6

36.3K 3.4K 547
                                    

.
.
.


Siang ini Wonwoo hanya bermalas-malasan diranjang sambil bermain game diponselnya. Mingyu dan Jungkook sedang belajar kelompok dikamar Jungkook sejak sepulang sekolah tadi. Bahkan Wonwoo sampai lupa kalau Mingyu itu masih kelas 1 Sma.

Tapi tidak terdengar suara dari kamar sebelah. Mereka benar-benar serius belajar sepertinya. Tadinya Wonwoo ingin menghampiri Mingyu tapi mungkin mereka sedang serius, nanti juga Mingyu kembali kekamar.

"Bosan." Wonwoo melempar ponselnya kesamping.

Tok tok

Wonwoo beranjak membuka pintu kamarnya, mamanya berdiri disana dengan pakaian yang terlihat rapi.

"Mama mau kemana?"

"Mama mau keluar sebentar nanti malam pulang. Mama udah masakin buat nanti malam, kalau mama belum pulang kamu panasin aja ya."

"Papa?"

Mama Jeon mengedik "Gak tau, papa mu sibuk. Tengah malam kali pulangnya." jawabnya asal.

Wonwoo memasang wajah datar mendengar jawaban mamanya. Suami istri itu kan biasanya lengket, tapi orangtua nya malah seperti ini. Sudahlah, biarkan saja yang penting mereka tidak ada masalah.

"Yaudah mama pergi dulu." Wonwoo mengangguk.

"Jagain adik kamu, jangan dikasih main keluar."

"Iya mah." setelah itu mamanya berjalan menuruni tangga.

Wonwoo kembali masuk kekamarnya. Mingyu dan yang lain masih belajar kelompok dikamar Jungkook. Sendirian dikamar itu bosan ternyata.

🌻

Mingyu kembali kekamar setelah hampir 4 jam lebih mengerjakan tugas kelompok. Sebenarnya mereka mengerjakan tugas hanya 2 jam saja. Selebihnya mereka menonton film dari flashdisk Yugyeom, teman sekelas mereka.

Sekarang Mingyu menyesal menonton film tadi. Selangkangannya menjadi sakit dan celananya terasa sempit. Wonwoo sedang tidur sambil memeluk guling dengan celana pendek.

Paha Wonwoo yang putih dan kaki nya yang jenjang seperti perempuan jadi terekspos. Selangkangannya jadi bertambah sakit. Apa yang harus dia lakukan.

Mingyu duduk dipinggir ranjang membuat ranjang itu bergerak pelan. Wonwoo terbangun karna pergerakan disampingnya. Begitu dia berbalik, ada Mingyu yang duduk dipinggir ranjang dengan wajah seperti menahan sesuatu.

"Kamu kenapa?" Wonwoo langsung terduduk menangkup wajah Mingyu yang terdiam.

"Mingyu?" masih diam.

"Wonu, itu Mingyu sakit." kening Wonwoo mengkerut bingung.

"Itu?" Mingyu mengangguk.

Wonwoo melirik kebawah, benar saja bagian itu sedikit mengembung. Ternyata itu yang dimaksud Mingyu. Pipi Wonwoo langsung memerah setelah sadar kalau Mingyu sedang hard.

"K-kamu habis ngapain. Sana selesaiin ke kamar mandi." kata Wonwoo mendorong pelan pundak Mingyu.

"Mingyu harus apa?" kali ini Wonwoo yang terdiam.

Bagaimana cara menjelaskannya, apa Mingyu benar-benar tidak pernah onani. Aduh, calon suaminya itu terlalu polos. Dia saja setidaknya tau cara memuaskan diri sendiri walaupun belum pernah melakukannya.

"Anu ng... Mingyu itu mm... ARGH!" Wonwoo mengusak wajahnya kasar.

"Onani Gyu! sana kalau gak dituntasin bakal terus sakit." akhirnya Wonwoo dapat mengucapkannya dalam sekali tarikan napas dengan wajah merah padam.

Mingyu mengerjap, wajahnya ikut memerah mendengar ucapan Wonwoo. Kurang lebih dia mengerti apa yang dimaksud Wonwoo. Tapi dia tidak pernah melakukannya.

"Kamu gak pernah ya?" tanya Wonwoo ambigu yang dibalas gelengan pelan Mingyu.

Wonwoo menghela napas berat. "Terus gimana?" tanya Wonwoo lagi.

"Yaudah aku coba." Mingyu membuka kancing celananya dengan kaku.

Begitu celana jeans Mingyu terbuka dan menampakkan celana dalam hitam dengan tenda ditengahnya. Wonwoo memalingkan wajahnya yang pasti sudah memerah sempurna. Tidak mau melihat Mingyu yang mulai mengeluarkan penisnya.

Mingyu menyentuh penisnya, dia ingat adegan di film yang tadi dia tonton. Sang pria mengocok penisnya, jadi dia mencoba menirunya. Mingyu mendesis pelan, rasanya seperti menggelitik menyenangkan.

Mingyu larut dalam dunianya, jatuh dalam sensasi yang baru pertama kali dia coba. Lupa pada Wonwoo yang mati-matian menahan hormonnya. Matanya dia pejamkan enggan menuruti perintah otaknya agar melirik Mingyu yang sedang mencari kepuasan sendiri.

"Nghh...Wonuh mhh."

Shit.

Wonwoo langsung melirik Mingyu, seketika dia menyesal. Hormonnya langsung melonjak naik melihat Mingyu mengocok penisnya sendiri. Penis Mingyu besar sekali, sial.

"Kenapa masih tidak mau lemas." Mingyu berhenti mengocok penisnya.

Ia bersandar pada bantal dibelakangnya, membiarkan penisnya yang masih tegak mengacung bebas. Wonwoo mati-matian mengontrol dirinya sendiri. Tubuhnya sudah panas dingin bukan main.

"Wonu tolongin Mingyu." ujar Mingyu dengan nada merajuk.

"Wonu harus apa?" nadanya dia buat sepolos mungkin.

"Pakai tangan Wonu. Kaya yang tadi Ming liat di film." Mingyu menggeser duduknya lalu mengambil satu tangan Wonwoo kearah penisnya.

Wonwoo menggenggam penis besar itu. Dia mengurutnya pelan dan menghasilkan lenguhan berat Mingyu. Jantungnya berdetak kencang, seperti melakukan aksi yang memacu adrenalin.

"Mhh.."

Wonwoo mengocok penis Mingyu, precum yang keluar menjadikan penis itu jadi lebih licin. Mingyu mendesis keenakan, ternyata jika orang lain yang melakukan rasanya lebih nikmat. Tapi dia belum juga mendapat puncaknya. Tangan Wonwoo juga sudah mulai kebas.

Tanpa diminta Wonwoo merendahkan kepalanya, memasukan penis Mingyu kedalam mulutnya.

"Unghh..." tubuh Mingyu mengejang.

Jari kakinya menggelung, tubuhnya seperti tersengat listrik. Wonwoo memompa penis Mingyu didalam mulutnya. Menggoda ujung penis itu dengan lidahnya.

"Mphh.." Wonwoo melenguh, Mingyu menggerakan pinggulnya mengikuti insting. Sepolos apapun dia, dia tetap laki-laki dengan nafsu besar. Wonwoo berpegang pada paha Mingyu.

Wonwoo menghisap habis penis Mingyu membuatnya terus melenguh dan mendesis seperti ular. Sampai tubuh Mingyu sedikit bergetar tanda hampir sampai. Dia mengusap surai Wonwoo.

"Wonu!" Mingyu menembakkan spermanya kemulut Wonwoo yang langsung tertelan sebagian. Sebagian lagi mengotori mulutnya, meleleh keleher. Wonwoo mengangkat wajahnya, kenapa Wonwoo terlihat sangat seksi.

Mata sayu yang sedikit berair, mungkin karna tersedak. Mingyu terpaku pada bibir merah Wonwoo yang sedikit bengkak. Bibir yang terlihat seperti buah peach.

"Mphh." Mingyu menyambar bibir bengkak Wonwoo. Lidahnya terjulur membersihkan sisa spermanya yang ada dimulut Wonwoo. Entah belajar darimana dia cara ciuman seperti ini.

Suara kecipak saliva mendominasi kamar mereka. Tubuh Wonwoo menggeliat gelisah karna penis telanjang Mingyu menggesek perutnya. Oh hormon, tolong tahan.

Wonwoo terdorong menjadi berbaring dengan Mingyu diatasnya masih menguasai bibir Wonwoo. Lidah Mingyu menyapu habis isi mulut Wonwoo. Saliva bercampur sisa sperma berantakan didagu Wonwoo.

.
.
.

Biarkan Jungkook menghabiskan makan malamnya sendirian dibawah.

Tbc.

Hayo Yugi nakal Ming nya Wonu dicekokin film apa tuh 😫

Ratingnya naik secara perlahan hohoho.
Mau nya sih di private tapi up nya lewat hp, nanti aja lah 😂

Lumayan panjang ya sampe ngabisin 2 slide memo. Kirain sampe 1k gataunya cuma 900 words lebih 😥

Voment juseyo 😄

My Giant Baby ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang