27

623 92 7
                                    


"Apa kau akan menginap disekolah?"

Mataku terbuka dan menyadari sumber suara itu adalah Eunbi.

Tidak menunggu Eunbi melanjutkan ucapannya, ia berdiri dan memeluk gadis itu.

Menaruh dagunya pada pundak Eunbi, pria itu mendesah pelan dan mengeratkan lingkaran tangannya pada pinggul Eunbi.

Eunbi jadi kebingungan, "Apa sesuatu terjadi?" tanya gadis itu.

Jungkook masih terdiam, detakan jantungnya masih terasa karena terlalu takut dengan mimpinya barusan.

"Ayo kita menginap di rumah ibuku," kata Jungkook pelan seakan tidak punya tenaga.

Eunbi terheran.

Ia meraih tangan Jungkook yang berada dibelakang punggungnya, melepaskan pelukan pria itu dan akhirnya ia menatap mata Jungkook.

Namun Jungkook menundukkan kepalanya tidak membalas tatapan Eunbi, mau tidak mau tangan gadis itu perlu mengangkat dagu Jungkook.

"Kau bermimpi buruk?"

Jungkook mengangguk, "Itu tidak menyenangkan untuk diceritakan, ikuti saja kemauanku, kumohon."

- - -

Jungkook pov.

Aku tidak pernah melepaskan tangannya dari genggamanku. Bahkan ketika kami menaiki bus dan duduk disana, aku masih erat menggenggamnya.

Eunbi terus-menerus melepaskan genggamanku, "Lepaskan atau aku pulang ke apartementku?"

Pada akhirnya aku melepaskan tanganku darinya, kini ia menatap keluar jendela, sedangkan aku menatapinya.

"Aku akan jadi dokter," ucapku tiba-tiba.

Eunbi segera menoleh kearahku dengan mata yang membulat, mungkin terlalu terkejut hingga ia tidak membalas dengan ucapan.

"Tidak boleh?" tanyaku.

Mata Eunbi berkedip untuk mencari beberapa kata yang ada dipikirannya, "Hanya kaget. Sejak kapan kau terpikir untuk jadi dokter? Aku penasaran."

Kini tatapannya lurus kearahku, seakan menantikan alasan yang akan keluar dari mulutku.

Sekilas mimpiku sesaat lalu terlintas, sebenarnya itu alasanku ingin menjadi dokter, pikiranku tiba-tiba menetapkan keinginanku untuk kedepannya.

"Hanya... Entahlah, aku memikirkan itu belakangan hari ini." ucapku memberi alasan palsu.

Eunbi tersenyum, "Aku senang kau sudah punya tujuan, maksudku kini kita sudah punya tujuan." katanya tersenyum dengan lebar.

"Kau benar-benar ingin jadi perancang baju?" aku menggeleng, "Maksudku desainer." aku mengoreksi.

Dan gadis itu mengangguk mantap, "Jujur aku sempat tidak percaya... "

Eunbi menceritakan bagaimana ia bisa menetapkan cita-citanya menjadi perancang baju berawal dari asal ucap.

Aku tersenyum melihatnya semangat menceritakan hal yang ia ingin ceritakan.

- - -

"Tumben kalian kemari?"

Jungwoo— Hyungnya Jungkook, yang tadinya duduk disofa, kini berdiri melihat kehadiran kami.

Aku memiringkan kepala kearah Jungkook, "Ia memelukku dan meminta agar kami tinggal disini untuk sementara." jawabku.

Jungwoo menggantikan posisi Jungkook dan membiarkan adiknya untuk mencapai apa yang ia cita-citakan.

Kini yang membantu ibunya mengurus perusahaan kini Jungwoo, hal itu tentu saja membuat Jungwoo harus tinggal disini.

Aku menarik koper yang kubawa, "Oppa, kamarku sebelumnya masih bisa dipakaikan?" tanyaku seraya menunjuk kamarku sebelum aku pindah dari rumah ini.

"Hmm.. Tentu saja,"

Jungkook angkat suara kini, "Lalu aku tidur dimana?" Jungwoo dan aku menoleh kearahnya, "Tentu saja bersamaku, masa bersama pacarmu, bahaya." jawab Jungwoo.

Jungkook menaikkan satu alisnya, "Hyung, kau serius? Aku tidur dikamarmu?"

"Pftt.." aku menahan tawaku.

Lalu berjalan menuju kamar dilantai atas, menaruh koper di sebelah kasur, rasanya tidak perlu memindahkan bajuku kelemari, toh kami hanya akan menginap tiga hari.

Berjalan keluar dari sana, aku dari lantai atas melihat mereka sudah berkumpul untuk makan malam.

Jungkook melambai kearahku, "Eunbi-ya, turun dan makan."

Aku mengangguk dan menuruni tangga, ditengah-tengah anak tangga, aku mendapatkan pesan masuk, sungguh terkejut karena ayah mengirimkan pesan kepadaku.

'Kau ingat ayah? ㅋㅋㅋ ayah akan pulang kekorea mengambil cuti, dan kau percaya? Ayah dapat promosi!'

"Eunbi-ya, kau tidak akan turun?" suara Jungkook kembali terdengar memanggilku.

"Aku akan turun!" sahutku dengan nada yang masih terbawa suasana senang.

«».

Hi semua, rasanya pengen nabok diri sendiri soalnya lama banget mikir buat ngedit cerita ini. Bingung ngatur alurnya hehe.

Btw untuk story selanjutnya aku pengen bikin cerita dengan bahasa non-baku (ini juga ga baku sih wkwk). Pengen bikin kek lu-gua gitu yg kedengerannya santai.

Q: mending pemeran utamanya sin-kook ato sinkook di jadiin lead couple(?). couple sampingan maksudnya, adegannya setiap chapter dibanyakin juga tapi.
Aku bingung:(

Meet You. ➖[sinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang