24

493 81 0
                                    

Suasana ini berubah drastis, bulu kudukku sampai merinding.

Setelah pertemuanku dengan kakak Jungkook, ia bergerak cepat untuk meminta nomor hp Jungkook atau keluarga Jeon.

Seketika aku teringat dengan cerita Jungkook tentang hyung-nya yang sangat ia benci, hyung-nya melarikan diri ketika keluarga mereka tengah diterpa kesulitan.

Akhirnya aku menolak permintaan kakaknya dan kembali bekerja.

Namun siapa sangka kalau hyung-nya Jungkook itu batu dan tetap memaksaku memberikan nomor telpon keluarga Jeon.

Aku tetap menolak hingga ia mengungkapkan alasan mengapa ia melarikan diri ketika kesulitan menghampiri keluarganya.

"Aku tidak benar-benar melarikan diri, bekerja keras sendiri dan kini aku telah bangkit. Aku ingin membantu keluargaku. Ani, aku ingin membantu Jungkook."

Ia tahu bahwa pasti ibunya akan menurunkan perusahaan itu pada Jungkook sedangkan Jungkook sendiri sudah punya cita-cita. Saat itu, aku tidak bisa menolak permintaan kakak Jungkook ini.

Dan secara kebetulan, aku dan kakak Jungkook bertemu dengan Jungkook tepat ketika kami keluar dari cafe.

Dari mata Jungkook, aku tahu bahwa ia terkejut dengan kehadiran kakaknya secara tiba-tiba.

Tatapan Jungkook beralih kepadaku dengan tatapan selidik, aku meluruskan pikiran Jungkook yang pasti tengah berpikir yang aneh-aneh.

Kakak Jungkook mengajak kami untuk berbincang di tempat yang lebih baik dibandingkan berdiri di jalan. Tentu pria itu bertanya padaku dimana tempat yang baik, karena sudah lama pria itu tidak kembali ke Seoul.

-

Di depan toko kelontong— warung kecil, yang terdapat bangku di depan toko tersebut, aku menyarankan.

Suasana ini berubah drastis, bulu kudukku sampai merinding.

Sebenarnya sejak Jungkook bertemu dengan kakaknya secara tidak sengaja di depan tempatku bekerja, suasana sudah berubah jadi mencekam dan menakutkan.

Aku tidak ingin ikut campur dalam percakapan mereka, dan hanya mendengarkan, sesekali dalam percakapan mencekam mereka namaku disebut.

Jungkook bertanya alasan mengapa kakaknya menghilang secara mendadak meninggalkan ia dan ibunya, sang kakak memberikan jawaban yang sama ketika ia menjelaskan kepadaku.

Sepertinya Jungkook masih belum bisa memaafkan kakaknya, bahkan setelah kakaknya minta maaf, Jungkook tidak mengatakan apapun dan mengajakku pergi dari sana secara sepihak.

Jujur aku belum bisa memahami perasaan Jungkook karena aku sendiri belum pernah berada di posisinya, namun sebaik mungkin kucoba untuk tidak menambah perasaan kesalnya.

Ia menarikku berjalan ke halte bus, tidak bicara sedikit pun selama di perjalanan dan tanpa sadar ia membawaku menuju dormnya lagi, aku tidak akan mengeluarkan protes.

Membuka pintu dorm dan kami masuk kedalam, secara kasar ia melepaskan tautan tangan kami.

Aku sedikit terkejut namun segera ku atasi dengan cepat, jangan menambah perasaan kacau Jungkook, jangan bertengkar.

...

Namun pada akhirnya kami bertengkar.

Ia terlihat kesal kepadaku padahal aku sama sekali tidak membuat kesalahan.

Ku katakan fakta bahwa aku bertemu kakaknya secara tidak sengaja dan ia hanya meminta tolong agar aku memberi tahu nomor ponsel adiknya— Jungkook.

Jungkook tidak percaya dan tetap menyudutkan ku bahkan ia memaki ku, semakin kucoba untuk menahan rasa marah dalam hati, semakin ia melunjak dan makiannya semakin menjadi.

Tidak bisa mengatur emosiku lagi, aku membalas nada tinggi ucapannya.

Kami bertengkar.

Aku menangis dan keluar dari sana karena benar-benar tidak sanggup lagi bertengkar dengan Jungkook.

Terkadang, aku merasa lelah berhadapan dengan Jungkook.

Ia mulai mementingkan didikan dari ibunya, bahkan ia menolak ajakan kencan dariku karena alasan ia harus membantu ibunya lagi.

Aku mencoba memahami posisinya, tapi tetap saja terkadang itu terasa lelah. Terkadang, ia lepas dari emosinya, jadi aku yang selalu mencoba meredamkan itu karena tidak ingin emosinya lebih lanjut.

Dengan cara apa? Mengalah.

Namun tidak untuk hari ini. Aku benar-benar marah kepadanya.

Ia berjanji kepadaku di hari ulang tahunku ini.

Seakan lupa, ia memakiku dengan alasan yang tidak masuk diakal, terlebih dihari ulang tahunku.

Pertengkaran besar, ini pertama kalinya untuk kami. Dan itu terasa menyakitkan.
«».

Meet You. ➖[sinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang