One-One

3.5K 222 2
                                    

Nara mengerutkan dahinya bingung sembari menatap Sehun yang juga sedang menatapnya dengan pandangan sendu.

"K-kim Y-yerim?" tanya Nara bingung."Siapa Kim Yerim?" tanya-nya lagi.

"K-kau Kim Yerim kan?" tanya Sehun lirih.

Nara mengerutkan kening bingung,"Tapi aku bukan Ki---"

"KAU KIM YERIM!" potong Sehun dengan suara yang tinggi.

Refleks Nara memejamkan matanya.Ia takut Sehun marah lalu akan melukainya.

"T-tapi a-aku bukan Kim Yerim,Sehun" ujar Nara lirih dan pelan.

Kata-kata tersebut seolah menyadarkan Sehun.Laki-kaki tersebut menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.Mengusap wajahnya serta mengacak-acak rambutnya kasar.

Lalu Sehun berdiri dan keluar dari kos Nara.Meninggalkan gadis tersebut duduk dalam keadaan terdiam.

Apa yang terjadi?

***

Sehun masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan kacau.Setengah kesal dengan sikapnya yang menurutnya aneh,setengah lagi ia senang bertemu dengan cinta pertamanya walaupun ia belum yakin.

Kesal serta bingung membuat laki-laki berkulit pucat itu mengacak-acak rambutnya kasar.Sehun langsung melajukan mobilnya dengan laju dengan arah yang tidak menentu.

Mobil milik laki-laki berkulit pucat itu mengarah menuju suatu club yang biasa dikunjunginya.Mungkin acara 'itu' akan membuatnya sedikit tenang.Sounds weird but ya itulah dia.

***

Pagi tiba.Nara sedang bersiap-siap untuk pergi kuliah hari ini.Sudah terhitung 2 hari -mungkin- ia sudah tidak kuliah.Nara turun ke lantai bawah setelah polesan liptint pada bibirnya.Menghampiri Hyerim yang sedang sarapan sendiri.

"Eoh! Kau kuliah?" tanya Hyerim saat melihat Nara turun dari tangga.

"Hm,sudah 2hari aku bolos" ujarnya seadanya.

Hyerim mengangguk mengerti lalu menyuruh Nara duduk untuk sarapan terlebih dahulu.Hyerim menghembuskan nafas kasar saat melihat tubuh Nara yang semakin kurus serta kantung mata yang tebal.Apa yang Nara sembunyikan darinya sebenarnya?

"Na,kalau kau ada masalah cerita saja padaku.Jangan dipendam semua sendirian" ujar Hyerim sembari menggenggam tangan milik Nara.

Pergerakan Nara terhenti.Gadis tersebut terdiam beberapa saat lalu tersenyum lembut ke arah Hyerim.

"Arraseo" ujarnya singkat sembari senyum.

Hyerim mengangguk,"Kau sudah mau pergi?" tanya Hyerim saat melihat Nara berdiri dari kursinya.

Nara menoleh ke arahnya,"Iya" jawabnya.

"Kalau begitu sama-sama saja!" tutur Hyerim semangat.

Nara tertawa kecil,"Baiklah-baiklah" jawabnya.

***

"Kalau begitu aku pamit dulu" ujar Nara dari luar mobil melalu jendela mobil Hyerim.

Hyerim mengangguk,"Ne,hati-hati" ucap Hyerim dari dalam mobil."Annyeong!" ujar gadis tersebut lalu melajuka mobilnya meninggalkan kampus Nara.

Nara menghela nafas kasar.Menatap kampus yang sudah 2hari tidak datang.

Apakah aku akan bertemu dengan Sehun?
Tapi kenapa dengan dia? Aneh sekali.

Pikiran Nara kacau saat mengingat tingkah laku Sehun yang belakangan ini menurutnya aneh.

Satu tepukan dipundak kirinya membuat Nara kembali tersadar dari lamunannya.

"Haii!" sapa Hyena riang sembari melambai-lambaikan tangannya."Akhirnya kau kembali!" sambungnya lagi memeluk Nara erat membuat sang empunya susah untuk bernafas.

"H-hei,a-aku t-tidak bisa bernafas" ujar Nara terpotong-potong.

Hyena langsung melonggarkan pelukannya pada Nara,lalu tersenyum konyol.

"Mianhae" ujarnya cengengesan.

Nara hanya tersenyum.Lalu mengajak Hyena untuk masuk ke dalam.Sepanjang perjalanan menuju kelas Nara tertawa kecil saat Hyena melontarkan lelucon.Sampai mereka mau menaiki tangga pandangan Nara terhenti disuatu titik.

Disana,
Diujung tangga,
Terdapat Sehun yang sedang berdiri dengan memainkan ponselnya.

Nara terhenti beberapa saat hingga suatu suara mengagetkan Nara hingga Sehun yang juga sedang melihatnya saat ini.Ini yang ia takutkan.

Ia takut untuk bertemu Sehun.

"Hei,Nara! Kenapa berhenti?" teriak Hyena.

Nara tersadar lalu tersenyum kikuk,"Gwenchana" ujarnya pelan lalu mengikuti Hyena dibelakangnya.

Sehun tersenyum smirk saat Nara tidak sengaja beradu pandang dengannya.Membuat Nara langsung mengalihkan pandangannya kemana saja asal tidak beradu pandang dengan laki-laki berkulit albino itu.

Lalu Sehun berjalan mendekat membuat Nara semakin ketakutan.

Astaga!
Bagaimana ini?

Pekik Nara dalam hati.

Langkah Sehun dengan Nara hanya berjarak beberapa langkah lagi.Hingga Sehun berada tepat disamping Nara dan berbisik,

"Akhirnya kau kembali juga,Jung Nara"

Setelah itu Sehun langsung berlari meninggalkan Nara yang sedang terdiam ditempat dengan perasaan ketakutan.

-----

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang