BAB 14 : DENDAM DAN KUTUKAN bag. 1

1.7K 96 1
                                    

Tok_
Tok_
Tok_

Suara ketukan pintu terdebgar pagi ini, saat Mytha dan Dera sedang dalam hati biru. Mama Dera melepas pelukan anaknya, lalu melangkah menuju ke pintu utama rumah, ketika mengintip di jendela dan melihat sesosok yang dikenalnya, maka Dera membuka pintu. Ia kaget melihat kedatangan Panji, di sapanya anak itu.

"Panji_
Kamu tahu rumah kami, kamu sendirian ke sini." Tanya Dera di hadapan Panji.

"Ceritanya panjang Tante." Jawab Panji.

"Cerita di dalam saja, masuklah." Dera meminta Panji masuk ke dalam rumah.

Panji masuk rumah, tepatnya di ruang tamu dan ia duduk di kursi.

Dera lekas memanggil Mytha agar menemani Panji yang sepagi ini datang ke rumah, nampak ada sesuatu hal yang penting.

Mytha dan Dera melangkah ke ruang tamu, Mytha awalnya kaget melihat kedatangan Panji. Dera melirik ke arah Mytha yang berada di sampingnya, lalu Dera dan Mytha duduk di hadapan Panji. Lalu Dera menanyakan kembali tentang tujuan Panji ?

"Tujuanmu datang kerumah kami ada apa?." Tanya Dera dengan tatapan penasaran.

Mytha menunggu jawaban dari Panji.

"Ini tentang Ayah_
       Ayah meninggal karena dibunuh oleh Maria." Ungkap Panji yang membuat wajah Dera dan Mytha kaget.

Lalu melanjutkan kembali ceritanya? "Ayah mati pada malam di mana ia sedang sibuk kerja, dia mati gantung diri di sebuah ruangan kosong, sangat mengerikan kematiannya. Aku kini sudah sembuh dan bisa mengontrol kemampuanku, aku sebenarnya sudah tahu Maria akan melakukan hal ini terhadap Ayahku. Aku rela dan ikhlas jika itu bisa menghapus semua dosa-dosanya.

Tapi, untuk saat ini Maria masih merasakan dendam karena mata birunya di pakai olehmu. Dia ingin matanya dan nyawamu Mytha." Panji menatap ke arah Mytha setelah mengucapkan hal itu.

"Ketakutan ku benar Ma, dia menginginkanku dan sebaliknya eyang putri juga menginginkanmu untuk mati." Ucap Mytha yang tambah ketakutan.

"Tante, saya tahu bagaimana pengalaman tante menjadi Psikolog mistik, saya harap kita melakukan sebuah ritual kuno Jawa, dimana kita memanggil Maria dan sosok yang disebut Tante Eyang Putri. Tapi ada kendala dalam hal ini, kita ganjil dan bukan genap." Panji menatap ke arah Mytha dan Dera.

"Aku punya Ide, kita selamatkan Bibi Minah, dia dapat membantu kita di alam lain." Ucap Dera.

Mytha menatap ibunya, begitupun Panji menatap Dera dengan lekatnya.

Kini ketiganya bersiap menggunakan sebuah ritual Jawa kuno dengan satu koin uang receh.

⏲Ritual Koin Jawa Kuno⏲

Tiga_
    Tiga orang saja yang melakukan ritual tersebut akan memberikan efek kesialan, maka dari itu, saat ini Dera, Mytha dan Panji sudah duduk di lantai membentuk segitiga.

"Mama akan menyelamatkan Bibi Minah. Kalian tetap fokus berpegangan tangan, jangan sampai terlepas." Ungkap Dera.

Mytha dan Panji menganggukan kepalanya.

Lalu ketiganya saling berpegangan tangan membentuk segitiga. Dan menutup mata untuk konsentrasi, masuklah mereka ke dunia lain.

Dunia lain yang serasa tentang, dingin dan hambar. Luapan asap putih tebal dan  lampu warna biru di sebuah  rumah membuat kemistisan makin dirasakan.

Hanya Dera yang membuka mata, karena ia akan menyelamatkan Bibi Minah dari Eyang Putri. Dera menatap ke arah di segala sudut ruangan, ada salah satu ruangan yang terbuka pintunya, Dera melihatnya begitu penasaran dan memutuskan pergi ke sana.

Dera beranjak berdiri dan melangkah memasuki ruangan itu, awalnya serasa gelap namun lama-kelamaan terang akibat lampu yang menyala. Saat itulah Dera kaget melihat sebuah penjara kecil yang di dalamnya ada Bibi Minah bersama mahluk gaib lain.

"Bibi Minah." Ucap Dera.

Bibi Minah yang berada di dalam kaget mendengar suara Dera, dia lekas menoleh ke suara itu dan berkata " Dera.". Bibi Minah lekas melangkah mendekati seruji besi, lalu kembali bertanya " Kenapa kau berada di sini, dia menjebakmu."

"Aku tahu. Aku akan membebaskannymmu dan menyudahi kutukan ini." Ucap Dera pada Bibi Minah.

Dera lekas melangkah mendekati pintu penjara itu dan mulai berusaha membukanya dengan Batu bata, dipukulnya gembok itu dan akhirnya terbuka, Bibi Minah lekas keluar dari penjara dan memeluk Dera dengan eratnya. Bibi Minah mengucapkan terima kasih karena sudah di bebaskan.

Begitupun dengan mahluk gaib lain yang selama ini sudah di penjara puluhan tahun lamanya.

"Waktu kita sudah tidak banyak. Ayo ikut aku." Dera lekas membawa Bibi Minah ke tempat ritual koin Jawa kuno.

Bibi Minah kini ikut duduk melingkar empat, lalu ikut memegang tangan membentuk segiempat Bermuda. Dan ritualpun di mulai. Kini keempat manusia itu masuk ke dunia yang berbeda, dunia fatamorgana.

Buka  mata kalian, bukalah dan lihat dunia apa yang kita singgahi.

Mytha, Dera, Panji dan Bibi Minah membuka mata dan saling tatap. Mytha dan Panji kaget melihat Dera sudah berhasil menyelamatkan Bibi Minah oleh sandera Eyang putri.

"Ritual koin jawa kuno, sebuah ritual pemanggilan mahluk gaib dari kegelapan. Cukup dengan satu koin dan kita tidak ganjil. Siapkan diri kita semua, saling menjaga satu sama lain, karena jika gagal maka salah dari kita akan mati dan musnah." Ucap Dera.

Semua mengangguk-angguk, tanda sudah siap. Ritual di mulai.

Tangan kanan Dera mengepal dan dibukanya tangan tersebut, di tengah telapak ada sebuah koin kuno Jawa, disitulah Dera melemparkan ke atas dan koin itu jatuh ke lantai. Ada dua pilihan dalam gambar koin itu, jika mendapat gambar Rumah maka akan ada kesialan tak terduga sebelum bertemu mahluk gaib yang di cari, dan yang kedua gambar bunga maka akan ada kesempatan memanggil mahluk gaib dua kali. Inilah taruhannya.

Koin itu melayang, jatuh ke lantai dan masih berputar cepat hingga berhenti pada sebuah gambar Bunga.

"Bunga_
     Sebelum kedatangan Eyang Putri, Maka kita masih punya kesempatan memanggil Maria." Ungkap Dera pada yang lainnya.

"Apa tidak berbahaya memanggil dua sekaligus." Tanya Panji.

"Tidak_
     Justru yang kita inginkan adalah hal itu. Jika Eyang Putri dan Maria bertemu maka mereka akan berebut kekuasaan." Cletus Bibi Minah yang tidak setuju.

"Tapi Bibi. Apa yang di katakan Mama benar." Jawab Mytha membela Mamanya.

"Kalian tidak tahu,_
    " Perkataan Bibi Minah terpotong saat melihat Mytha mengambil koin Jawa kuno itu. Saat melihat Mytha melemparkan koin itu hingga akan jatuh di lantai. Bibi Minah teriak " JANGAN LAKUKAN ITU." Namun semua sudah terlambat dan gambar yang di dapat di lantai atas koin itu adalah rumah.

Maka dari itu, Eyang Putri dan Maria akan keluar secara bersamaan.

"Berpegangan tangan, jangan sampai lepas." Ucap Dera.

Lalu keempatnya saling berpegangan tangan dan menunggu kedatangan Eyang Putri dan Maria serta kesialan yang tidak tahu apa bentuknya. []

Kesialan apa itu? Tetap ikuti Part selanjutnya ya.

Bersambung_

12 February 2018

Dera 6 | Final Chapter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang