Saat itu aku menanggapi pertanyaannya dengan candaan, untungnya ia juga menerima candaan itu.
-
Pukul 8 malam, Eunbi sudah tertidur, tidak seperti biasanya, ia tidur lebih cepat hari ini.
Mungkin karena besok ia harus bersekolah dan mulai bekerja.
Eh tunggu- Ah! Aku lupa tentang seragam ku!
Aku lupa bahwa aku harus melihat seragam dan menentukan ukuran seragam itu.
Terpaksa aku membangunkan Eunbi. Tidak, bukan untuk memintanya menemaniku. Melainkan untuk pamit, karena aku akan keluar sebentar.
-
Aku pergi ke rumah Ibuku, karena ia tidak menjawab telpon dariku, jadi terpaksa aku melakukan ini.
"Kau tidak bisa ku hubungi,"
"Semuanya sudah siap, untung saja kau ingat untuk mengambil seragammu, nih." ucap ibu lalu memberikan seragam itu.
Aku menjajalnya dan itu cukup untukku, pas.
Setelah mengambil seragam, aku berniat kembali ke dorm. Namun ibu memanggilku kembali.
"Kelasmu sama dengan Eunbi, jadi kalian bisa berangkat bersama."
Awalnya aku hanya mengangguk-angguk, itu karena aku tidak fokus.
Setelah fokus dan sadar dengan perkataannya, aku kembali menghampirinya sebelum aku keluar dari ruangannya.
"Jangan samakan kelasku dengan Eunbi."
Dahi ibuku mengerut, "Kenapa?"
"Hanya.. Turuti saja keinginan ku!"
"Kalian bertengkar?"
"Tidak."
"Lalu?"
"Kau perlu tahu?"
"Aku tidak boleh tahu?"
"Tidak."
"Walau aku ibumu?"
Aku mengangguk.
Ibu juga ikut mengangguk, "Baiklah."
Dan setelah urusanku dengannya selesai, aku keluar dari ruangannya dan kembali menuju dorm dengan menaiki sepeda.
Selama diperjalanan aku terus berpikir, kenapa aku keberatan untuk sekelas dengannya?
Apa aku terganggu dengan pertanyaan darinya tadi?
Kurasa bukan karena itu.
-
Aku membuka pintu dorm, dan masuk kedalam. Aku merasa sedikit demam malam ini.
Namun aku mengabaikan itu dan segera naik menuju kasurku.
Saat di alam tidurku, sebuah mimpi buruk datang, aku tidak bisa mengontrol rasa takutku, jadi aku membuka mataku.
Dan didepan ku, Eunbi tertidur duduk dilantai dengan kepala yang disenderkan pada kasurku.
Menyentuh keningku, ada sebuah kain basah disana, ternyata ia mencoba membuat demam ku turun.
Aku mengusap puncak kepalanya.
Tanganku meraih tangannya secara diam-diam, dan kembali tertidur.
Aigoo.. Gadis ini.
-
Aku bangun lebih awal darinya, sebuah dorongan dari dalam diriku membuat aku menjadi rajin hari ini.
Aku mandi lebih dahulu, kali ini aku yang membuatkan ia sarapan. Jangan remehkan kemampuan memasakku.
Rasanya ingin membuatkan kejutan untuknya, aku penasaran apa reaksinya jika tahu aku pindah ke sekolahnya.
Ketika ia baru bangun aku telah siap dan berangkat, aku meninggalkan sebuah post it.
Isinya sama seperti yang ia berikan kepadaku saat itu.
Menaiki bus pertama, dan kurasa aku adalah siswa yang datang pertama hari ini. Wah, aku memecahkan rekorku.
Rekor terakhirku saat itu adalah bel masuk, saat bel masuk berbunyi aku baru datang di gerbang.
Rasanya ingin tertawa, baiklah lupakan.
Aku pergi ke ruang guru karena kupikir sudah ada guru yang datang.
Ternyata belum ada.
Jadi aku memutuskan untuk menuju kantin sekolah ini, walau baru ada satu penjual yang sudah siap dengan dagangannya.
Aku membeli sebuah susu dan memainkan ponsel disana, dibandingkan aku harus menyesal karena harus berangkat lebih awal hanya untuk mengejutkan Eunbi.
-
Aku mendapat cukup banyak kepopuleran di hari pertamaku.
Dan kini istirahat, aku pergi menuju kelas Eunbi yang tepat berada disebelah kelasku.
Eunbi tidak ada dikelas, jadi aku memutuskan untuk pergi mencarinya dikantin. Berjalan kesana, aku melihat Eunbi tengah makan sendiri.
Aku sangat penasaran dengannya.
Aku hendak menghampirinya, namun dua pria mendahuluiku, dengan sangat tidak sopan, kedua siswa itu melempar sebuah botol mineral kepada Eunbi.
"Untukmu, gratis." ucap pria yang menggunakan jaket hitam.
Eunbi mengambil botol itu dan melemparnya lagi kearah pria itu. "Aku masih kaya." ucap Eunbi dengan nada arogan.
Dia bukan tipikal pemalu, disekolah dia tipikal kuat yang arogan.
Kali ini aku yang menghampirinya.
"Permisi, aku murid baru. Boleh aku makan bersamamu?"
Pandangan Eunbi menoleh kesamping—kearahku, mata gadis itu sedikit terbuka lebih ketika menyadari bahwa aku adalah aku.
"Aku murid baru disini, senang bertemu denganmu."
Aku menjulurkan tanganku menunggunya menjabat tanganku.
«».
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You. ➖[sinkook]
FanfictionMengenal seseorang lebih jauh. Berarti, Dia akan membawa masa lalu, kini, dan masa depannya. Hwang Eunbi. Jeon Jungkook. 💠Fourth Fanfic, indonesian.