9

33.4K 3.2K 275
                                    

.
.
.


"Wonu gak boleh nakal." Wonwoo terkekeh menanggapi ucapan Mingyu.

"Wonu sekolah dulu ya."

"Janji dulu Wonu gak boleh nakal." Mingyu menahan tas Wonwoo, melarangnya keluar rumah.

"Iya Wonu gak nakal." ucapnya sambil menarik-narik tangan Mingyu agar melepaskan tasnya.

"Poppo." ujar Mingyu manja.

Wonwoo yang tadinya mulai kesal jadi kembali tersenyum lebar. Dia berbalik menghadap Mingyu. Laki-laki tinggi itu memasang wajah merajuk dengan bibir melengkung kebawah. Wonwoo melirik ke ruang tengah, ada mamanya dan Jungkook disana.

"Ming mau poppo?" Mingyu mengangguk dua kali.

"Ada mama sama Kuki, malu ih udah besar." ucapan Wonwoo malah membuat Mingyu makin mengerucutkan bibirnya.

"Wonu berangkat." ucap Wonwoo berpamitan.

Ia mengusap pipi Mingyu lalu berbalik hendak keluar rumah tapi Mingyu lagi-lagi menahan tasnya. Wonwoo menghela napas, ia memutar tubuhnya lagi. Ketika ia berbalik, Wonwoo terkejut karna Mingyu langsung mengecup bibirnya.

"Mingyu..." Wonwoo memukul dada Mingyu.

Sedangkan pelaku penciuman malah tertawa  memperlihatkan taringnya. Wonwoo menggigit pipi dalamnya, dia jadi malas pergi kesekolah. Rasanya dia ingin menggigiti Mingyu seharian, astaga lihat taringnya.

Gemas.

Hari ini hanya dia yang pergi kesekolah karna kelas 12 harus mengikuti serangkaian ujian sebelum ujian kelulusan nanti. Mingyu dan Jungkook yang masih tingkat pertama sudah pasti libur. Berbeda dengan Jungkook yang merasa merdeka, Mingyu justru uring-uringan karna tidak bisa bertemu Wonwoo sampai tunangan cantiknya itu pulang.

"Wonwoo berangkat, nanti Wonu pulang Ming boleh poppo sepuasnya. Okey..."

Mingyu mengangguk patuh dan Wonwoo tidak bisa menahan tawanya. Ia menarik wajah Mingyu agar sedikit menunduk dan mengecup bibirnya sedikit lama. Setelah itu dia berjalan keluar dan melambai pada Mingyu.

🌻

Selama disekolah Wonwoo mengerjakan soal ujiannya dengan setengah hati. Dia menjaga pikirannya agar tetap fokus. Masalahnya dari tadi otaknya seperti menyuruh dia agar cepat pulang dan memeluk bayinya dirumah.

Selama jam istirahat pun Wonwoo memakan bekal yang dibuatkan Mingyu sambil tersenyum-senyum sendiri. Berkali-kali teman-temannya menegur dia, tapi dia hiraukan begitu saja. Mereka tidak tau kalau otak seorang Jeon Wonwoo sudah dipenuhi oleh Kim Mingyu.

Wonwoo kembali mengumpulkan konsentrasinya untuk mengerjakan mata ujian terakhir hari ini. Dia mengerjakan soal dengan semangat. Karna setelah ini dia bisa pulang dan memeluk Mingyu pikirnya.

Waktu mengerjakan soal ujian selama 90 menit akhirnya selesai. Setelah bel berbunyi, semua siswa kelas 12 langsung berhamburan keluar kelas. Akhirnya mereka bisa pulang kerumah.

"Won, bareng gue gak? gue bawa motor." Wonwoo menoleh kesamping, ternyata Junhui.

"Ngerepotin gak?" Jun memutar matanya malas.

"Santai Won, kaya sama siapa aja. Gue tau lu kangen sama bayi lu dirumah."

"Bayi?"

"Mingyu!" Wonwoo langsung tertawa keras mendengar ucapan ketus Jun.

"Dia bukan bayi kali."

"Terserah." Jun mengibaskan tangannya dibalas kekehan Wonwoo.

Mereka berjalan beriringan menuju parkiran disamping gedung sekolah.

"Won." Jun tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Apa?" Wonwoo ikut berhenti dan memandang Jun heran.

"Itu Mingyu kan?" Wonwoo menoleh mengikuti arah tunjuk Jun.

Lututnya langsung lemas begitu menangkap pemandangan dibelokan terakhir menuju samping gedung. Disana Mingyu dikerubungi oleh Seolhyun dan dua temannya. Bukan, bukan itu... masalahnya mereka memojokkan Mingyu kedinding.

Mereka menempelkan dadanya pada tubuh Mingyu. Mereka juga dengan agresif menarik-narik kemeja yang dipakai Mingyu sampai berantakan. Disana Mingyu berontak, mencoba melepaskan diri dari 3 wanita gila itu.

Jun melirik Wonwoo yang tidak bersuara. Wajahnya memerah sampai ketelinga, matanya juga tertutup genangan yang siap jatuh kepipinya kalau dia berkedip sekali saja. Jun yang mengerti situasi langsung berjalan mendekati mereka.

Dia menarik belakang seragam ketat Seolhyun membuatnya memekik. Akhirnya ketiga wanita dengan seragam ketat itu menjauhkan diri dari Mingyu. Jun langsung mengambil tempat didepan Mingyu.

"Kalian mau ngapain? jual diri ke Mingyu?" tanya Jun dengan angkuh.

Wonwoo masih diam memperhatikan dari tempatnya tadi, tidak berniat mendekat atau dia akan lepas kendali.

"Lo gak usah ikut campur. Kita mau Mingyu, bukan lo!" kata Seolhyun sedikit menaikan suaranya.

"Mingyu gak mau sama lo semua. Sadar gak sih lu semua kaya pelacur murahan dipinggir jalan? Hahaha."

Wanita-wanita itu menggeram marah mendengar ucapan Junhui. Tapi ucapan Jun barusan memang sangat cocok. Lihat saja, mereka dengan sengaja mengetatkan baju mereka dan membuka 2 kancing teratas seragamnya. Memamerkan belahan dadanya secara gratis, murahan bukan.

Mingyu melirik kearah lain dan melihat Wonwoo berdiri disana. Sedang menatapnya dengan mata yang sudah basah. Kakinya dengan refleks langsung berjalan kearah tunangan cantiknya.

"Wonu."

Wonwoo menepis tangan Mingyu yang akan menghapus lelehan air mata dipipinya.

"Jangan pegang Wonu, Mingyu kotor." Mingyu menatap sedih Wonwoo.

Wonwoo berjalan menjauhi Mingyu. Dia mendekat kearah Jun lalu dia meraup tanah dari pot tanaman hias dipinggir koridor. Dia melemparkan tanah itu kearah Seolhyun dan 2 temannya.

"Murahan!" teriak Wonwoo.

Tiga wanita itu memekik heboh. Mereka mengeluarkan sumpah serapah untuk Wonwoo sebelum berbalik pergi. Jun yang melihat Wonwoo seperti itu langsung menarik tangannya, mencoba menenangkannya. Ia melirik Mingyu lewat ekor matanya, laki-laki tinggi itu menatap sedih pada Wonwoo yang kini terisak.

"Pulang." Wonwoo berucap terbata disela isakannya.

"Pulang." ucapnya sekali lagi.

"Won tapi Ming-"

"PULANG!" ucapan Jun terpotong oleh teriakan Wonwoo.

Akhirnya Jun memilih membawa Wonwoo keparkiran motornya. Meninggalkan Mingyu yang hanya diam ditempatnya tadi. Jun memberikan kode pada Mingyu kalau dia akan mengantar Wonwoo dan menyuruhnya pulang juga.

Mingyu masih disana, diam ditempatnya. Dia hanya diam melihat Wonwoo dibawa oleh Jun. Dia tertunduk sedih, dia pikir Wonwoo tidak mau melihatnya lagi.

"Mingyu salah. Wonu tidak mau bertemu Mingyu lagi."

Tanpa dia sadari setitik air mata turun dari ujung matanya. Mingyu menangis dalam diam. Merutuki kebodohannya yang sampai membuat Wonwoo marah dan menangis karnanya.

Bodoh.

Tbc.

Failed. Failed parah 😭

Maaf gue gak jago bikin konflik... kalo ga nangkep maksudnya. Maapin, terserah imajinasi kalian aja nangkepnya gimana huhu :"

Gue cuma minjem nama Seolhyun disini. Bukan buat tujuan menjelekkan ya cuma minjem! Maaf kalo ada yg gak suka.

Sorry for typo(s)

My Giant Baby ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang