One-Four

3K 183 1
                                    

Srett...

Sehun menghela nafas pelan saat sentuhan terakhir untuk karyanya malam ini selesai.Lalu memandangnya dengan cukup lama.

"Lebih baik" komentarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari pemburuannya hari ini.

Menyimpan pisau kecil dalam hoodie hitam yang biasa ia pakai.Lalu berbalik dan berjalan meninggalkan mayat tersebut.Berjalan menuju mobilnya dan mungkin menuju korban berikutnya.

Sembari menunggu,Sehun memejamkan kedua matanya.Pikirannya akhir-akhir ini menyita waktunya.Waktunya untuk ya kau tahu itu.

Pintu club malam mewah tersebut terbuka bertepatan dengan Sehun yang sudah membuka mata.Itu yang akan menjadi targetnya.Sehun menatap gerak-gerik yang dilakukan targetnya sembari menyeringai.Alih-alih menatap targetnya,ponsel Sehun berbunyi membuat sang pemiliknya berdecak kesal.

"Ya?" semburnya kesal saat menerima panggilan tersebut.

"Hei,hei,slow down man" ujar seseorang diseberang sana."Aku menemukannya"

Sehun refleks membetulkan posisi letak duduknya menjadi tegak,"Kau serius?" tanya-nya.

"Hm,aku akan mengirimnya ke email-mu" ujar orang disebrang sana lalu memutuskan panggilannya.

Sehun menurunkan benda elektronik itu dari telinganya dengan perlahan,lalu menatap layar yang sudah berwarna hitam itu dengan pandangan kosong.

Bolehkan sekali lagi aku berharap?

Tanpa basa-basi Sehun langsung melajukan mobilnya menuju apartemen miliknya.

***

Nara menghabiskan sarapannya dengan perasaan sedikit takut setelah kejadian semalam dikampus.Hyerim menatap bosan Nara yang sedang dalam pandangan kosong seakan gadis tersebut sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi.Gadis tersebut tidak jadi ke rumah orang tuanya dikarenakan orang tuanya sedang pergi ke suatu tempat.

"Ya!" teriak Hyerim membuat Nara tersadar.

"A-ah,iya?" tanya Nara refleks.

Hyerim berdecak kesal,"Kau ada masalah apa?" tanya-nya pelan.

Nara menggeleng,"Ani,aku baik-baik saja" jawab Nara sembari tersenyum kecil.

Hyerim memutar kedua bola matanya jengah,"Kau ada masalah? Masalah apa? Bertengkar dengan teman kampusmu?" tanya Hyerim bertubi-tubi.

Ah,iya! Nara baru ingat saat Hyerim berkata teman kampusnya.Ia belum berbaikan dengan Hyena setelah kejadian adu mulut mereka dua hari yang lalu dikampus.Ia harus meminta maaf padanya hari ini.

"Tidak" jawab Nara singkat lalu menghabiskan sarapannya dan meraih tasnya,berjalan menuju rak sepatu dekat pintu,"Aku berangkat dulu" ujarnya lalu keluar dari kos.

Hyerim hanya menghela nafas melihat kelakuan Nara yang tertutup.Apa salahnya berbagi cerita dengannya?.

***

Nara berjalan dengan sedikit cepat dilorong kampus.Gadis itu ingin langsung bertemu dengan Hyena dan meminta maaf.Ia tahu sekarang ia salah,selalu memendam semuanya sendiri.

Dengan langkah terburu-buru gadis tersebut berjalan menuju kelasnya.Berharap bahwa Hyena sudah ada dikelas.

Namun belum sampai kelasnya,gadis tersebut bertemu dengan Sehun.Nara menghembuskan nafas pelan lalu berusaha untuk berjalan melewati Sehun dengan tenang.

"Hai" ujar Sehun saat tepat berada disamping Nara sembari menyeringai.

Nara tersentak,"A-ah,H-hai" ujarnya kikuk.

Sehun menatap gadis tersebut dalam membuat sang gadis seperti merasa sedang terintimidasi.Refleks Nara memalingkan wajahnya ke segala arah yang penting ia tidak melihat wajah serta mata lelaki itu.

"Wae?" tanya Sehun menyeringai.

Sontak Nara melihat ke arahnya,"A-ani" jawab gadis tersebut kikuk sembari memegang belakang lehernya.

Sehun semakin menyeringai lebar membuat Nara semakin gugup serta ketakutan.

"A-aku permisi dulu"ujar Nara lalu berlari meninggalkan Sehun yang sudah merubah tatapannya menjadi sendu.

"I miss you,Kim Yerim" gumam Sehun lirih sembari menatap punggung Nara yang semakin mengecil.

***

Nara berjalan dengan cepat tanpa berniat untuk melihat ke belakang.Sampai-sampai ia yang sedang tidak memperhatikan pandangan depan dan hanya menunduk,gadis tersebut menabrak orang.

"Aduh.." gumam Nara lirih sembari mengusap dahinya yang bertabrakan dengan dada seseorang.

"Hei,kau tak punya mata apa?" tanya orang yang berada didepan Nara kesal.

Nara mendongak,"A-ah,C-chen  oppa,mianhae" ujar Nara sedikit ketakutan.

"Oh,rupanya kau Nara-ssi" ujar Chen ketika melihat orang yang menabraknya."Tak masalah.Lain kali lebih berhati-hatilah" sambung Chen.

Nara mengangguk pelan,"Ne,khamsahamnida oppa dan juga aku minta maaf" ujarnya.

Chen tertawa kecil,"Ne ne.Kalau begitu aku pamit dulu,sibuk hehe" ujarnya sembari tersenyum manis."Annyeong,Nara-ssi" sambung pria bersuara merdu tersebut lalu bergegas pergi.

Nara menatap punggung lelaki tersebut yang sudah berlalu dari hadapannya.Lalu tersadar ia harus menemui Hyena.

Sesampainya Nara dikelas,mata gadis tersebut langsung berkeliling melihat seluruh isi yang ada dikelasnya.Dan akhirnya ia menemukan Hyena yang sedang duduk dipojok dekat jendela memainkan ponselnya.

Perlahan Nara berjalan menghampiri Hyena.

"Hyen.." sapa Nara kaku saat berada didepan Hyena.

Hyena mengangkat kepalanya dan menatap Nara datar.Menunggu gadis tersebut berbicara.

"A-aku a-aku..." ujar Nara tergagap membuat Hyena berdecak kesal.

"Tidak usah dipaksakan" ujar Hyena datar.

Nara sontak menggeleng,"Tidak-tidak" ujar nya cepat."A-aku minta maaf" sambung Nara.

Hyena menatapnya,"Lalu?" tanya-nya.

"Aku minta maaf karena sikapku yang egois" ujar Nara.

Hyena mengangguk,"Baiklah" ujarnya santai.

"A-apa? K-kau memaafkan ku?" tanya Nara tersenyum.

"Iya" ajar Hyena tersenyum sembari melebarkan kedua tangannya,"Pelukan?" tanya-nya.

Nara berlari ke dalam pelukan Hyena,sahabatnya.Akhirnya ia bisa berbaikan dengan sahabatnya itu.

-----

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang