BAB 7 : BATIN SUPRANATURAL

1.9K 120 8
                                    

"Yang jauh akan mendekatimu, karena dia menginginkan keadilan dunia."

👻👻👻👻

Setelah hari dimana pertemuan dengan Bibi Minah, ceritanya yang membuat Mytha tahu sebab dan akibat, serta sudah mengetahui siapa sebenarnya Bibi Minah. Saatnya Mytha kali ini mencoba mencari sendiri sandi-sandi yang akan membuatnya mengerti siapa pemilik mata itu. Hingga pada suatu hari yang gelap (malam), ketika tubuh Mytha tertidur pulas, matanya tertutup rapat dan mimpinya akan segera di ubah oleh Bibi Minah dengan sebuah pertemuan pribadi.

Pertemuan empat mata antara Mytha dan Bibi Minah berlangsung di meja makan, keduanya duduk saling berhadapan, dan tak pelak di iringi alunan musik yang keluar dari radio tua. Bibi Minah menatap wajah Mytha dengan eratnya, lalu berkata sesuatu hal agar Mytha tak gugup ketakutan.

"Nak. Saatnya aku akan bercerita mengenai seorang yang mempunyai mata biru itu. "

Mytha mendengar ucapan Bibi Minah, lekas Mytha mendongakan kepalanya ke arah Bibi Minah. Ia tak menjawab, namun hanya menatap tajam tanda setuju untuk di ceritakan.

Bibi Minah lekas bercerita?

" Maria Allena Tan Hock. Seorang gadis manis bermata biru,  ia berdarah campuran Indo-Belanda. Dia adalah keturunan generasi ke empat dari Allena dan Sultan, dia lahir pada bulan agustus dan memiliki keistimewaan mata batin yang bisa melihat saya sebagai pelindungnya selama ini. Dia gadis yang semangat,  mengerti hal di sekitarnya yang butuh pertolongan dan dia tidak sadar kelebihannya itu justru akan menarik energi negatif masuk dalam pikirannya.

Tragedi. Ada sebuah tragedi besar menimpanya,  setelah ia kehilangan kedua orang tuanya dan kedua adiknya dalam sebuah kecelakaan misterius,  ia menjadi gadis murung dan introvers. Hingga pada akhirnya di sebuah rumah sakit tempat dimana ia di rawat,  ia mengenal sesosok pasien pria penderita sidrom supranatural namanya Aji. Beberapa hari saling mengenal hingga terjadi sebuah pertemanan dan bahkan lebih,  namun pada suatu hari ketika Maria sembuh dari sakitnya dan akan meninggalkan rumah sakit. Tiba-tiba Aji mengalami hal yang aneh dalam otaknya.

Aji,  dia berupaya memberontak di kamarnya saat tahu bahwa Maria akan meninggalkannya begitu saja. Aji kala itu mendapatkan sebuah pesan dalam masa depan bahwa Maria akan mengalami sebuah tragedi yang akan merenggut jiwanya untuk selamanya dan bahkan jiwanya tidak akan tenang di alam sana.

Maria,  dia tahu kondisi Aji seperti itu,  maria tidak menghiraukan nya dan berusaha tetap tenang dan mengikuti arah hidupnya yaitu Pulang. Kata pulang di otaknya,  itulah yang membuat langkah kaki yang tadi terhenti di depan lobby rumah sakit menjadi memutuskan berjalan memasuki mobil yang sedari tadi menunggunya. Maria masuk dan mencoba duduk dan memikirkan bahwa semua baik-baik saja dan melupakan perkenalannya dengan Aji. Saat itulah bencana terjadi pada dirinya.  Saat mobil melaju pulang ke rumah,  tiba-tiba mobil oleng dan menabrak sebuah tiang listrik hingga bagian depan mobil hancur berkeping-keping.  Waktu itulah jiwa Maria seperti tercabut oleh malaikat pencabut nyawa begitu cepat,  tak terasa sakit dan lepas begitu saja tanpa beban.

Ketika kejadian Maria kecelakaan. Disitulah ada sebuah kisah seorang Ibu sibuk mencari pendonor mata untuk anaknya,  berbagai cara sudah di lakukan hingga pada suatu hari,  ia menemukan sebuah rumah sakit dimana otopsi jenazah Maria di lakukan. Kala itu Mama mu (Dera),  dia hampir putus asa,  Dera berdiri di depan rumah sakit dan berfikir untuk tidak memasukinya karena sudah pesimis bakal ditolak karena rumah sakit ini adalah nomor 15 terakhir. Namun dalam hati Dera berkata bahwa pasti ada jalan,  dan saat itulah ia berani mencoba dan memasuki rumah sakit itu dengan tumbuh rasa percaya akan dapat pendonor mata untuk anak sematawangnya.

Dera berjalan memasuki rumah sakit itu, ia mengujungi bagian resepsionis,  ia berkata ingin mencari pendonor mata.

"suster,  saya ingin mencari pendonor mata untuk anak saya. Bolehlah saya bertemu dengan Dokter spesialis mata." Ungkap Dera di hadapan Suster resepsionis itu.

"ada ibu. Namanya Dokter Sekar,  dia spesialis mata dan ini kartu namanya, ini kartu nomor ruangannya. Mohon untuk menunggu karena kami harus konfirmasi terlebih dahulu kepada beliau agar merengangkan waktunya." Jawab suster resepsionis.

"Ia. Mbak. " Dera lekas berjalan menuju ke ruang tunggu.

Saat duduk menunggu dengan penuh gelisah,  akhirnya Dera di panggil oleh bagian resepsionis,  bahwa gilirannya bernama Dera.

" Ibu Dera. Silahkan anda masuk di ruangan Ibu sekar. " Ucap Bagian Resepsionis rumah sakit itu. Lalu kembali sibuk mengetik di komputernya.

Dera lekas berjalan menuju ke arah ruangan Ibu Sekar. Saat sampai di hadapan ruangan itu,  Dera lekas mengetuk pintu tiga kali. Lalu suara jawaban Dokter Sekar terdengar kelas agar masuk ke ruangannya.

Dera masuk ke dalam ruangan itu.

Dera lekas duduk di kirsi tamu dan kini sudah berhadapan dengan Dokter muda cantik menawan namanya Dokter Sekar.

"Ibu Dera_
    Apakah anda sangat membutuhkan mata untuk anak anda. " Tanya Dokter Sekar.

" Ia dok. Saya sangat sayang dengan anak saya. Dan saya ingin dia bisa melihat dunia lagi. " Jawab Dera dengan penuh rasa Iba.

" baik. Saya akan bantu untuk mencarikan pendonor mata yang cocok untuk anak anda. Saat ini saya punya seorang pendonor mata yang sudah meninggal dunia,  kami pihak rumah sakit dan kepolisian yang menyelidikinya belum tahu identitasnya. Daripada sebuah mata hilang begitu saja ditelan bumi,  saya bantu mendonorkan mata Gadis itu pada Anak Ibu secara cuma-cuma. Jika Ibu Dera setuju,  maka semua akan saya atur dan selesaikan administrasinya, kita tinggal operasi perpindahan mata. BAGAIMANA?. "

Dera merasa bingung,  namun dalam hatinya berkata bahwa inilah kesempatan agar anaknya bisa melihat kembali. Setelah beberapa menit berfikir,  akhirnya Dera setuju dengan usulan Dokter Sekar.

" Saya setuju. " Jawab pendek Dera.

Dokter sekar tersenyum manis pada Dera.

Dan saat itulah mata Maria di ambil paksa walau arwahnya tak meridhoinya. Arwah Maria tak tenang dan berubah menjadi sesosok yang jahat. Maria datang dengan penuh kebencian dan ketidaksenangan ketika operasi matanya ke matamu (Mytha)  berjalan.

⚜️⚜️⚜️⚜️

"Mytha_." Ucap Bibi Minah yang baru menceritakan kisah yang sebenarnya tentang asal usul mata biru yang sudah terpasang di kedua mata Mytha.

Mytha mendongakan kepalanya kembali ke arah Bibi Minah. Lalu kembali mendengarkan ceritanya?

"Mata Maria kini sudah menyatu padamu,  dan mata itu juga sudah menyatu dengan sebuah kutukan mata batin warisan dari keluargamu Mytha. Kali ini kau dan Mamamu dalam bahaya besar. Aku kali ini tidak bisa menjaga kalian karena sang pengintip pendatang baru di rumah ini begitu menganggu ketenanganku. Aku tidak bisa lama-lama berada di sini. Aku harus pergi Nak. " Ucap Bibi Minah dengam wajah mulai ketakutan karena merasa sosok pengintip itu auranya mendekatinya.

" Tunggu Bibi Maria_
     Siapa pengintip itu?. " Tanya Mytha pada Bibi Minah dengan rasa penasaran. Wajahnya menatap sendu pada Bibi Minah penuh melas.

" Sosok itu adalah perawakan wanita tua,  namanya Eyang Putri dari Hutan Kuwang Suri. " Jawab Bibi Minah dengan suara tergesa-gesa menahan aura negatif extrim.

Mytha mendengar jawaban itu lekas kaget. Apa_eyang putri.

Dan saat itulah,  ketika Mytha dan Bibi Minah saling terkaget dengan wajah bingung. Saat itulah pintu dapur terdengar terbuka sendiri, sontak Mytha dan Bibi Minah menoleh ke arah pintu masuk dapur yang di dalamnya gelap gulita dengan ekpresi wajah ketakutan. Saat mata mereka menatap penuh dengan penasaran disitulah pintu tambah terbuka lebar dan sesosok hitam lekat sang penguntip mulai berani menampakkan diri,  kali ini sosok itu seperti akan mengambil arwah salah satu dari Mytha dan Bibi Minah, siapakah yang akan di Ambilnya.


👻Sosok pengintip itu ternyata adalah Eyang Putri. 👻

-Intermezo-
🔜

Dera 6 | Final Chapter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang