30 - chapter bonus

1.1K 120 4
                                    

"Waktunya terapi?"

Jungkook menggeleng. "Ini udah malam. Gak ada terapi malam disini."

"Lalu kenapa kesini?"

"Memangnya dilarang?"

Eunbi diam. Bingung untuk menanggapinya. Ia menepuk pinggir kasurnya perlahan, tanda agar Jungkook bisa duduk disana.

"Tidak ada pasien?"

"Belum ada panggilan."

Ia bangun dari posisi tidurnya dan duduk bersandar. Jungkook membantunya cekatan.

"Ouh... Jeon Jungkook. Kau cekatan." puji Eunbi dan Jungkook hanya tersenyum. "Aku sempat tidak percaya kau jadi dokter."

"Jangan bicarakan itu. Aku berjuang mati-matian melawan rasa depresiku. Aku ingin merawatmu."

Eunbi sudah mendengarnya. Selama terapi disini ditemani ayahnya. Ia diceritakan bagaimana Jungkook mengalami depresi karena dirinya yang tak kunjung bangun.

Gadis itu merasa bersalah padanya.

"Mianhe. Aku bangunnya lama, ya?" dengan hati-hati Eunbi mengambil tangan Jungkook dan mengelusnya.

Jungkook tertawa tipis. "Kau sadar akan itu." ia mendekat. "Tapi bagaimana ya? Aku ingin minta tanggung jawab."

Eunbi tidak bisa mundur lagi. "Apa? Mau apa?" ia gagap seketika.

Pria itu terus maju hingga tersisa sedikit jarak antara mereka. Eunbi menutup mata.

"Bagaimana rencanamu untuk kelulusan?"

Tidak bisa dipercaya.

Ah. Padahal Eunbi sedikit berharap bisa mendapatkan kecupan ringan dari Jungkook. Kenapa dia terus menggoda sih?

Pipinya panas. Ia bangkit dari sandaran membuat jarak lagi. Tangannya terayun mengipasi pipinya.

"Aku bahkan belum sembuh." gumamnya. Eunbi berdeham. "Itu.. Aku harus mengambil ujian pastinya."

"Ujian jaman sekarang susah loh."

Eunbi tersenyum. "Kan ada kau. Aku yakin kau masih mengusai materinya kan?" tanya Eunbi. "Kau dokter! Ingatanmu pasti bagus!"

"Ngegas ya."

Eunbi cuman terkekeh.

"Lupakan soal ujian. Balik ke tanggung jawabmu." ucap Jungkook tiba-tiba membuat Eunbi kembali mematung.

Jungkook dengan santainya mengunci Eunbi diantara tangannya. Mata gadis itu terbuka kaget karenanya. Sadar dengan suasanya, Eunbi kembali menutup matanya. Menunggu.

Namun hampir 30 detik tidak ada hal apapun.

"Apa yang kau tunggu sampai menutup mata?"

Sialan. Malu jadinya.

"Udah aku mau tidur keluar sana!!" Eunbi menarik selimut untuk rebahan. Jungkook menahannya.

"Jangan tidur dulu."

Eunbi menggeliut tidak nyaman. Ia marah terus dicandain kayak gini. Jadi ia menghindari kontak mata sama Jungkook, karena malu juga sih.

"Boleh lihat mata kamu?" ia meraih tangan Eunbi. "Kangen soalnya."

Lemah diriku kalo udah gini.

Gadis itu mengangkat kepalanya. Mereka bertatap. Jungkook tersenyum tipis. Keliatan bangen rasa kangen Jungkook.

Eunbi diam. Ia merasa bersalah banget udah tidur selama itu. Bikin Jungkook melewati waktu sulit. Gadis itu tidak bisa mengelak bahwa ia juga rindu sama sosok Jungkook.

Bahkan udah 2 bulan ia melihat Jungkook terus menerus selama dia dirawat disini. Masih aja ada rasa kangen.

Selanjutnya ia mengecup Jungkook. Ia cuman mengikuti nalurinya. Oke. Kecupan pertama mereka dilakukan olehnya.

Jungkook mengangkat alisnya tersadar akan tindakan Eunbi.

"Aku juga. Aneh ya, padahal udah 2 bulan, masih kangen juga." Eunbi coba buka suara biar ga hening-hening banget.

"Lagi." ucap Jungkook. "Pengen lagi, yang lama."

"Sudah ah. Balik kerja sana."

Jungkook mendekatkan wajah mereka lagi dengan cepat. "Tanggung jawabmu."

Ia segera menempelkan bibirnya. Bukan sekedar kecupan.

a bit deep.

Itu membuat Eunbi memundurkan badannya hingga ia kembali bersandar. Tapi karena gadis itu mundur. Mereka jadi tambah deep.

Sesuai keinginannnya Jungkook juga. Mereka melakukannya cukup lama. Disederhanakan, sampai mereka kehabisan nafas.

Iya, 3 kali kehabisan nafas.

"Geser sedikit." Jungkook segera tidur disebelah Eunbi.

"Kau benar-benar tidak ada pasien?"

Jungkook menggeleng, "Aku akan tidur disini, toh mereka juga bakal menelpon jika ada pasien di ugd."

"Tapi Jungkook-"

"Tanggung jawabmu."

Dasar ya.

Mereka bertukar cerita tentang 5 tahun itu. Tanpa Jungkook beritahu Eunbi bahwa ia meminta tukar jam dengan rekannya agar bisa pacaran dengan Eunbi.«»

The real end.

Maap gais yang kemaren pendek banget chapternya. Padahal endingnya :")

Meet You. ➖[sinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang