Jihyo Pov
Di mana gue? Kenapa gue mual banget ya?.
Hoek ...
Sialan mual lagi.
"Honey, kamu sudah bangun? Kamu mual ya? Maaf-maaf pasti kamu kaget tiba tiba ada di pesawat, pelayan! Cepat kesini!"
Seorang cewek menghampiri gue dan ngasuh bantuan, gue dikasih obat pereda mabuk perjalanan. Setelah perut gue tenang,gue mulai observasi.
Hasil pertama observasi adalah laki-laki sialan yang tersenyum ganteng di samping gue. Hasil kedua gue bisa lihat dengan jelas gue berada di dalam pesawat.
"Nart, lo bener-bener dateng?" tanya gue sekalian memastikan gue enggak salah lihat cowo.
"Iyalah sweety, kenapa? Kan kamu yang minta dijemput."
terkutuklah gue.
Nart tiba-tiba meluk dan nyium kening gue, spontan gue langsung ngedorong si Nart.
"Tapi lo nggak ngapa-ngapain keluarga gue kan Nart?"
"Nggak kok sweety tenang aja."
Sedikit melegakan karna Nart enggak melakukan apapun ke keluarga gue.Ya akhirnya gue dan Nart berdua di pesawat ini. Gue milib pasrah aja, lagipula ga mungkin gue lompat. Jauh lebuh baik gue menikmati fasilitas di sini.
Pesawat dengan first class emang enggak ada tanding. Enggak berisik dan makanannya pun enak-enak. Tapi sayang waktu memang selalu mencepatkan diri kalau gue lagi menikmati hidup.
Pesawat sudah hampir mendarat, dan Nart mulai menggandeng tangan gue. Mungkin dia mikir takut gue kabur. Meski kenyataannya kaga mungkin. Gini-gini gue takut kesasae dan menjelma jadi anak hilang.
Saat di bandara kami berjalan bersama. Sebenernya gue nggak mau sama nih orang meski dibilang baik dan tanggung jawab, dia nggak sebaik yang pikiran orang. Dia tuh nyebelin, over protektif,dan agak psiko.
Dia terus gandeng tangan gue dan kami pun masuk ke dalam mobil yang merknya ga kebaca. Pokoknya itu mobil halus, kempling kagak ada goresannya sedikit pun. Juga suara mesinnya udah mirip lagu klasik,halus bener sampai gue ga sadar udah sampai di sebuah mansion yang pasti itu mansion punyanya dia.Enaknya, enggak perlu bawa barang banyak karna semua udah siap di sini sampai-sampai dia tau ukuran bra gue.
Berasa rakyat jelata diculik pangeran berkuda pink gue.
Tiba-tiba dia ngangkat badan gue dengan entengnya jalan sampai kamar. Mungkim dia tau gue masih agak pusing. Tapi biar dikata nih orang baik dan romantis gue tetep enggak suka sama dia karna dia tuh pernah ngejatuhin oppa Joongkok.
"Nart?"
"Ya sweety."
"Appa sama oppa tau gue lo bawa pasti mereka nyariin."
"Enggak akan ketemu, kan kita di mansionku enggak di rumah."
Gue ngangguk macam bocah diomelin maknya. Tapi jujur gue enggak paham maksud Nart.
"Hyo, besok adalah hari operasimu. Persiapkan dirimu ya?"
Kaget gue. "Kenapa cepat sekali?"
"Kondisimu sangat buruk Hyo."
"Iyasih."
Gue enggak protes karna memang benar kondisi gue parah. Gue cuma mikir buat operasi besok dan setelah itu gue bakal pergi entah itu balik ke keluarga apa pergi entah kemana.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad 12✔
Fanfiction"Iya appa aku tau." Setidaknya, itulah yang bisa kukatakan pada appa yang terus memintaku pulang dan bertemu dengan eomma tiriku serta ke 12 ekornya. Mohon doanya biar gue bisa hadapi ini semua, kalau ngga budir gue, ga becanda serius mulu.