8

33.5K 3.2K 345
                                    

.
.
.

"Dek bangunin kakak kamu sana, jam segini kok belum bangun." Jungkook yang baru saja mendudukan pantatnya dikursi merengut sebal.

"Biarin aja pah, nanti juga kakak bangun sendiri." jawabnya enteng.

"Kasian ini udah lewat jam sarapan nanti kakak kamu sakit gimana, itu Mingyu pasti ikut sakit. Sana cepat bangunin." akhirnya Jungkook mau tidak mau menuruti papahnya sambil mengoceh protes.

Begitu sampai dilantai atas tepat didepan pintu kamar kakaknya. Jeon termuda ini mencebik sebal, tumben sekali kakaknya jam 9 pagi belum bangun juga. Ah, apa jangan-jangan semalam dia melakukan sesuatu dengan calon kakak iparnya.

Wajah Jungkook langsung berubah sumringah diikuti kekehan kecil. Ingat kemarin dia memergoki dua sejoli itu tertidur dengan posisi yang menurutnya ambigu. Jungkook tersenyum licik, ide jahil langsung terlintas dikepalanya.

Jungkook memutar knop pintu dan terdengar bunyi 'cklek' ah pintunya tidak dikunci. Dengan perlahan dia membuka pintu dan menampakkan dua orang yang masih tertidur diranjang. Jungkook terkikik geli dan masuk kekamar kakaknya.

"Eh?"

Sekarang dia yang terbengong, wajahnya memanas dan memerah perlahan. Bagaimana tidak, kakaknya tidur menyamping dengan kaos yang terangkat sampai dada dengan mulut Mingyu yang masih menempel didada kakaknya. Niat ingin mengusili kakaknya tapi jadi dia yang terkena jebakan sendiri.

"Ish benar-benar!" Jungkook keluar dari sana sambil menutup wajahnya.

Begitu pintunya ditutup kembali dia mengetuk brutal pintu itu. Berteriak memanggil-manggil kakaknya seolah tidak terjadi apapun. Masa bodoh, anggap saja dia tidak pernah masuk kedalam sana 10 menit yang lalu.

"KAKAK BANGUN! SARAPAN! UDAH SIANG!" Jungkook berteriak-teriak didepan pintu coklat itu.

"Iya..." terdengar jawaban halus dari dalam.

"Cepat turun." setelah itu Jungkook melenggang pergi dari depan pintu kamar kakaknya.

🌻

Wonwoo sedari tadi tidak berhenti mengomeli adiknya dan Mingyu. Tadi setelah sarapan yang sangat telat, mama nya baru saja kembali dari sekolah. Mengambil rapor Jungkook dan Mingyu. Ia mewakili Mingyu karna orangtuanya tinggal di Daegu.

Dua orang yang sedang diceramahi itu hanya duduk diam tanpa menyela ucapan Wonwoo.

"Dek makanya kamu tuh belajar yang benar jangan ngeliatin Kim Taehyung itu terus. Nilai B.ing kamu jelek banget astaga, kenapa bisa dapat 5 dirapor?"

Jungkook tidak menjawab, cukup mendengarkan atau ini akan menjadi semakin panjang.

"Wonu udah nan-"

"Kamu juga! Nilai ipa kamu turun, walaupun itu cuma pelajaran lintas minat seenggaknya dapat nilai rata-rata Ming..." ucapan Mingyu terpotong karna Wonwoo langsung mengomelinya panjang lebar.

Melihat tidak ada reaksi dari dua orang didepannya,  Wonwoo menghela napas. Percuma dia mengoceh panjang lebar sampai bibirnya kering. Toh rapornya sudah diterima, mama nya juga tidak protes melihat hasil ujian mereka.

Yasudahlah.

Wonwoo memijat pangkal hidungnya lalu berdiri dari sofa. Dia melenggang kedapur sambil mengomel entah pada siapa. Jungkook terkikik, kakaknya lebih cocok menjadi mama nya daripada mamanya sendiri. Anak kurang ajar!

Setelah Wonwoo menghilang dibalik pintu dapur, Jungkook langsung merapat pada Mingyu. Yang didekati hanya memasang wajah polos sehabis diomeli. Jungkook meringis, astaga kakaknya akan menikahi seorang bayi yang sialnya tampan.

My Giant Baby ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang