Jungkook menonton berita gosip sore itu. Jujur, ia tidak sengaja. Ketika sedang mengganti channel, acara tersebut menampilkan foto ibunya dan suami artisnya itu.
Ternyata mereka dikabarkan akan bercerai. Perasaan pria bergigi kelinci itu bercampur antara senang dan sedih. Namun ada satu pertanyaan, akankah ibunya kembali padanya?
Jungkook pikir hubungan batin antara dirinya dengan ibunya sudah terputus lama. Ketika Jimin tiba-tiba datang dengan raut tak terbaca dari luar apartemen, Jungkook tau ia salah.
"Kook-" Jimin hampir saja tersandung kaki sofa.
"Santai saja, Jim." Jungkook berusaha tenang.
"Ibumu... Dia mencarimu."
"Dimana?"
"Dia ada di depan pintu apartemen kita. Aku tidak tega, wajahnya sembab, Kook."
"Lalu jika kau seorang ibu, apa kau tega bercerai dan meninggalkan anak semata wayangnya tanpa mengucapkan apapun?" Jungkook memandang Jimin terluka.
"Apa kau tega pura-pura tak mengenal anakmu padahal dia di depan mata? Setelah sekian tahun tak bertemu?
"Jim, jawab aku!"
Jungkook yang terluka itu sangat tidak baik. Kini ia sudah berdiri dan menarik kerah depan Jimin dengan kasar. Pria berbibir tebal itu hanya pasrah, ingin menjawab tapi nanti serba salah.
"Kalau aku... Aku sih tidak tega."
"Lalu kenapa ibuku tega? Dan baru kembali ketika dia akhirnya terluka?"
"Hidup itu terus berjalan, Kook. Kadang baik kadang kejam, jadi kau harus bisa fleksibel."
"Jika kau ada di posisiku, apa yang akan kau lakukan?"
Jimin menghirup nafas dalam-dalam. "Aku akan tetap menemuinya. Sebenci apapun aku sebelumnya, semua itu runtuh saat melihat ibuku menangis."
Jungkook melakukan apa persis seperti yang Jimin katakan. Kejadiannya begitu cepat. Tepat setelah pintu apartemen terbuka, ibunya langsung menoleh, tersenyum lega, dan memeluk Jungkook.
Wanita itu terisak dan ia tidak sendirian. Di balik tubuhnya ada seorang anak laki-laki berumur dua belas tahunan. Matanya menatap Jungkook polos sementara kedua tangannya memegang tali pegangan tas erat.
Siapa anak itu?
"Jungkook, eomma merindukanmu. Maafkan eomma, eomma berjanji akan menebus semua kesalahan eomma di masa lalu."
Pria itu hanya diam tak bergeming. Membiarkan pelukan dan tangisan satu arah itu berlangsung selama 5 menit. Setelahnya, sang ibu menarik diri dan memandang mata anaknya lekat-lekat.
"Jungkook, katakan sesuatu pada eomma."
Tidak berhasil. Bibir itu masih terkatup rapat, bahkan tak mau memandang ke arahnya.
"Apa... Apa yang harus eomma lakukan, Kook-ah?"
Sang ibu terlihat frustasi tak kunjung mendapat respon anak sulungnya. Maka ia menoleh dan menyuruh anak kecil tadi mendekat. Ia mengajaknya untuk berlutut bersama di depan Jungkook.
Apa yang kalian lakukan?! Bangun!
"Kook-ah, eomma mohon padamu untuk-"
"Bangun."
"Memafkan eomma. Dan ini Jihoon-"
"Kubilang bangun."
"Dia adik tirimu. Maaf eomma membawanya, karena suami-"
"BANGUN, EOMMA! BANGUN ATAU AKU TAK SANGGUP UNTUK MELIHATMU LAGI!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Definisi Kim Taehyung || KookV [ √ ]
FanfictionKim Taehyung punya begitu banyak definisi yang bisa membuat orang jatuh cinta. Salah satunya, seorang pembalap bernama Jeon Jungkook yang jatuh cinta semakin dalam setiap hari. Sayangnya, Taehyung telah memiliki seorang kekasih. Namun apa jadinya ji...