Mytha kembali ke dimensi nyata, tubuhnya jatuh kelantai dengan sujud. Melihat penglihatan Maria, ia merasa semua sudah jelas, tetesan air mata terjatuh dan kini ia sadar bahwa dibalik dendam Maria ada sebuah dendam dalam diri. Dendam itu sangat dirasakan oleh Mytha, Mytha ingat sesosok orang yang di cintai Maria yaitu Panji.
Saat Mytha sedang merasakan ketidakberdayaan, Dera tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan mengetahui anaknya sedang dalam kondisi linglung, Dera lekas berlari ke arah Mytha dan memeluk anak gadisnya.
"Sayang, Kamu kenapa? " tanya Dera pada Mytha dalam pelukannya.
"Aku sudah melihat semuanya Ma, melihat Maria yang begitu tragis. Aku harus menyelesaikan semuanya, aku harus bertemu seseorang di sebuah rumah sakit. Dia ada hubungannya dengan Maria." ungkap Mytha dengan suara tersedu-sedu.
"Mama akan ikut dan menemanimu. Besok kita kesana untuk menemuinya. Sekarang kamu masuk ke kamar mama dan istirahat." Ucap Dera, lalu Dera membawa Mytha ke dalam kamar Dera.
☘☘☘☘
Langit di pagi hari terlihat berjalan dibalik jendela mobil, cerahnya langit biru membuat mata elok di pandang, awan putih tebal nampak berjalan saling mengejar. Mytha dan Dera kini berada di dalam mobil, mereka akan menuju ke rumah sakit dimana Panji berada. Dalam perjalanan, Mytha menyenderkan kepalanya di dekat jendela kaca mobil, ia memandang pemandangan perumahan di pinggir jalan, rasanya apa yang di rasanya saat ini adalah De Javu. Saat lamunan menghantui diri Mytha, Mama Dera yang duduk di sampingnya berkata.
"Semua akan baik-baik, Mytha. Semua masalah yang kita hadapi akan terselesaikan. Mama berharap kita bisa hidup normal." Mama Dera mengelus rambut hitam Mytha dengan penuh kasih sayang.
Mytha tidak menjawab, Mytha hanya menoleh sebentar ke arah Mamanya dan mengangguk. Lalu kembali dengan pandangannya di balik pintu jendela mobil.
Sepanjang perjalanan tidak begitu istimewa antara kedua anak dan orang tua, sesampainya dirumah sakit Mytha nampak bangkit dan melihat bangunan rumah sakit yang pernah ia singgahi. Ketika mobil sudah mendekati halaman depan dan berhenti, sang sopir lalu membuka pintu agar Dera dan Mytha keluar dari mobil. Saat keduanya keluar, wajah Mytha begitu tak asing melihat rumah sakit ini.
Melihat Anaknya berprilaku De Javu, Dera lekas berkata ?
"Mytha. Ayo kita masuk."
"Ia Ma." jawab Mytha.
Dera dan Mytha lekas berjalan menuju ke pintu utama, lalu menuju ke bagian resepsionis rumah sakit. Ketika Dera dan Mytha berada di depan resepsionis rumah sakit, Dera lekas menyapa.
"Pagi."
"Ya. Pagi. Ada yang bisa kami bantu." Tanya suster bagian resepsionis dengan nada begitu ramahnya.
"Saya Dera, dan ini anak saya Mytha. Kami ingin bertemu dengan pasien yang bernama Panji." Ungkap Dera.
"Apakah anda sudah ada janji dengan Pasien tersebut ? " Tanya suster resepsionis.
Dera tak bisa menjawab, nampak diwajahnya ada rasa kebingungan. Namun saat itulah dari arah belakang Dera, seseorang Dokter wanita mengucapkan satu hal yang membuat Dera dan Mytha kaget.
"Sudah ada janji, saya sudah memberikan izin. Tolong berikan surat pertemuannya." Ucap Dokter tersebut.
Dera dan Mytha menoleh ke belakang, lalu terheran dengan ekspresi wajah tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera 6 | Final Chapter
Horror(UPDATE COMPLETE) | T A M A T | Mytha akhirnya operasi mata, ia berhasil kembali melihat indahnya dunia. Namun di balik keindahan mata itu, ternyata di balik mata yang terpasang ada sebuah misteri yang harus di pecahkan. Mytha tak bisa terus men...