Zero-Three

4.5K 289 2
                                    

Nara sedang membaca sebuah buku novel yang bergenre romance terhenti saat ada yang menghalangi cahaya.Nara mendongak lalu melihat siapa yang menghalangi.

"Hai" sapa orang tersebut.

Jantung Nara berdegup kencang,keringat dingin mulai keluar dari kulitnya.Nara berusaha untuk bersikap sebiasa mungkin.

"O-oh,hai" jawab Nara dengan senyum paksa.

Orang tersebut mengulurkan tangan kanannya didepan Nara,"Oh Sehun-imnida" ujarnya yang membuat Nara semakin tidak karuan.

Nara menerima uluran tangan Sehun dengan ragu-ragu,"Jung Nara-imnida" ujar Nara sedikit takut.

Sehun duduk disamping Nara yang refleks membuat Nara duduk menjauh.Sehun tersenyum menyeringai melihatnya.

"Hei,tidak apa-apa.Aku tidak akan menggigit kok" ujar Sehun dengan sedikit candaan.

Nara tersenyum kaku,"A-ah,benar juga" ujarnya sedikit kaku.

"Kau ada les pagi hari ini?" tanya Sehun dengan senyum yang menurut Nara itu adalah senyum menakutkan.

Nara melirik jam-nya,"I-iya,sebentar lagi" jawab Nara dengan nada agak sedikit rileks.

"Ah,baiklah.Sampai jumpa besok" ucap Sehun sembari melambaikan tangannya dan pergi.

Nara menatap punggung Sehun yang semakin jauh dari pandangannya dengan wajah takut.Kemudian menghela nafas lega,saat Sehun pergi dari sana.

Sesaat kemudian ia mengerutkan keningnya bingung.

Untuk apa Sehun datang dan menyapanya?

Mungkinkah ia korban selanjutnya? Ah,tidak-tidak.Ia segera menggelengkan kepalanya untuk menghapus semua pikiran yang tidak masuk akal.Ini semua gara-gara gosip dari Hyena yang tidak bermanfaat itu.

***

Tomorrow morning.

Nara menggeliat kecil saat ponselnya berdering.Tangannya meraba-raba nakas yang ada disamping tempat tidurnya.

"Halo?" sapanya serak khas orang yang baru bangun tidur.

"Yaa!! Jung Nara! Bangunlah! Kita ada jam pagi hari ini" teriak seseorang disebrang sana.

Dahi Nara mengkerut,"Hei! Aku sudah tau.Kau mengganggu tidurku saja" gerutu Nara kesal.

"Liat jam berapa sekarang" ujar seseorang disana dengan menahan kesal.

Nara mengalihkan pandangannya ke jam kecil yang berada diatas nakas.

09.00 a.m

"Oh,astaga! Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi,Hyena?" gerutu Nara sembari bangkit dari kasurnya.

Hyena berdecak kesal,"Jangan salahkan aku.Kau yang mengomel sedari tadi.Cepatlah,satu jam lagi kelas akan mulai.Annyeong!" Hyena langsung menutup panggilan mereka secara sepihak.

Nara langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan melakukan ritual paginya.Tidak cukup lama ia mandi.Lima belas menit kemudian Nara keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap.

Lalu beralih pada wajahnya.Tidak mau menghabiskan waktu terlalu banyak,Nara hanya menggunakan bedak lalu memoleskan Liptint dibibirnya.Kemudian menyambar tas lalu keluar dari kamarnya.

Nara kemudian keluar dari kamar kosnya,tidak lupa untuk menguncinya.Lalu berlari ke halte bus.Menunggu bus untuk datang dan mengantarkannya.Waktu terus berjalan.Sudah sepuluh menit bus tidak datang.Ia bisa terlambat.

Dengan sangat amat terpaksa ia harus memesan taksi.Klakson dari mobil mengalihkan pandangannya sesaat.

Siapa itu? Taksi? Tidak mungkin,aku saja belum memesannya.

Seorang laki-laki memakai kacamata hitam keluar dari mobil tersebut.Lalu menghampiri Nara yang sedang bingung melihatnya.

"Menunggu bus?" tanya orang tersebut.

Nara merasakan tubuhnya gemetar saat oramg tersebut melepaskan kacamata hitamnya.

"S-sehun..." ucapnya tanpa sadar.

Sehun tertawa kecil,"Kau masih ingat padaku rupanya" ujarnya kemudian.

Nara hanya diam mengabaikan ucapan dari Sehun.Lalu ia memfokuskan dirinya kembali pada ponselnya untuk memesan taksi.

"Ayo aku antar daripada kau harus membuang uangmu untuk naik taksi" ujar Sehun saat tahu Nara akan memesan taksi.

Nara mendongakan kepalanya melihat Sehun yang juga tengah melihatnya.

"B-bolehkah?" tanya Nara dengan sedikit gugup.

Sehun hanya mengangguk lalu berjalan lebih dulu sembari memberikan kode pada Nara untuk menaiki mobilnya.Nara ragu untuk menerimanya atau menolaknya.

Disatu sisi ia senang karena ia tidak perlu untuk mengeluarkan uang hari ini tapi disisi lain ia takut dengan Sehun karena ucapan Hyena kemarin.Dengan ragu,ia memilih untuk mengikuti Sehun dan duduk dijok depan.

Dibalik wajah datar Sehun,laki-laki itu diam-diam tersenyum menyeringai saat melihat Nara perlahan berjalan ke arah mobilnya.Ia berhasil.

Mobil Sehun melaju membelah padatnya kota Seoul hari ini.Keheningan melanda mereka --Nara dan Sehun-- didalam mobil.

"Kau..semester berapa?" tanya Sehun memecah keheningan.

"Semester 2" jawab Nara dengan sedikit gemetar.

Sehun tersenyum,"Ah,rupanya aku lebih besar darimu satu tahun" ujarnya.

Nara hanya mengangguk membenarkan perkataan dari Sehun.

"Kalau begitu kau harus memanggilku oppa" ujar Sehun lagi.

Nara membelalakan matanya lebar,"N-ne? O-oppa?" tanya-nya tak percaya.

Sehun hanya mengangguk,"Ne.Jigeum Sijaghagi(Mulai sekarang)" ujar Sehun.

Nara hanya mengangguk kaku,"Arraseo(baiklah)" ucap Nara.

Sehun hanya diam dan memfokuskan dirinya mengendarai.Diam-diam lelaki itu tersenyum menyeringai dalam hati.

Satu langkah lagi,babe.

-----

Tbc.
Huahh,konflik sudah mulai muncul,hehe.
Stay tune!
Baybay👋

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang