.
.
.Hampir setiap hari Wonwoo mengalami mual-mual. Orangtuanya belum tau karna Wonwoo sedang ujian. Sedangkan mualnya selalu datang tengah malam saat semua orang sudah tidur dan saat disekolah.
Untung saja saat disekolah dia merasa mual diwaktu yang tepat, saat koridor sudah mulai sepi. Dia sudah hapal jadwal mualnya jadi setiap pulang sekolah dia pasti mampir sebentar kekantin. Tapi dia belum tau kenapa dia jadi seperti ini, apakah sakit atau ada yang tidak beres pada tubuhnya.
Seperti biasa sepulang sekolah setelah ujian Wonwoo akan pergi kekantin. Teman-temannya pasti ikut pergi kekantin menemani Wonwoo. Sebenarnya mereka juga penasaran ada apa dengan Wonwoo.
"Won, lu gamau coba testpack?" Wonwoo menghentikan acara makannya dan menatap sengit pada Seungcheol. Yang dipelototi tertawa paksa.
"Ayo Won nanti ke apotek, gue temenin." kali ini Jihoon yang berbicara, Wonwoo mendengus sebal.
"Ngapain sih!"
"Beli testpack lah!" balas Jihoon kesal.
"Gue gak hamil anjir. Gini-gini gue laki mana bisa hamil. Ngeselin lu semua." Wonwoo langsung berdiri menyampirkan tasnya.
Dia melangkah keluar kantin dengan kesal. Apa-apaan itu, dia laki-laki walaupun seorang bottom. Dirinya hamil itu sangat tidak mungkin. Benih Mingyu tidak mungkin bisa tumbuh didalam perutnya kan?
Wonwoo memilih pulang dengan menggunakan bis. Selama perjalanan ke halte dia terus saja mengoceh tentang betapa menyebalkan temannya itu. Tiba-tiba langkahnya berhenti.
Wonwoo memandang horror apotek disebrang jalan. Sebenarnya dia juga penasaran, kalau memang dia sakit tapi kenapa dia merasa sehat-sehat saja. Dalam hati dia ingin pergi kesana dan mengikuti saran teman menyebalkannya tapi pikiran warasnya menentang.
"Masa iya sih."
Akhirnya Wonwoo memilih pergi ke apotek itu. Membeli testpack dengan wajah merah padam sampai wanita penjaga kasir disana terkekeh pelan. Gila! Wonwoo masih memakai seragam sekolah dan membeli testpack ke apotek. Astaga, mereka pasti berfikir Wonwoo adalah anak nakal dengan pergaulan bebas.
Setelah membayar Wonwoo buru-buru keluar dan sedikit berlari ke halte bis. Menyimpan barang yang baru saja dia beli kedalam tas. Selama didalam bis pun Wonwoo terus menunduk menyembunyikan wajah merahnya seakan semua orang bisa tau kalau dia baru saja membeli sebuah testpack.
Begitu sampai dirumah Wonwoo langsung masuk kekamarnya. Dia terkekeh melihat Mingyu yang tertidur sambil memeluk bantalnya. Wonwoo duduk dipinggir ranjang, mencubit-cubit hidung Mingyu membuatnya melenguh terusik.
Mingyu mengerang protes lalu bergerak mengubah posisi tidurnya. Bibirnya mengecap seperti bayi, setelahnya dia kembali tidur tenang. Wonwoo yang gemas mengecupi pipi dan bibir Mingyu berkali-kali.
"Udah kak, ciumnya sekali aja."
Wonwoo mendengus, dia lupa menutup pintu kamarnya tadi. Didepan pintu Jungkook sedang terkikik geli. Ya ampun, kenapa dia punya kakak lucu sekali. Calon kakak iparnya juga, astaga dia yang paling muda tapi dia merasa lebih dewasa dari dua orang itu.
"Apasih! siapa yang cium, itu dimuka nya Mingyu ada debu ya kakak tiup lah." Jungkook semakin tertawa mendengar alasan kakaknya.
"iya niup nya sampai nempel gitu ya terus sambil senyam-senyum."
Oke. Jungkook sialan.
"Rese kamu dek, sana sana." Wonwoo berjalan kepintu dan mengibaskan tangannya seperti mengusir ayam. Dia menutup pintu, tidak peduli dengan Jungkook yang tertawa semakin keras.
Ketika dia berbalik, Mingyu sudah terduduk sambil menguap lebar. Dia mengusap matanya pelan. Kesadarannya belum terkumpul.
"Wonu?"
"Hm..."
Wonwoo berdiri disamping ranjang dan Mingyu langsung bergeser memeluk pinggang Wonwoo. Menyandarkan wajahnya diperut Wonwoo sambil menghilangkan rasa kantuknya. Wonwoo terkekeh mengacak surai hitam Mingyu.
"Mingyu sudah makan?" Mingyu mengangguk diperut Wonwoo.
"Tadi Mingyu habis makan siang mau tunggu Wonu pulang tapi ketiduran hehe." kata Mingyu mendongakkan wajahnya agar melihat wajah Wonwoo.
Wonwoo menangkup wajah Mingyu. Kekasih tingginya ini tertawa lebar memperlihatkan taringnya yang menurut Wonwoo lucu. Jadi dia menunduk untuk sekedar mengecup bibir Mingyu dan sedikit menggigitnya gemas.
"Sakit." kata Mingyu merajuk sambil mengusap bibirnya. Wonwoo tertawa keras memeluk kepala Mingyu. Astaga rasanya dia ingin menelan Mingyu saking gemasnya.
"Mama kayanya udah pulang, sana turun duluan. Makan dulu kamu, Wonu mau ganti baju sebentar." Mingyu mengangguk, mengecup pipi Wonwoo sebelum berjalan keluar.
Setelah Mingyu menutup pintu, Wonwoo langsung membuka tasnya. Mengeluarkan testpack yang tadi dia beli. Dengan ragu dia membawa alat itu dan baju gantinya kekamar mandi.
Tbc
iya tau pendek hehe, cuma 600+ words.
Buntu gue, bingung itu si Wonu mau diapain lagi. Bunting jangan? maunya sih.....buntinganak gue :)
iya Wonu yg hamil. gamau tau :(
yauda abaikan aja ini. Unfaedah...
semoga masi ada yg mau baca next chap nya hehe
mas bibirnya gitu banget. abis ngemut ya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
My Giant Baby ✔ | MEANIE
FanficIt's MEANIE ! Kim Mingyu yang manja dan bagaimana repotnya Jeon Wonwoo yang harus mengurus bayi besarnya... Hope you like it ? Rank: #327 #311 #269 #229 #217 #207 #179 #177 #162 Best rank: #122 [ Semua work murni dari pikiran penulis. Don't copy pas...