu mendengar kekasih tiangnya ditempeli perempuan seangkatannya yang terkenal agresif. Masa bodoh dengan dua manusia yang sedang meratapi nasib itu.

🌻

"MINGYU!" Wonwoo langsung menghampiri Mingyu yang sedang mencoba melepaskan tangannya yang dipeluk Seolhyun.

Wonwoo langsung menarik Mingyu dan menatap galak pada Seolhyun. Perempuan itu juga balas menatap Wonwoo tidak mau kalah. Untung saja koridor dekat tangga sedang sepi, kalau tidak mereka akan menjadi tontonan gratis.

"Gue tau lo centil, tapi jangan jadiin Mingyu incaran lo okay." Perempuan itu tersenyum miring.

"Kenapa? takut ini bocah jadi suka sama gue terus ninggalin lu ya." Wonwoo menetralkan napasnya, mencoba bersikap tenang.

"Ngapain takut. Mingyu juga gak bakal mau sama lu. Bekas." Wonwoo langsung menarik Mingyu pergi dari hadapan Seolhyun yang terlihat shock dan marah.

Persetan dengan privasi orang lain, masa bodoh juga kalau dia baru saja beradu mulut dengan perempuan. Wonwoo tidak suka kalau miliknya disentuh orang lain. Dia terlalu paham kalau tunangannya itu terlalu baik, dia pasti menolaknya dengan halus. Wonwoo tidak bisa dan harus turun tangan sendiri.


Tbc.

Mumpung masih punya waktu, jadi up terus. Gapapa kan?

Kalo besok-besok nanti keburu ga sempet.

Voment nya aja kawan :)

My Giant Baby ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang