Keesokan harinya seperti yang sudah di bilang oleh orang tua Nara bahwa mereka akan memberitahu gadis itu terbukti.Mereka bertiga siap-siap pagi sekali membuat Nara semakin bingung.Dan sewaktu Nara bertanya mereka hanya menjawab takut terjebak macet.
Memangnya mereka mau kemana? pikir Nara dalam hati.Gadis itu hanya mengikuti kedua orang tuanya dari tadi dengan keadaan bingung.
Ohiya, jika kalian bertanya soal Sehun bagaimana.Lelaki itu izin pulang lebih dulu seakan mengerti keadaan keluarga Nara yang butuh waktu.Dan kalian pikir lelaki itu beneran pulang? Tidak. Nyata nya mobil Sehun masih terparkir di sekitaran rumah Nara walaupun agak jauh dari rumah Nara. Nara yang hapal dengan model mobil Sehun serta plat-nya langsung tau bahwa lelaki itu tidak beneran pulang.
Nara hanya diam mengikuti kedua orang tuanya memasuki mobil.Entah kemana mereka akan pergi yang jelas orang tuanya bersikap aneh hari ini.Lebih terlihat sedih(?) mungkin.
Mobil milik ayah Nara mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah. Diikuti oleh mobil Sehun di belakang dengan agak sedikit berjarak.
"Eomma, kita mau kemana?" tanya Nara yang sudah sedari tadi menahan rasa penasaran.
Ibu Nara menoleh saat Nara melontarkan pertanyaan itu.
"Tunggu saja ya" jawab ibu Nara singkat sembari memberikan senyum kecil yang dipaksakan.
Ayah Nara yang menyetir hanya diam tanpa berniat untuk ikut bergabung dalam obrolan itu. Seakan seperti menghindar pertanyaan sebelum mereka sampai di tujuan.
Nara hanya mengangguk patuh setelah mendengar jawaban dari ibunya.Mereka berdua terlihat sedih.Ada apa sebenarnya?
Mobil melaju pelan menuju jalan yang lebih sepi. Nara menoleh ke samping jendela mobil dan membuat rasa penasarannya semakin menjadi-jadi.
Beberapa menit kemudian, mobil berhenti didepan pemakaman. Ayah Nara memarkirkan mobilnya lalu turun kemudian disusul oleh ibu Nara dan juga gadis itu sendiri.
"Eomma,ini dimana?" tanya Nara bingung sembari menatap sekeliling area kuburan.
Ibu Nara memberi isyarat dengan meletakkan telunjuk di depan bibirnya menyuruh Nara untuk diam. Lagi-lagi gadis itu hanya bisa terdiam dengan rasa penasaran.
"Kajja" ajak ibu Nara menggandeng tangan gadis itu.
Nara yang tidak tau apa-apa hanya diam mengikuti orang tuanya. Mereka bertiga masuk ke area pemakaman dengan ayah Nara didepan dan Nara serta ibunya berada dibelakang.
"Nara..." panggil ayah Nara membuat gadis itu berjalan mendekati lelaki itu.
"Ne,appa?" tanya gadis itu mengikuti arah pandang ayahnya yang tertuju pada dua buah gudukan tanah yang terlihat bersih.
Ayah Nara menarik lengan putrinya itu dengan pelan mengisyarat untuk mendekati dirinya.Nara mulai mengerti apa yang terjadi.Kedua gudukan tanah yang berada dihadapan mereka kemungkinan besar adalah makam orang tua kandung gadis itu.
"Mereka orang tua kandungmu" ujar ayah Nara dalam keheningan sejenak membuat Nara menatap ayahnya lalu berbalik menatap kedua makam dihadapannya.
Jadi benar. Kedua makam itu adalah milik orang tuanya.Orang tua kandugnya.
Nara terdiam sejenak setelah mendengarkan ucapan dari ayahnya yang singkat namun tepat sasaran.
"Nara..." ibu Nara mendekati putrinya yang berdiam diri lalu mengusap pundak gadis itu pelan.
Nara menatap ibunya yang menatapnya cemas.Kemudian gadis itu tersenyum kecil seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Nara berjalan mendekati makam kedua orang tuanya.Kemudian mensejajarkan dirinya ditengah-tengah kedua makam itu lalu pelan-pelan menurunkan dirinya untuk menatap lebih jelas nama yang tertera disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Misteri / ThrillerSehun,seorang laki-laki tampan bak dewa Yunani.Kaya,tampan,pintar,semua ada pada dirinya.Tapi sebenarnya dibalik semua kesempurnaan itu ia adalah seorang psychopath,benarkah itu? . . 20.12.2017.