Baca sambil vote ga dosa kok
-Luhan-
🔞🔞🔞🔞
🚫Diperuntukkan bagi remaja usia 18 keatas atau dalam bimbingan orang tua🛇
Baekhyun dan Kai saling berpandangan lalu menolehkan kepalanya kebelakang menatap Jihyo yang sedang asik dengan ponselnya. Kai mulai mencolek kaki Jihyo beberapa kali hingga akhirnya Jihyo mengangkat kakinya ke sofa.
"Hyo," panggil Kai
"Hm?"
"Dipanggil tuh nengok dulu kek," protes Kai.
Jihyo mengalihkan pandangannya yang semula ke ponsel kini melihat kakaknya yang punya kulit lebih eksotis dari yang lain.
"Apa?"
Kai menunjuk layar televisi yang bertuliskan larangan untuk anak dibawah 18 tahun. Sudah pasti Kai dan Baekhyun ingin melihat film itu tapi tidak mungkin karna ada anak dibawah umur bersama mereka. Jika biasanya Jihyo akan langsung pergi ke kamarnya kali ini tidak bisa. Karena Kyungsoo dan Xiumin sudah memberi titah untuk menunggu di depan tv sebari menunggu makan siang.
Sebenarnya jadwal pekerjaan mereka bisa hingga larut malam, namun mereka selalu mengingat kata eomma yang meminta mereka tidak meninggalkan Jihyo sendirian dirumah.
Jihyo melihat apa yang dimaksud Kai kemudian ia terdiam sesaat. Bukannya segera pergi ia malah memakai earphone dan memutar musik dengan volume tinggi dan matanya kembali fokus pada benda persegi panjang ditangannya. Kai dan Baekhyun saling berpandangan lalu menghendikkan bahu secara bersamaan. Mereka kembali melihat film yang mulai berputar.
🕃🕄
"Udah mau selesai, Hun panggil Kai, Baekhyun sama Jihyo sana," ucap Xiumin memeriah Sehun.
"Ga males." Xiumin menghembuskan nafasnya kasar melihat mantan adik bungsunya itu.
"Biar gue yang manggil hyeong," saut Chen.
Chen berjalan menuju ketempat tiga human itu berada. Dari sudut pintu ia bisa melihat kedua adik dan satu hyeongnya yang masih setia dengan aktivitas masing-masing. Baekhyun dan Kai yang menatap layar tv dengan lekat hingga Chen ikut melihat apa yang mereka tonton.
Seraya berjalan kebelakang Jihyo, Chen terus melihat adegan demi adegan yang tersaji di tv. Hingga tak disangka adegan di film itu menunjukkan dua orang yang saling menatap dengan jarak tubuh hanya beberapa senti. Wajah keduanya mulai bergerak maju lalu memiringkan kepala hingga berbentuk X. Chen yang terkejut melihat itu sontak menutup mata Jihyo dengan kedua tangannya dan membuat Jihyo terdiam tanpa pergerakan sedikitpun.
Wajah Baekhyun memerah melihat adegan itu, sedangkan Kai tersenyum tidak jelas. Tangan Jihyo tergerak menyentuh tangan yang menutupi kedua matanya.
"Bentar Hyo ada adegan sesat." Jihyo mengangguk lalu kembali terdiam.
Baekhyun dan Kai yang juga mendengar ucapan itu lalu berbalik dan melihat Chen yang melihat mereka dengan datar. Baekhyun hanya terdiam sedangkan Kai cengar cengir tidak jelas. Tidak ada percakapan pembuka diantara mereka, hingga suara tv yang dimatikan. Kai berbalik dan melihat siapa pelakunya.
Tepat disampingnya kini berdiri seseorang yang menjulang tinggi keatas. Kai yang mendongakkan kepalanya keatas hingga batas lehernya melihat siapa pelaku pemati tv. Kai meneguk salivanya lalu tersenyum semanis mungkin.
Hyeong yang mempunyai tinggi badan tertinggi hingga hampir menyerupai tiang bendera itu kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Melihat tatapan hyeongnya yang masih setia melihat dirinya, Kai segera berdiri dan memberi hormat kepada Kriss lalu berjalan menuju meja makan. Sedangkan Baekhyun justru menatap Kriss dengan puppy eyesnya, entah apa tujuan Baekhyun.
Kriss menghela nafasnya kemudian melipat tangannya didepan dada. Ia senantiasa menatap Baekhyun agar pria itu segera menyusul Kai. Tapi sayangnya kepekaan kali ini tidak menghampiri Baekhyun.
Dengan pergerakan cepat Kriss meraih tangan Baekhyun dan ditariknya hingga Baekhyun berdiri lalu ia berjalan hingga Baekhyun mengikuti dibelakang.
"Auw jangan mas! Aku masih muda! Jangan bawa aku ke tempat gelap mas! Auw!" Kriss melotot melihat Baekhyun yang berakting seolah ia sedang memainkan drama.
"Diem Baek!" Bentaknya.
"Auw maas! Dede dede gakuat diginiin."
Baekhyun terus ber-akting hingga suaranya tak terdengar lagi dari ruang keluarga. Chen yang melihat drama itu hanya menggelengkan kepalanya pasrah lalu kembali melihat Jihyo, ia melepaskan tangannya dari mata Jihyo. Ia tersenyum melihat Jihyo mengerjapkan matanya lalu kebingungan kenapa suasana berubah sepi. Lantas Jihyo mendongakkan kepalanya melihat Chen yang tersenyum.
Chen mendekatkan wajahnya dengan wajah Jihyo dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya.
Cuupp
Sebuah kecupan mendarat di pipi chubby Jihyo. Jihyo terkejut dan beberapa detik kemudian wajahnya merona. Tidak sampai disitu Chen menggenggam tangan Jihyo."Ayo makan siang, sudah ditunggu yang lain," ajaknya seraya menarik Jihyo.
Jihyo hanya terpaku diam dan mengangguk lalu mengikuti kemana kakaknya itu pergi.
"Hyo? Kamu demam?" Tanya Xiumin setibanya mereka di meja makan.
"Engga oppa," jawab Jihyo yang duduk disamping Xiumin.
Xiumin menyentuh dahi Jihyo yang tertutup poni, ia mengangguk lalu menjauhkan tangannya dari Jihyo.
"Ga panas tapi kenapa itu muka kamu merah Hyo?"
"Ga ga gapapa."
Mendengar jawabannya, Xiumin mengangguk sedangkan Chen tersenyum melihat wajah adiknya yang memerah karena ulahnya. Makan siang kali ini disertai keributan karena Baekhyun yang berebut paha ayam dengan Kai. Tak ada yang menengahi karena hal ini sudah biasa terjadi.
Selain perdebatan Kai dan Baekhyun anggota lain sibuk dengan makannya masing-masing.
"Hyeong makan malam nanti apa?" Tanya Kai disela makannya.
"Lu makan aja belum kelar dah nanya makan malam Kai" tegur Chanyeol.
"Gue males masak ntar malem." -Kyungsoo.
"Barbeque-an aja yok." Ajak Baekhyun dengan antusias.
Mendengar ajakan Baekhyun yang lain mengangguk lalu melihat kearah Xiumin, meminta persetujuan kakak tertua.
"Iya gue setuju," ucapnya.
"Yaudah habis makan Kai, Baekhyun, Kyungsoo sama Chanyeol pergi beli bahan," titah Suho.
"Nanti ajalah hyeong," rengek Kai.
"Yaudah ntar, tapi kalau sampai lupa ga tanggungan gue tuh rencana cuma jadi wacana." -Suho.
🚫🚫🚫🚫
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad 12✔
Fanfikce"Iya appa aku tau." Setidaknya, itulah yang bisa kukatakan pada appa yang terus memintaku pulang dan bertemu dengan eomma tiriku serta ke 12 ekornya. Mohon doanya biar gue bisa hadapi ini semua, kalau ngga budir gue, ga becanda serius mulu.