Playlist🎶 : G-Eazy & Kehlani - Good Life
Semua orang yang berada di ruangan tersebut diam mematung dengan dahi berkerut dan bibir yang terbuka. Dokter Braden yang sedang berjalan ke arah pintu keluar pun ikut menghentikan langkahnya dan menatap Daniel dengan nanar.
Setelah keheningan cukup lama menyelimuti mereka, El malah menyeringai sambil menarik pinggang Jennifer.
"Ah, maaf aku lupa memperkenalkan-nya padamu, kawan. Ini istriku, cantik-kan? Perhatikan lah, aku akan mencium-nya" Ucap ElJennifer yang sedang merasakan hatinya tersayat mendengar dua kata yang diucapkan suaminya barusan semakin mengerinyit mendengar ucapan El. Demi Tuhan, kepalanya hampir meledak.
Daniel mengetatkan rahangnya. Lelaki itu lalu memaksa tubuhnya untuk duduk dan menarik tubuh Jennifer lalu merangkul pinggangnya dengan satu tangan. Ia menatap El dengan menyipitkan mata-nya.
"Brengsek kau, El!" Pekiknya sambil merengkuh tubuh istrinya dengan posesif
Amanda yang menyadari interaksi tersebut hanya terkekeh sedangkan Nic dan Tobias memutar bola matanya dengan serempak. Braden mendengus sebelum kembali berjalan dan menghilang dibalik pintu.
"Niel.. kamu benar-benar lupa siapa aku?"
"Oh astaga, aku bercanda sayang.. mana mungkin aku melupakan istriku ini.." ucap Daniel. Lelaki itu merapatkan tubuh Jenni dalam dekapan-nya.
Jennifer merasakan pipinya memanas. Ia tersipu sekaligus merasakan seluruh beban-nya menghilang saat itu juga. Ia baru saja merasakan bagaimana rasanya bernapas lega setelah delapan hari.
"Aku sangat sangat merindukanmu.." ucap Daniel sambil menarik tubuh Jennifer untuk mengecup pipinya
"Aku lebih merindukanmu, Niel.. aku menunggumu bangun.. dan.. ya Tuhan.. jangan bercanda seperti tadi, rasanya aku akan melayang menjadi abu kalau kamu benar-benar melupakan ku.."
Ucap Jennifer, lalu ia kembali terisak dalam dekapan Daniel. Ia menangis bahagia karena lelaki itu benar-benar kembali. Ia bahkan memejamkan matanya saat merasakan belaian belaian jemari Daniel. Memastikan bahwa semua itu nyata."Oh Tuhan.. maafkan aku sayang... maaf.. aku sudah keterlaluan.. tapi mana mungkin aku melupakanmu, Jennifer Montague.."
Ucap Daniel sambil mengusap kepala Jenni dan menyelipkan sejumput rambut gadis itu ke balik daun telinga-nya"Sungguh aku benar-benar tak mengerti harus bagaimana jika kamu memang melupakan kami.."
Ucap Jennifer. Daniel mengerinyit sambil menatap Nic, El, Tobias dan Amanda bergantian"Aku.. aku hanya bergurau seperti itu kepadamu sayang.. aku tak pura-pura hilang ingatan dengan Mom dan.." Daniel menghentikan kalimatnya untuk kembali menatap ketiga sahabatnya bergantian "...mereka.." lanjutnya lagi.
"Yaa, aku tahu.."
"Lalu? Apa maksudnya 'kami'?"
Daniel mengerinyit sambil menatap manik mata Jennifer.Jenni tersenyum dan mengurai pelukan mereka lalu meraih tangan Daniel dan meletakan-nya di atas perut rata miliknya yang tertutup oleh kaus.
"Kami.. aku dan yang di dalam sini.." ucap Jennifer. Ia menatap Daniel, memperhatikan perubahan ekspresi lelaki itu. Daniel mengerjap sebelum terbelalak dengan wajah berseri-seri.
"Jen!" Pekiknya. Seumur hidup, semua orang yang berada disitu takkan bisa melupakan bagaimana ekspresi bahagia yang terpancar di wajah Daniel.
"Ya.. ya..." Jennifer mengangguk sambil mengusap rambut Daniel
"Oh lebih baik kita pergi sekarang.." ucap El sebelum membalik tubuhnya untuk segera melesat dari sana di susul dengan Tobias, Nic dan Amanda yang berjalan dengan senyum mengembang di masing-masing wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED BY THE BASTARD ✅
Romance(COMPLETED) SUDAH TERBIT [Beberapa chapter di private, khusus untuk followers. Cara bacanya mudah, cukup Follow akun ini dan tambahkan cerita ini ke reading list kalian! thankyou all!] [Beberapa chapter yang mengandung mature content terpisah di jud...