Zero-Nine

3.5K 220 4
                                    

Sehun membuka pintu dengan kasar lalu masuk ke dalam ruangan dengan tergesa.Disana,ada seorang laki-laki dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya yang sedang berkutat dengan komputer.Lalu berdecak sebal saat melihat siapa yang datang.

"Bisakah kau sopan sedikit?" ujar lelaki yang berkutat dengan komputer tadi dengan sebal.

Sehun mengerang kesal,"Aku sedang dalam masalah" ujarnya frustasi.

Lelaki itu mendongak,"Apa masalahmu?".Lelaki itu meneliti tubuh Sehun dari atas sampai bawah,"Sepertinya kau baik-baik saja" ujarnya kemudian lalu kembali berkutat pada komputernya lagi.

Sehun kembali mengerang kesal,"Ini bukan masalah fisik ataupun tubuhku bodoh!" ujarnya sarkas."Ini soal gadis yang sedang aku incar" ujarnya.

"Ya ya ya,terserah kau saja" ujar lelaki itu dengan cuek.

"Tapi aku butuh bantuanmu" Lelaki tersebut langsung menatap ke arah Sehun.

Lalu ia menyerngitkan dahinya bingung,"Bantuan apa?" tanya-nya.

Sehun melemparkan sebuah foto pada laki-laki itu,"Tolong cari informasi tentang gadis itu,Chanyeol" ujarnya lalu keluar dari ruangan tersebut.

Laki-laki bernama Chanyeol tersebut mengumpat kesal saat melihat kelakuan Sehun yang seenaknya padanya.

"Dasar tidak tahu sopan santun!" umpatnya kesal lalu mengambil foto yang dilempar oleh Sehun tadi.

"Siapa ini?"

***

Nara memutuskan untuk tidak kuliah hari ini.Kepalanya seakan ingin meledak sekarang juga.Nara tidak bisa akting baik-baik saja didepan temannya itu.Hei,ingat dia bukanlah seorang aktris.

Nara membaringkan tubuhnya ke kasur sembari memejamkan matanya.Pintu kamarnya terdengar seperti ada orang membukanya.Lalu duduk disamping Nara yang sedang berada diranjang.

"Kau tidak kuliah?" tanya Hyerim sembari menggoyang lengan Nara pelan.

Nara hanya menggeleng tanpa membuka kedua matanya.

"Wae? Kau ada masalah?" tanya Hyerim langsung dengan tatapan khawatir.

"Gwenchana" jawab Nara berusaha membuat Hyerim tidak khawatir.

Hyerim menghela nafasnya pelan,"Aku temanmu,Nara" ujarnya.

"Aku tahu" ujar Nara langsung."Aku baik-baik saja" ujarnya lagi.

Hyerim menghela nafasnya lagi,"Arraseo,beritahu aku kalau kau ada masalah.Jangan dipendam sendiri.Itulah gunanya teman" ujarnya yang membuat Nara langsung membuka matanya dan duduk lalu memeluk Hyerim.

"Arra" ujar Nara lirih.

Hyerim menepuk pundak Nara dengan pelan.

"Aku mau pergi keluar sebentar" ujar Hyerim setelah melepas pelukan mereka.

Nara mengangguk,"Hm,hati-hati" ujarnya sembari tersenyum kecil.

Hyerim tersenyum balik lalu keluar dari kamar Nara.

***

Sehun berjalan perlahan memasuki area gedung kampus.Matanya melihat sekeliling kampus seperti sedang mencari sesuatu.Sehun menghela nafas pelan,lalu kembali berjalan normal.

"Hei!" panggil Sehun pada orang yang kebetulan lewat didepannya.

"Y-ya?" tanya orang tersebut dengan gemetar.

"Kau tau Nara?" tanya Sehun datar.

"Nara? Jung Nara?"

Sehun mengangguk.

"Hari ini ia ijin tidak masuk" ujar orang tersebut.

Sehun menatapnya lama hingga membuat orang tersebut semakin gugup dan salah tingkah.

"Baiklah,kau boleh pergi" ujar Sehun lalu berjalan meninggalkan orang tersebut.

Sedangkan orang tersebut menghela nafas lega lalu segera pergi dari tempat tersebut.

Sehun segera berlari ke arah parkiran kampus khusus mobil.Melajukan mobilnya keluar dari parkiran menuju suatu tempat.

***

Nara sedang membaca novel yang sudah lama tapi belum pernah dibacanya.Terhenti saat ada yang mengetuk pintu.Perlahan Nara menurunkan buku dari pandangannya.Lalu berjalan ke arah pintu dengan dahi berkerut.

Siapa yang datang?

Nafas Nara seakan terhenti saat melihat siapa yang ada di depan pintu.

"S-sehun.." ucap Nara refleks.

Sehun yang sedang menatap ke bawah sontak langsung mengangkat wajahnya saat mendengar suara Nara.

"Annyeong" sapa Sehun dengan senyum.

Nara mengerjapkan matanya dua kali,berusaha untuk bersikap biasa saja.

"A-ada apa kau kemari?" tanya Nara gugup.

Sehun tersenyum,"Hanya memastikan" ujarnya.

Nara mengerutkan dahinya,"M-memastikan?" tanya Nara bingung.

Sehun hanya tersenyum kemudian berlalu pergi dari hadapan Nara menuju mobilnya.Nara melihat Sehun yang memasuki mobilnya lalu melajukannya mengerutkan dahinya bingung.

Memastikan apa?

Tepukan pelan pada pundak Nara membuatnya tersentak.

"Ada apa kau diluar?" tanya Hyerim bingung.

Nara hanya tersenyum kikuk,"Ani,tadi ada orang mengetuk pintu tapi ternyata tidak ada orang" ujarnya berbohong.

Hyerim hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti,lalu berjalan masuk meninggalkan Nara.

***

Sehun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaketnya.Menekan nomor lalu menempelkannya ditelinga.

"Kau sudah dapat informasinya?" tanya Sehun to the point saat sudah tersambung.

Orang diseberang telepon itu berdecak kesal,"Sudah" jawabnya.

"Baiklah" jawab Sehun lalu mematikan dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju suatu tempat.

-----

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang