Zero-Eight

3.5K 236 1
                                    

Nara mengerjap-ngerjapkan matanya saat cahaya matahari seperti menembus masuk ke dalam matanya.Perlahan ia membuka kedua matanya.Lalu mengedarkan pandangannya melihat sekelilingnya.Ia berada disuatu ruangan yang bernuansa hitam putih.Jelas ini bukan kamar kos-nya.

Saat ingin mengucek matanya,tangannya seakan tertahan sesuatu.Nara mendongakan kepalanya melihat apa yang menahannya.Tali berwarna hitam mengikat tangan serta kakinya tepat diujung sisi tempat tidur.

Apa yang terjadi?!

Sontak,Nara menjadi panik.Ia berusaha mengingat hal terakhir yang ia buat sebelum terikat seperti ini.Ah iya! Terakhir kali ia dan Sehun berada dicafe dan sedang makan.Lalu ia mengantuk setelahnya.Nara kembali panik.Tangannya meronta-ronta berharap bisa terlepas.Tapi sayangnya hal itu tidak terjadi.Malah membuat tangannya menjadi merah dan luka.

Pintu terbuka.Nara semakin bertambah panik.Seorang laki-laki berjalan santai menuju tempat Nara.

"Annyeong" sapanya dengan santai.

Nara menajamkan matanya.Itu Sehun.Nara kembali bernafas lega saat mengetahui itu Sehun.

"Sehun? Dimana ini?" tanya Nara sembari mengedarkan pandangannya.

Sehun tidak menjawab.Pria itu hanya tersenyum arti.

"Baiklah kalau kau tidak mau jawab" ujar Nara setelah melihat reaksi dari Sehun."Tapi bisa tolong lepaskan tali ini?" tanya Nara sembari menarik-narik tangannya yang terikat.

Sehun menyeringai lalu mengangguk.

"Baik,tapi setelah nyawamu" ujar Sehun.

Tenggorokan Nara serasa tercekat.Apa maksudnya dengan kata 'nyawanya'?

"S-sehun,a-apa m-maksudmu dengan nyawaku?" tanya Nara terbata-bata.

"Maksudnya setelah kau mati" ujar Sehun,seringai diwajahnya semakin lebar.

Tenggorokan Nara semakin tercekat.Bahkan untuk menelan air liurnya saja seakan sangat susah.

Nara tertawa hambar,"A-apa yang kamu maksud,Sehun?" tanya Nara.

Gadis itu berpikir bahwa Sehun sedang usil padanya seperti biasanya.

"Apa kurang jelas perkataanku tadi,nyonya Jung?" tanya Sehun datar.

Namun sepertinya tidak untuk kali ini.Raut wajah Sehun berbeda seperti biasanya.Sehun melangkah lebih dekat menuju ke tempat Nara.

"So,mau mulai dari mana?" tanya Sehun setelah duduk disamping Nara.

Nara memalingkan wajahnya ke segala arah yang penting tidak melihat wajah Sehun sekarang.Ini bukan Sehun yang ia kenal selama ini.

Tiba-tiba pikiran Nara tentang perkataan Hyerim yang mengatakan bahwa 'Sehun adalah seorang psychopath' lewat begitu saja.Temannya itu benar.

Nara menyesal.Menyesal karena mendekati Sehun dan berteman dengannya.Padahal ia sudah diperingati oleh Hyerim.Ia merasa dirinya sunggu bodoh.Ia sudah masuk dalam jebakan yang dibuat oleh Sehun.

"Hei,kenapa melihat ke arah lain?" tanya Sehun meraih dagu Nara dan memutar kepalanya melihat dirinya.

Tiba-tiba suara tertawa Sehun terdengar keras dan menggema diruangan itu.

"Kau takut?" tanya Sehun sembari mendekatkan wajahnya.

Refleks Nara memejamkan matanya ketakutan.

"Tenang saja,ini hanya akan sakit sebentar" ujar Sehun sembari tersenyum menyeringai.

Nara semakin panik saat Sehun mengeluarkan sebuah pisau kecil dari dalam saku celananya.

"A-apa yang akan kau lakukan,Sehun?" tanya Nara gemetar.

"Hei,hei,tenang saja" ujar Sehun semakin mendekatkan pisau tersebut.

Nara memejamkan matanya kuat-kuat.Gadis itu juga menggigit bibir bawahnya dengan keras untuk menahan isakannya.Menurut buku yang pernah Nara baca,seorang psychopath akan semakin senang saat mendengar tangisan ataupun rintihan.Maka dari itu,Nara sebisa mungkin untuk menahannya.

Sampai akhirnya isakan tersebut lolos disertai dengan darah yang keluar dari bibir Nara.Mungkin saja ia menggigit bibirnya terlalu keras.

30menit berlalu,Nara merasa tidak terjadi apa-apa.Nara pelan-pelan membuka matanya dan melirik ke arah Sehun yang perlahan menurunkan pisau kecilnya itu.Nara bernafas lega.Tapi kenapa sepertinya Sehun berada dalam tatapan kosong?

"S-sehun..." panggil Nara pelan.

Sehun tersadar lalu mencengkram erat-erat tangan milik Nara yang membuatnya meringis kesakitan.

"S-sehun s-sakit..." ringis Nara.

Sehun menatapnya tajam,"Who are you?" tanya Sehun dingin.

Nara menatapnya bingung,"A-aku? A-aku Nara,J-jun---"

Perkataan Nara terpotong saat Sehun membentaknya.

"Jung Nara? Kau pikir aku akan percaya? SIAPA KAU SEBENARNYA?!" tanya Sehun tajam dan penuh penekanan.

Nara kembali terisak,"Aku memang Jung Nara,Sehun" ujarnya lirih.

Perlahan cengkraman Sehun mulai mengendur.Lalu Sehun mengusap kedua wajahnya kasar sembari berteriak frustrasi yang membuat Nara ketakutan.Setelah itu Sehun melepaskan ikatan pada tangan serta kaki Nara.Lalu keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Nara yang sedang kebingungan.

Nara yang tidak mau menyia-nyiakan hal ini,lalu bangkit dari kasur dan pergi dari ruangan tersebut.

***

Pagi ini seperti biasanya,Nara akan menjadi seorang gadis yang pergi ke kampus.Setelah kejadian kemarin,Nara merasa sedikit trauma dengan laki-laki itu.Namun sebisa mungkin Nara bersikap biasa saja agar temannya tidak curiga.

"Na.." panggil Hyena sembari menyentuh lengan kanan milik Nara.

Nara tersentak dari lamunannya,lalu menatap Hyena kikuk.

"I-iya?" tanya Nara setelah tersadar dari lamunannya.

"Ada apa denganmu?" tanya Hyena balik menatap Nara dari atas sampai bawah."Kau punya masalah?" tanya-nya lagi.

Nara dengan cepat menggeleng,"Ani" jawabnya singkat sembari tersenyum palsu.

Hyena mengangguk,"Hmm,baiklah.
Ceritakan padaku kalau kau punya masalah,arrachi?" ujar Hyena.

Nara mengangguk sembari terkekeh kecil,"Aye aye captain!" jawabnya sembari memberi hormat.

***

Disisi lain,Sehun tidak masuk ke kampus hari ini.Pikirannya terlalu kacau setelah kejadian kemarin.Entahlah,yang pasti Sehun merasakan deja vu setelah mendengar isakan Nara kemarin.

Isakan Nara mirip seperti isakan pada gadis yang menjadi cinta pertama Sehun.Atau apakah memang benar ia gadis cinta pertama Sehun? Tapi kenapa namanya berbeda? Apa ada hal lain yang terjadi saat ia pindah?

Sehun tersentak dari lamunannya seakan sudah tau apa yang akan diperbuat.Lalu keluar dari ruangan pribadinya dengan tergesa.

-----

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang