20. My naughty girl

42.5K 2.1K 112
                                    

Jennifer melipat kedua kakinya di depan dada, tanganya melilit kedua kaki itu. Ia menerawang.

Benar, sejak mengucap janji pernikahan itu ia sudah menyangka bahwa mereka akan melakukan hal sejauh ini. Apa lagi setelah dansa di resepsi pernikahan, hati kecilnya sudah mengatakan bahwa cepat atau lambat ia akan menyerahkan dirinya untuk lelaki itu.

Menyesal? Tidak.

Hanya saja ia harus siap menerima semua resikonya. Belum tentu Daniel benar-benar akan mencintainya. Ia menggelengkan kepala memikirkan itu. Mana mungkin?

Daniel memang penyayang, ia sangat menunjukan rasa sayang itu kepada Jennifer. Tapi cinta?
Kembali lagi, mana mungkin?

Mungkin akan ada kemungkinan, tapi tipis.

"Hei, sedang memikirkan apa?" Suara lelaki itu segera membubarkan pasukan kurcaci dalam kepala Jennifer.

"Kamu sudah selesai?"

"Dan kamu bahkan nggak sadar kapan aku keluar dari kamar mandi?"

Jennifer meringis sambil menggaruk kepalanya, lalu ia menggeleng.
"Baiklah, aku akan mandi.." ucapnya seraya melepas lilitan tangan pada kakinya sendiri dan segera turun dari ranjang. Untung saja Daniel sudah berpakaian, sehingga ia tak mengalami kesulitan untuk bernafas.

Beberapa menit setelah Jennifer berada di dalam kamar mandi, ponsel Daniel berbunyi.

"Ku harap aku tak mengganggu aktifitas malam-mu"
Suara bariton di balik speaker ponsel Daniel membuat lelaki itu berdecak sambil berkacak pinggang

"Hampir aja Nics, kalau kamu menelepon setengah jam lagi mungkin aku akan mencekikmu saat tiba di Jakarta"

Terdengar suara kekehan di sebrang sana.
"Aku tak mungkin bertindak bodoh dengan mengganggu bulan madumu disaat bulan madu itu turut ku persiapkan dengan baik, tapi ada sesuagu yang harus ku katakan, Aniel"

Daniel memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan, rahangnya mengetat. Ia tahu ada sesuatu yang penting.
"Nics.."

"Ya, seperti yang ada di pikiranmu. Wanita itu mengacau, ia menemui kami saat di Matrix kemarin, dan kamu harus tahu, Agnes menamparnya dengan keras!"

Daniel mengerinyit.
"Apa se parah itu?"

Nics menggumam sebelum kembali berbicara "Jangan pikirkan itu, kami akan menceritakan saat kamu pulang, aku hanya khawatir medusa itu mengganggumu lagi, terlebih Jennifer.. info terakhir yang ku dengar, besok ia akan terbang ke Paris"

Daniel mendesah dengan gusar, seketika ia membayangkan wajah Jennifer. Tidak, ia akan melindungi Jennifer, titik.

"Aku takkan membiarkan jalang itu menyentuh Jenni, Nics"

Nicollas mengambil nafas panjang dan berdeham
"Aku lebih khawatir jalang itu menyentuhmu, Aniel. Ia memang berbahaya, tapi kami semua akan melindungi Jennifer. Tapi... apa lagi yang lebih berbahaya dari sebuah perasaan? Ku harap kam-"

"Aku takkan jatuh di lubang yang sama, Nics"

"Oh andai saja aku sedang menatap matamu, mungkin aku akan mendapatkan jawaban apakah baby lion mu sudah berhasil membuatmu frustasi saat bajingan ini tak menemukan dirinya di ranjang pada pagi hari!"

"Aku menyesal karena terlalu saling mengenal dengan para sahabat sialanku!" Gumam Daniel yang langsung diberi kekehan keras oleh Nic di sebrang sana.

LOVED BY THE BASTARD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang