"Apa?!"
"Cukup!"
Ana keluar dari rumah dengan wajah memerah karena menahan amarah, ia berjalan menuju garasi mobil dan hendak mengendarai mobilnya sampai suara klakson mobil terdengar. Key beserta Nara melambaikan tangan dan Ana berjalan cepat menuju mobil Key dan duduk di kursi belakang.
"Tumben lo pada jemput." Mungkin Ana memang harus bersama mereka karena jika ia mengendarai mobilnya ia tak tahu akan berakhir di sekolah atau rumah sakit. "Udah minum obat, kan?"
"Sialan!"
"Udah, makasi. Kita jemput lo dengan kesadaran 100% kok." ujar Nara dengan santai yang berbanding terbalik dengan Key yang mengumpat.
"Udah dijemput juga, pake ngatain." gerutu Key seraya menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Ana yang menampilkan aura seram. Tak hanya rumahnya, Ana pun ikut memiliki aura seram.
Key menolehkan kepalanya sejenak ke arah rumah dan Ana bergantian seraya bergidik ngeri. Dalam hati ia tak akan membicarakan apapun sehingga membuat Ana mengeluarkan semua setan yang ada di tubuhnya. Oke, Key memang berlebihan.
"Jadi, lo sama Dylan udah taken?" tanya Key dengan pura-pura bodoh. Mana mungkin ia tak tahu hal sepenting ini di saat pacarnya yang merupakan sahabat dari pacar sahabatnya ini menceritakan semua hal mengenai Ana kepada sahabatnya dan Renopun tak bisa merahasiakan apapun dari Key yang seolah bisa menembus isi kepalanya.
Ana berdehem singkat sebelum membalas pesan yang masuk dari ponselnya. Dylan.
Di
Udah berangkat?An
UdahDi
Sama siapa?An
Dijemput Key sama NaraDi
Oh, bagus deh
Aku ada latihan futsal nantiAn
OkeDi
oke doang?An
Terus?Di
Ditanya kek, pulang jam berapa, sama siapa, udah makan belum.An
Oke. Pulang jam berapa? Sama siapa? Udah makan belum?Di
Ck. NyebelinAn
Loh?Di
Au ah, kamu gak pekaAn
HmDi
Yah dia ikutan marah
Yang, ini aku lagi marah loh
Kamu jangan ikutan marah
Yang
Yang
Beb
Honey
Sayang
An
Ana
Huft
An
Love youAna tertawa kecil membaca pesan singkatnya bersama sang kekasih. Kekasih? pipi Ana bersemu merah saat mengatakan itu dalam hatinya.
"Woy! Malah senyum sendiri." seruan Key mengejutkan Ana yang memandang geli ponselnya dan menatap Key dengan pandangan datar yang membuat Key bergidik ngeri karena aura setan yang masih melingkupi Ana.
Key selalu mengatakan aura seram atau aura setan jika tanda-tandanya seperti wajah Ana menjadi memerah menahan amarah, tak ada senyuman di bibirnya, dan aura seram yang menguar di badannya yang menandakan bahwa ia sedang bertengkar lagi dengan kedua orangtuanya.
"Lo kenapa?" tanya Nara dengan memandang Ana yang seolah memiliki kepribadian ganda, ia tadi tersenyum dan sekarang sedang menampakkan wajah seramnya.
"Fine."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dylana
Teen FictionAna yang seorang Bad Girl di sekolahnya harus mau merelakan waktunya yang berharga untuk Dylan, seorang Most Wanted di sekolah tetangga. Ana bingung kenapa Dylan selalu mendekatinya, ia selalu tak menanggapi ajakan Dylan setiap mengajaknya pulang be...