Udah lama nggak update karena mood jelek, jujur author mau selesain secepat mungkin akhir dari Dera. Tapi beberapa hari kedepan Author akan usahakan Dera The Series bakal Tamat. Soalnya Author mau bikin cerita Horor yang baru. Maaf ya buat para Readers Dera The Series udah nunggu lama, Maaf kalau ada salah. Author mau minta supportnya ya. Terimakasih. 🤓
♨♨♨♨
Dia datang dari kegelapan, dia membawa aura negatif. Dialah Eyang Putri, kali ini dari ke empat yang duduk melingkar akan dipilih untuk dimusnahkan Rohnya. Di antara ke empat itu harus bersiap-siap menyerahkan rohnya.
Pilihannya kini tepat tertuju pada Bibi Minah, tubuhnya tiba-tiba di seret oleh Eyang Putri di dalam kegelapan. Bibi Minah teriak dan hilang begitu saja, apakah sudah di musnahkan roh penasarannya di dunia ini. Kini hanya tinggal bertiga, Dera lekas memegang tangan Panji, kini tinggal bertiga dan sudah melewati kesialan level satu.
Ternyata tak cuma Eyang Putri, kini aura dendam keluar begitu saja, jelas ini adalah Maria, dia muncul begitu saja di belakang Panji dan berkata ?
"Bukalah mata kalian semua." Ungkap Maria yang berdiri dengan wajah lesu.
"Maria." Ungkap Panji yang merindukan Maria.
"Apapun yang terjadi, jangan membuka mata sebelum semuanya selesai." Ucap Dera.
Namun rasa rindu mengalahkan ucapan Dera, Panji memutuskan untuk membuka mata dan kepalanya melihat ke atas, disitulah Panji melihat Maria berwajah seram. Maria tiba-tiba menyeret tubuh Panji dan membawanya ke suatu tempat. Panji berteriak kerasa saat tubuhnya terseret entah kemana.
Sementara Mytha dan Dera hanya bisa diam dan tidak bisa menolong. Kini tangan Dera memegang tangan Mytha dan fokus kembali.
"Ma_?" Panggil Mytha pada Mamanya.
"Ia, sayang."
"Aku takut, aku nggak mau kehilangan Mama." Ucap Mytha. Lalu Mytha memegang erat tangan Dera
"Semua akan baik-baik saja. Kamu yang tenang." Dera menenangkan Mytha.
Mytha kini sedikit tenang, wajahnya dikuatkan agar ketakutan dalam dirinya berkurang.
"Buka mata Mytha. Kita harus selesaikan semuanya. " Dera membuka mata pelan-pelan, kini ia melihat Mytha di depannya.
Mytha membuka mata pelan-pelan, kini Mytha merasa masih berada di dunia gaib.
"Kita berdiri, kita panggil Eyang Putri. Mama ingin tanyakan apa yang dia mau." Ungkap Dera. Dera memegang tangan Mytha dan mengajak untuk berdiri.
Setelah keduanya berdiri bersama, Dera dan Mytha mulai menggabungkan kekuatan batin untuk memanggil Eyang Putri. Pemanggilan mata batin Dera dan Mytha membuat Eyang Putri keluar dari rumah kegelapannya.
"Dia ada didepan kita, tepatnya di depan pintu. " Ungkap Dera pada Mytha.
Mytha melihat ke arah yang di tunjukan oleh Mamanya padannya. Lalu Dera mulai komunikasi dengan Eyang Putri.
"Aku tahu apa yang kau inginkan, tapi apakah tidak cukup Eyang merenggut suamiku, sekarang Mau eyang apa lagi." Ungkap Dera dengan sebuah pertanyaan.
"Tidak cukup hanya suamimu saja, aku menginginkan Jiwamu, dan anakmu agar tidak ada keturunan terakhir dari keluargamu. Dendam ku masih terasa ketika keluargamu membunuhku secara keji, aku ingin habis semua silsilah keluargamu." Ungkap Eyang Putri yang berada di hadapan Dera dan Mytha.
"Cukup. Dendam hanya akan membuatmu tengah, sekarang haruslah dendam itu, karena Dendam akan membawamu ke alam yang tak menyedihkan. Sekarang maafkanlah semua kesalahan yang ada dan aku yakin Tuhan akan menerimamu agar kau tenang di alam sebenarnya." Ungkap Dera pada Eyang Putri.
Namun Eyang Putri berubah enegri menjadi negatif dan marah. Lalu Eyang Putri mengucapkan satu hal "MATI." Seketika Dia mendekati Dera dengan cepatnya dan membawanya ke dalam ruang kegelapan. Dera kini merasakan bagaimana rasanya di bawa di dalam kegelapan.
Mytha merasa ketakutan, apalagi melihat Mamanya di bawa paksa begitu saja oleh Eyang Putri, membuat Mytha tak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya bisa menangis dan memanggil-manggil Mama. []
♨♨♨♨
Panji, dia kini tergeletak di sebuah ruangan sempit di gudang, dia merasa tubuhnya begitu sakit dan mulai sadar dari tak sadarkan diri. Mata terasa lengket sekali saat akan di buka, namun terlihat remang-remang pandangannya melihat lampu yang terlihat mati nyala beberapa kali. Panji juga melihat sesosok gadis berambut pirang dan berwajah kurang terlihat. Sepertinya Panji mengetahui gadis itu adalah Maria.
"Maria. Kaulah Maria." Panji memanggil nama Maria.
Maria hanya diam. Ia mendekati Panji dan berkata? "Ya_ aku Maria." Jawab Maria.
"Maafkanlah aku dan Ayahku. Aku tidak tahu bahwa keluargamu di bunuh dalam kecelakaan itu. Aku merasa berdosa." Panji meminta maaf atas dosa Ayahnya. Dia meneteskan air mata penyesalan.
"Aku sudah memasaafkammu, namun aku ingin mataku dikembalikan."
"Tidak_
Maria, iklaskanlah Mata itu, ada yang berhak untuk memakainya. Jika kau mencintaiku, lakukan permintaanku itu." Ungkap Panji untuk membujuk Maria mengiklankan matanya pada Mytha.Nampak respon begitu menolak, Maria lekas menjawabnya "TIDAK." Mata Maria menatap lekat wajah Panji yang mulai ketakutan.
"Aku akan mengambil mataku." Ungkap Maria. Maria lekas pergi begitu saja dari ruangan gudang kecil, pintu tertutup sendiri dan kini Panji dikurung seorang diri.
Maria sudah tahu, bahwa Mytha sendirian karena Ibunya di ambil oleh Eyang Putri, kini saatnya Maria menemui Mytha untuk mengembalikan mata birunya. []
-Bersambung-
17 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Dera 6 | Final Chapter
Terror(UPDATE COMPLETE) | T A M A T | Mytha akhirnya operasi mata, ia berhasil kembali melihat indahnya dunia. Namun di balik keindahan mata itu, ternyata di balik mata yang terpasang ada sebuah misteri yang harus di pecahkan. Mytha tak bisa terus men...