4. Ceroboh pt 1

6.9K 938 90
                                    

Dunia Jungkook itu gelap. Segelap langit sangat gerhana matahari total.

Bercanda, Jungkook bukanlah anak pemimpin mafia ataupun pengedar narkoba. Ia hanya anak broken home. Tidak bisa dibilang hanya, tapi setidaknya lebih baik dibanding 2 jabatan sebelumnya.

"Malam ini siapa lawanku, hyung?"

Jin mengecek ponselnya sebentar sebelum menjawab, "Park Chanyeol. Dia baru saja memenangkan pertandingan di sekitar Hongdae."

"Kapan tepatnya?"

"Di hari dimana kita sibuk menonton kembang api."

"Berapa hadiahnya kali ini?"

"Delapan ratus ribu won, bagaimana menurutmu?"

"Call! Jimin ikut?"

Jin menggeleng. "Bocah itu bilang dia mulai magang di sebuah perusahaan musik."

Jungkook hanya mengangguk.

***

Jungkook akui Chanyeol adalah lawan terberat meski akhirnya kalah juga. Hanya berbeda 3,18 detik, tapi itu cukup untuk membuat Jungkook sampai duluan di garis Finish.

"Senang bisa bertanding denganmu, Golden Rider."

"Senang bisa mengalahkanmu, Park Chanyeol."

"Kau jauh lebih baik dibanding lawanku pada malam tahun baru lalu."

"Tentu saja. Julukan Golden Rider tidak diberikan padaku tanpa alasan yang jelas."

"Aku tidak suka kekalahan, jadi mau bertanding lagi?"

"Bukankah rasanya sama seperti membaca buku yang sama? Endingnya juga akan sama. Kau pasti kalah."

Chanyeol mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Lihat saja, aku akan membalasmu, Golden-keparat-Rider!"

Jungkook hanya terkekeh.

***

Intinya sekarang Jungkook sedang dalam perjalanan pulang. Ia berada di barisan paling depan saat lampu merah menyala.

Masih lama, jadi pria itu bersantai sembari melihat ke sekeliling. Lagi-lagi seolah takdir mempermainkannya, ia melihat si surai cokelat duduk di sebuah halte tak jauh darinya.

Apa yang Taehyung lakukan di sekitaran Hongdae pada pukul 12 malam?

Ketika lampu berganti hijau, tujuan Jungkook juga berganti. Ia mengarahkan motornya ke depan halte tersebut. Membuka kaca helmet, lalu menyapa orang yang sibuk menunduk di halte.

"Taehyung-hyung, itukah kau?"

Sosok itu mengangkat kepalanya secepat kilat. Mengusap matanya sejenak, baru memfokuskan pandangan ke pengendara motor yang familiar itu.

"Ah, Kookie!" Ia langsung mendekati motor Jungkook. "Kenapa kau bisa ada disini? Ini sudah malam loh!"

"Pertanyaan yang sama untukmu. Aku baru saja dari rumah temanku."

Maaf ya hyung, aku bohong.

"Oh, kalau aku sih tersesat hehe." Ia meringis.

"Serius sebesar ini tapi masih bisa tersesat?"

"Ih, lebih besar Seoul dibanding aku! Jadi wajar kalau tersesat."

"Tidak menelepon Suga-hyung?"

"Ponselku kehabisan baterai."

"Tidak naik kendaraan umum?"

"Takut salah naik dan akhirnya tersesat lebih jauh lagi."

"Tidak bertanya pada orang?"

Pipi Taehyung bersemu merah. "Aku malu."

Itulah yang disebut malu bertanya sesat dijalan. Jungkook mendesah padahal dalam hati ia tertawa karena ulah lucu Taehyung.

"Mau kuantar pulang?"

"Janji jangan ngebut?"

"Janji, hyung."

Dan setelah mengatakan 'oke', Taehyung naik ke motor besar Jungkook. Warnanya hitam tapi ada stiker silver kecil berbentuk sayap di bodynya.

Taehyung memberi tahu alamat apartemennya yang ternyata cukup jauh dari Hongdae. Lumayan, hitung-hitung memperlama pertemuan mereka. Jungkook melirik ke spion dan terlihat Taehyung sedang memeluk dirinya sendiri. Kasihan, andai saja jaket Jungkook tidak tertinggal di arena balap.

"Dingin ya, hyung?"

"T-tidak kok."

"Ceroboh sekali sih, hyung. Lain kali jangan lupa bawa power bank dan jaket supaya tidak seperti ini."

"Iya-iya, Jungkookie bawel!"

"Beruntung aku menemukanmu, bagaimana kalau sampai pagi-"

"Sepertinya Suga-hyung akan mencariku."

"Sepertinya, tapi 'kan ponselmu mati. Bisa saja dia berpikir kau sudah tidur dengan nyaman di rumah."

Taehyung merengut sedih, ia tahu ia kalah.

"Jangan diulangi lagi, oke?"

Dengan tidak bersemangat, Taehyung menjawab, "Oke."

Lalu Jungkook teringat bahwa pria itu kedinginan. "Masih dingin tidak?"

"S-sedikit sih."

Jungkook terkekeh, "Akhirnya mau mengaku juga. Karena sudah tidak berbohong, kau boleh memelukku, hyung."

"Eh?" Mata Taehyung membulat. "Memangnya tidak apa-apa?"

"Hanya untuk menghangatkanmu kok, bukan maksud lain, hyung."

Tanpa membalas ucapannya, Jungkook merasakan sepasang tangan melingkar malu-malu di pinggangnya. Taehyung juga meletakkan kepalanya di punggung Jungkook dan sedikit mendusel ke atas. Sialnya, ada helmet yang membuat Taehyung mengaduh kesakitan.

Helm sial, lain kali aku akan membuangmu!

"Tuh 'kan, kau sudah ceroboh lagi. Padahal kau hanya memelukku, hyung." Jungkook tertawa dari balik kaca helmnya. Jelas ia tahu bahwa Taehyung pasti sedang mencebik di belakang sana.

"Helmnya yang salah bukan aku, Kookie!"

***

Btw aku rekomen webtoon based on kookv! Judulnya Our Omega Leader-nim ❤❤❤❤

Definisi Kim Taehyung || KookV [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang