(COMPLETED) SUDAH TERBIT
[Beberapa chapter di private, khusus untuk followers.
Cara bacanya mudah, cukup Follow akun ini dan tambahkan cerita ini ke reading list kalian! thankyou all!]
[Beberapa chapter yang mengandung mature content terpisah di jud...
Haii please tinggalkan Vote dan komentar, selamat membaca!💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jenny memasuki apartemen lama-nya yang kini sudah disulap menjadi studio make up tempat ia bekerja. Wanita itu lalu menengok ponselnya yang berbunyi sambil menunggu calon pengantin wanita yang hendak melakukan test make up atau percobaan sebelum make up sesungguhnya saat hari pernikahan.
Jenni tersenyum lebar saat membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya
Selamat bekerja, sayang. Can't wait to see you tonight. Aku mencintaimu. - Niel
Jenni langsung membalas pesan tersebut tanpa mengurangi senyum di wajahnya
Aku masih marah padamu - Jennifer
Daniel langsung membalas pesan Jennifer secepat kilat.
Oh, ayolah sayang. Kamu pasti sengaja ingin ku goda kan? Baiklah, lihat saja nanti malam.. aku meeting dulu sayang, jam 5 aku ke lokasi shooting, love you - Niel
Oh, Tuhan. Jenni tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum membaca semua pesan dari Daniel. Lelaki yang sudah menjadi suaminya itu selalu saja bisa membuat Jennifer merona. Dan seperti yang Daniel ucapkan, Jennifer juga merasakan hal yang sama. Merindukan lelaki itu dan ingin segera pulang ke panthouse!Oh sungguh hati Jenni berdetak cepat karena terus membayangkan suaminya itu. Ia membayangkan bagaimana malam ini akan berlangsung.
Jenni berkeja dengan semangat supaya hari itu berlalu dengan cepat. Ia bahkan sangat puas dengan hasil riasan-nya.
-----
"Bagus sekali, dude!" Seru Jeff sambil melemparkan air mineral ke Daniel yang masih berjalan menghampiri managernya itu.
Daniel tersenyum sumringah, tanganya lalu menangkap botol air mineral yang dilempar oleh Jeff dan segera meneguk isi nya hingga tandas. Tenggorokanya terasa kering setelah taping di sebuah acara talkshow.
"Ayo pulang sekarang!" Seru Daniel, ia melemparkan botol kosong ke tempat sampah dan melepas jas-nya sambil berjalan melewati Jeff
"Kita langsung pulang?" Tanya Jeff sambil menaikan satu alisnya
