Triple Date

1K 33 0
                                    

"Loh, kalian?" Key menatap heran ke arah Ana dengan Dylan dan Nara dengan Andi saat melihat kedua sahabatnya itu berjalan berdua dengan sahabat kekasihnya. Namun, yang lebih mengherankan yaitu melihat Nara dengan Andi. Sejak kapan mereka....

"Kalian jalan berdua?" tanya Ana memandang tautan tangan Nara dan Andi yang segera Nara lepas saat mengikuti pandangan Ana yang mengarah ke tangannya.

"Enggak."

"Iya."

Sahut Nara dan Andi berbarengan yang semakin membuat Ana curiga.

"Kalian jadian?"

"Mana mungkin!"

"Iyalah!"

Nara dan Andi menolehkan kepala serempak dan saling melihat satu sama lain dengan raut wajah yang berbeda, Nara dengan tatapan tajamnya sedangkan Andi dengan wajah tak percayanya.

"Jadi, kita selama ini ... apa?" tanya Andi ke arah Nara dengan wajah tak percayanya dengan Nara yang memandang Andi datar.

Nara mengucapkan kata 'bego' tanpa suara ke arah Andi yang masih memandanginya menuntut jawaban yang pasti dari sang pujaan hati.

Mereka berada di Planet Kpop, sebuah restoran makanan khas Korea Selatan yang pernah dikunjungi Dylan dan Ana beberapa waktu yang lalu. Key menatap tajam Nara dengan pandangan meminta penjelasan sedangkan yang ditatap mengacuhkannya dan membolak-balikkan buku menu di tangannya.

Para laki-laki di sana saling memandang dengan menghendikkan bahu serta membuka buku menu saat melihat sang gadis saling bertatapan dengan penuh arti.

"Saya ulangi, dua Ramyeon, tiga Tteokbokki, dua Kimbap, tiga Jajangmyeon, dua Bibimbap dan ekstra Kimchi. Apakah benar?" Ana menganggukkan kepalanya mewakili mereka dan waitress itu meninggalkan mereka untuk membawa captain order ke kitchen.

"Jadi ... kalian?" Key menyipitkan matanya memandangi kedua insan di hadapannya yang duduk kikuk saat dipandangi secara intens oleh Key.

"Kita in relationship."

"Gak ada apa-apa."

Sahut Andi dan Nara berbarengan. Mereka menolehkan kepala dengan saling memandang dan menghela napas.

"Iya," jawab Nara dengan pasrah.

"Yes!" pekik Andi senang serta meninju menggunakan kepalan tangannya di udara.

"Traktir dong, ya. Kan, kalian sudah jadian." Key menaikkan sebelah alisnya menggoda Nara yang wajahnya sudah memerah malu.

"Tenang, hari ini gue yang traktir. Kalau mau nambah, langsung pesan aja," kata Andi dengan senyuman yang lepas dari bibirnya.

Key sudah berancang-ancang mengangkat tangannya untuk memanggil pramusaji yang akan lewat di sebelahnya. Namun, saat ia melihat Nara yang tengah menatapnya dengan tajam, Key tidak jadi memesan menu tambahan yang sudah tersusun rapi di otaknya.

"Apa lo liat-liat?!" Key mengerucutkan bibirnya saat tatapan tajam Nara tidak kunjung memudar. Ia merapatkan tubuhnya ke Reno untuk meminta perlindungan.

"Udah, kalau kamu mau pesan, pesan aja. Aku yang bayar," kata Reno yang membuat mata Key berbinar dan mengacungkan tangannya saat pramusaji hendak melewati meja mereka.

"Satu Kimbap, satu Tteokbokki goreng dan satu Tteokbokki rebus," ujar Key dengan semangat. Reno hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan melihat tingkah sang kekasih.

"Astaga, Key," kata Ana dengan memandang Key dengan tak percaya. "Itu, makanan lo aja belum di habisin, udah nambah aja."

"Suka suka gue, Reno aja, gak protes," balas Key. "Iya, kan, Babe?" tanya Key meminta bantuan yang dibalas dengan anggukan oleh Reno.

DylanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang