Awalnya kubiarkan ia, namun kurasa ia semakin melunjak. Aku menyesal karena menerima jabatan tangan dari Jungkook dihari pertamanya.
Terakhir kali, ia tiba-tiba muncul dari belakang dan mengalungkan lengannya pada pundakku.
Aku memukul tangannya dan menghindarinya.
Aku tidak ingin mencari masalah lagi dengan murid perempuan lainnya, yah karena kalian tau Jungkook mendapat banyak kepopuleran. Bahkan dihari pertamanya saat itu.
Omong-omong, apa kalian penasaran kenapa aku punya sikap yang berbeda ketika disekolah dan diluar?
Akan kujelaskan sedikit.
Sudah cukup muak dengan sifat asliku yang polos dan lugu, aku mengubahnya menjadi lebih arogan. Namun tetap saja nasibku adalah untuk dibenci orang.
Ketika aku berwatak polos dan lugu, mereka menyebutku 'sang cari perhatian' dan ketika aku berubah dengan watak arogan, mereka semakin menjadi dan menjulukiku 'ratunya onar'.
Aku bersumpah tidak pernah membuat onar sedikit pun dengan sikap palsu ku.
Karena lelah, secara alami sikapku berubah permanen menjadi arogan jika di sekolah, namun berubah lagi ketika di luar sekolah.
-
"Makan siang bersama ku, ya?" ucap Jungkook membujukku, aku memalingkan wajahku dan berlanjut fokus pada jalan didepanku.
Ia terlihat cool didepan murid lain, namun kenapa sikapnya jadi seperti ini jika didepanku.
"Eunbi!" panggilnya.
"Bicarakan nanti saja, aku harus ke lapangan, jadwalku olahraga."
"Biarkan saja, kau akan dihukum, jawab 'Iya' apa susahnya sih?"
Akhirnya aku berhenti melangkah, "Kau tidak masuk kekelas?"
"Aku sudah membuat alasan." jawabnya enteng.
"Alasan?"
"Ke kamar mandi."
"Sejak kapan?"
"Dua puluh menit yang lalu. "
Aku memukul bahunya.
Bukan.. Dia izin ke kamar mandi kepada guru yang tengah mengajar, dan sudah dua puluh menit tidak kembali kekelas, apa yang ia pikirkan sih?
"Jawab 'Iya' dulu, aku akan membiarkan mu kembali berjalan."
Aku menghela nafasku, tidak habis pikir dengan dirinya.
Mendengar suara langkah gerombol yang ku tebak adalah anak-anak dikelas ku. Kaki ku kembali mencoba untuk melangkah, namun Jungkook menghalangi jalanku.
Ah, ayolah. Aku tidak ingin berjalan bersama mereka.
"Jawab dulu."
Tidak ada pilihan lagi, aku mengangguk setuju dengan ajakannya.
Jungkook menepi untuk memberiku jalan, dan ia kembali kekelasnya.
-
Istirahat berbunyi, aku keluar dari kelas seperti biasanya untuk makan.
Aku terkejut melihat Jungkook yang tiba-tiba saja sudah berada di depan kelas ku, punggungnya menyandar di dinding.
Pria itu tersenyum, "Ayo makan."
Aishh..
Kami akhirnya makan bersama di kantin. Hanya makan seperti biasa tanpa percakapan, selesai itu kami kembali ke kelas masing-masing.
Masih berjalan bersama menuju perjalanan ke kelas, tiba-tiba murid perempuan menghalangi jalan Jungkook.
Aku sempat ikut berhenti, namun kupikir itu bukan urusanku jadi aku hanya melanjutkan langkahku.
-
Jungkook kembali menghampiri ku, untuk pulang bersama katanya.
Aku menghela untuk entah keberapa kali— hari ini, karena ulahnya.
Kami menaiki bus dan duduk di bangku belakang, aku suka duduk disini. Kalau Jungkook, kurasa ia hanya mengikuti ku duduk dibangku belakang.
"Adik kelas menembakku tadi."
"Lalu?" aku bertanya seakan penasaran, walau aku bersikap seperti tidak penasaran sama sekali disekolah.
Jungkook menatap kearahku beberapa saat hingga terasa hening dan kemudian ia tersenyum, "Watak aslimu telah kembali." ucapnya.
Aku menggaruk leher belakangku. "Rasanya aneh, ya?"
Jungkook mengangguk. "Terasa seperti kau punya kepribadian ganda."
"Aku yang asli, sekarang didepan mu, jangan keliru dengan itu." tegasku.
"Arraso." ucapnya.
Dan secara mendadak Jungkook meletakkan kepalanya di kepalaku.
"Aku mengantuk."
Dan kenapa aku merasa tidak bisa menolak kepalanya dari pundakku.
-
Kami memasuki dorm.
6 bulan terakhir ini, hari-hari yang kami lewati berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang terasa sangat istimewa.
Kami suit untuk menentukan siapa yang mandi lebih dulu, kami belajar bersama, aku mengajarinya teori dan ia mengajariku praktek.
Aku cukup pandai dalam teori dan Jungkook cukup pandai dalam praktek terlebih olahraga.
"Ya, kurasa kita kekurangan bahan makanan." ucap Jungkook ketika melihat dalam kulkas yang hampir kosong.
"Ayo beli bahan makanan bersama." ajakku dan mengambil jaket untuk membeli bahan makanan bersama.
"Kau saja yang beli, aku malas jalan."
Aku menghela nafas lagi. Dia kembali membuatku merasa jengkel.
Melihat kearahku sendiri, kami menyadari watak kami yang benar-benar berbeda ketika disekolah dan disini.
Kita si pemilik kepribadian ganda.
«».
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You. ➖[sinkook]
FanfictionMengenal seseorang lebih jauh. Berarti, Dia akan membawa masa lalu, kini, dan masa depannya. Hwang Eunbi. Jeon Jungkook. 💠Fourth Fanfic, indonesian.