5

34.5K 3.5K 360
                                    

.
.
.

"Wonu udah dong jangan ngambek terus."

Mingyu sedari tadi terus mengikuti Wonwoo. Tunangan manisnya itu sedang merajuk karna Mingyu tidak bisa menolak orang-orang genit itu. Dia hanya tidak tau cara menolaknya, takut menyakiti perasaan orang lain.

"Wonu..." Mingyu masih saja mengikuti Wonwoo.

"Apasih! sana ngomong sama Seolhyun." kan, sejak kemarin pulang sekolah Wonwoo menjadi seperti ini.

"Gak mau. Mingyu mau nya sama Wonu." kata Mingyu dengan wajah sedih.

Wonwoo melirik Mingyu, sedikit tidak tega melihat wajahnya. Tapi dia kan juga tidak suka kalau Mingyu-nya ditempeli wanita genit itu. Biar saja Mingyu dia diamkan sedari tadi.

"Maaf." Wonwoo masih acuh, "yaudah kalau Wonu gak mau liat Mingyu, aku kekamar ya." lanjutnya pelan.

Wonwoo menghela napas, dia tidak bisa marah pada Mingyu lebih dari 3 jam.

"Mingyu."

Mingyu yang baru berjalan beberapa langkah kembali berbalik. Wonwoo mengisyaratkannya agar mendekat. Ketika Mingyu sampai dihadapan Wonwoo, tubuhnya langsung dipeluk oleh tunangan manisnya.

"Maaf ya Wonu marah. Wonu gak suka liat kamu dideketin mereka." wajah Mingyu kembali cerah, dia langsung balas memeluk Wonwoo.

"Wonu gak salah. Mingyu minta maaf ya." Wonwoo tertawa didada Mingyu, ia mendongak lalu mengecup pipi Mingyu sedikit berjinjit.

Mingyu tinggi sekali, astaga.

"EKHEM!"

Dua orang yang sedang berpelukan itu reflek menoleh kearah pintu. Ternyata ada Seungcheol disana. Wonwoo langsung berbalik dengan raut bertanya pada Seungcheol.

"Gue ganggu ya?" Seungcheol terkekeh melihat wajah cemberut Mingyu, jelas dirinya mengganggu.

"Ngapain kerumah?" balas Wonwoo.

"Biasanya juga gue main Won." Seungcheol berjalan mendekat kearah mereka yang sekarang duduk disofa ruang tamu.

"Gue salah waktu kayanya, yang punya rumah lagi diapelin." kata Seungcheol sambil tertawa.

Wonwoo memutar bola matanya malas. "Pintu depan kan dikunci, kok lu bisa masuk?" Seungcheol yang ditanya malah menunjukkan cengirannya. Dia memasang wajah menggoda pada Wonwoo.

"Gue udah pencet bel, ketuk pintu, gak ada yang bukain. Terus tadi mamah yang buka, katanya Wonwoo lagi ngurusin bayinya. Ternyata..." ucapnya sok dramatis.

Wajah Wonwoo memerah, berarti tadi mama-nya melihat dia mencium Mingyu begitu. Ah memalukan, dia pasti digoda habis-habisan nanti. Beda dengan Mingyu, dia malah biasa saja seolah tidak terjadi apapun.

"Kak, Seungcheol nya kok gak disediain minum." mama Jeon datang dari pintu depan.

"Iya belum." jawabnya singkat.

Mama nya mendecak melewati ruang tamu sambil mengoceh. Tidak lama kemudian mama nya kembali keruang tengah membawa segelas es sirup. "Kebiasaan kamu, tamu gak disediain apa-apa." kata mama nya mengomeli Wonwoo.

"Diminum nih, bikinan mama pasti enak." Seungcheol tertawa menerima gelas dari mama Jeon.

"Jangan kebiasaan dong kak, nanti gimana kamu ngelayanin Mingyu." Seungcheol yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan mama Jeon.

"Eh pelan-pelan minumnya." mama Jeon yang memang paling dekat dengan Seungcheol langsung menepuk punggungnya pelan.

"Apa tadi mah, ngelayanin?" Seungcheol bertanya dengan wajah shocknya, ucapan mama Jeon tadi sedikit ambigu ditelinganya.

"Gak! bukan apa-apa. Jangan didengerin." kata Wonwoo cepat. Mata Seungcheol menyipit tidak percaya, langsung menatap mama Jeon minta penjelasan.

"Iya nanti habis lulus Wonwoo itu mau nikah sama Mingyu."

"HAH!" Seungcheol berteriak heboh.

Wonwoo mengusap wajahnya, tapi langsung ditahan oleh Mingyu.

"Kamu gak suka? gak mau nikah sama aku ya? gapapa aku tunggu Wonu sampai siap" kata Mingyu lembut. "Mah nikahnya diundur aja ya." lanjut Mingyu, tangannya masih menggenggam tangan Wonwoo.

"GAK! bukan gitu." Wonwoo menarik tangan Mingyu agar menatap wajahnya. "Aku mau nikah sama kamu. Tadinya aku gak mau bilang temen-temen aku dulu. Tapi... yaudahlah udah terlanjur." Lanjut Wonwoo mengusap tangan Mingyu. Yang lebih tinggi tersenyum mendengar penjelasan Wonwoo.

"Mereka lucu ya." kata mama Jeon berbisik pada Seungcheol yang masih bengong melihat dua orang itu.

"Mah, Cheol mau tanya. Mingyu itu lagi main kesini apa gimana?" Seungcheol ikut berbisik.

"Mingyu tinggal disini. Gapapa, kan mereka udah diikat." Seungcheol memasang wajah bingung.

"Diikat?" mama Jeon mengangguk.

"Iya mereka udah tunangan. Dari dua tahun yang lalu." mama Jeon menjelaskan singkat lalu berlalu begitu saja.

"HAH!" lagi-lagi Seungcheol berteriak heboh.

Dua orang disana terlonjak kaget, Mingyu tertawa keras karna menurutnya wajah kakak kelasnya itu sangat lucu. Seungcheol langsung mengontrol ekspresinya dan mendelik pada Mingyu yang masih tertawa. Wonwoo malah tersenyum karna melihat tawa Mingyu.

"Lo berdua udah tunangan?" tanya Seungcheol, wajahnya dibuat seserius mungkin.

"Jangan bocor lo." Wonwoo melempar bantal sofa kearah Seungcheol.

"Jihoon gak tau?" Wonwoo menggeleng kecil.

"Wah parah lu, itu kecambah gak dikasih tau." Wonwoo tertawa mendengar panggilan Jihoon.

"Nanti aja kalau udah waktunya."

Seungcheol berpindah tempat kesamping Mingyu.

"Gyu. Lo udah ngapain sama Wonwoo?" bisik Seungcheol ke telinga Mingyu tapi sayang masih bisa didengar Wonwoo.

"Cheol please ya lo-"

"Cium." ucapan Wonwoo terpotong oleh Mingyu.

Seungcheol langsung berteriak heboh sampai mengguncang-guncang tubuh Mingyu.

"Woy serius. Gimana rasanya Gyu?" Mingyu menggaruk belakang kepalanya bingung.

"Mm...manis."

"Anjir! berarti dugaan gue ama Jun selama ini benar. Woo..."

Wonwoo menenggelamkan wajahnya pada bantal sofa yang dia peluk. Mingyu ya ampun, tidak tau kah kamu kalau Wonwoo itu malu. Semoga mulut Seungcheol tidak kelepasan nanti.


Tbc.

Maaf baru bisa up. Ini cuma satu scene. Gak ada moment. Garing. Betein pokoknya. Tapi ini progress ya biar ada yg mulai tau kalau mereka ada something. Hehe

Go public secara perlahan lah hehe...

Susah ngatur waktu. Kerja belom lg kuliah. Duhh ini juga tadi ngetik sebelum berangkat kerja sama pas lg jam istirahat. Up nya baru sekarang huhu... jadi curhat kan. Maap for typos.

Kalau ada shawol disini stay strong ya 🤗

Voment?

My Giant Baby ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang